E-book a. Pengertian e-book

9. Kecepatan publikasi Rata-rata buku memerlukan waktu 1-3 bulan untuk terbit dan dijual kepasaran. Namun, e-book hanya memerlukan waktu beberapa jam saja.

D. Pembelajaran Interaktif a. Pengertian pembelajaran interaktif

Pembelajaran interaktif adalah pembelajaran dimana didalamnya terjadi interaksi baik antara siswa dan guru ataupun siswa dan mediasumber belajar yang di- gunakan untuk mencapai indikator pembelajaran. Menurut Munir2009 dalam proses pembelajaran interaktif, terjadi beberapa bentuk komunikasi, yaitu satu arah one ways communication, dua arah two ways communication, dan banyak arah multy ways communication berlangsung antara pengajar dan pembelajar. Pengajar menyampaikan materi pembelajaran dan pembelajar memberikan tanggapan respon terhadap materinya. Dalam pembelajaran interaktif pengajar berperan sebagai materi, menerima umpan balik dari pembelajar, dan memberikan penguatan reinforcement terhadap hasil belajar yang dicapai pembelajar. Selanjutnya, menurut Sanjaya 2009 prinsip interaktif mengandung makna, bahwa mengajar bukan hanya sekedar menyampaikan pengetahuan dari guru ke siswa; akan tetapi mengajar dianggap sebagai proses mengatur lingkungan yang dapat merangsang siswa untuk belajar. Menurut Majid 2007 bahan ajar inter- aktif menurut Guidelines for Bibliographic Description of Interactive Multi- media, p. 1 dijelaskan sebagai berikut : Multimedia interaktif adalah kombinasi dari dua atau lebih media audio, teks, grafik, gambar, animasi, dan video yang oleh penggunanya dimanipulasi untuk mengendalikan perintah dan atau perilaku alami dari suatu presentasi. Bahan ajar interaktif dalam menyiapkannya diperlukan pengetahuan dan keteram- pilan mendukung yang memadai terutama dalam mengoperasikan peralatan seperti computer, kamera video, dan kamera foto. Bahan ajar interaktif biasanya disajikan dalam bentuk compact disk CD. Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa multimedia pembelajaran interaktif adalah media yang berisi kombinasi dua atau lebih media yang dimanipulasi untuk mengendalikan perintah dan atau perilaku alami dari suatu presentasi juga dapat dilakukan dengan beberapa arah. Model pembelajaran Interaktif adalah suatu cara atau teknik pembelajaran yang digunakan guru pada saat menyajikan bahan pelajaran dimana guru pemeran utama dalam menciptakan situasi interaktif yang edukatif, yakni interaksi antara guru dengan siswa, siswa dengan siswa dan dengan sumber pembelajaran dalam menunjang tercapainya tujuan belajar.

b. Syarat-syarat model pembelajaran interaktif

Sabari 2005 memaparkan tentang syarat-syarat yang harus diperhatikan oleh guru dalam menggunakan model pembelajaran interaktif adalah sebagai berikut : a. Model pembelajaran yang digunakan harus dapat membangkitkan motivasi, minat atau gairah belajar anak didik. b. Model pembelajaran yang digunakan dapat merangsang keinginan anak didik untuk melakukan interaksi dengan guru dalam belajar c. Model pembelajaran harus dapat memberikan kesempatan bagi anak didik untuk memberikan tanggapan terhadap metari pelajaran yang disampaikan. d. Model pembelajaran harus dapat menjamin perkembangan kegiatan kepriba- dian anak didik. e. Model pembelajaran yang digunakan harus dapat mendidik anak didik dalam teknik belajar sendiri dan cara memperoleh pengetahuan melalui usaha pribadi. f. Model pembelajaran yang digunakan harus dapat menanamkan dan mengem- bangkan nilai-nilai dan sikap anak didik dalam kehidupan sehari-hari.

E. Representasi Kimia a. Representasi ilmu kimia

Para ahli kimia membagi kimia ke dalam tiga level representasi seperti yang di- kemukan oleh Johnstone Chittleborough, 2004 yakni level makroskopis, level submikroskopis, dan level simbolik. Penelitian yang dilakukan oleh Gabel,dkk Wu, 2003 menunjukkan bahwa level submikroskopis dan simbolik sulit untuk dipahami siswa karena kedua representasi tersebut tidak dapat dilihat dan abstrak, sedangkan pemahaman siswa terhadap kimia biasanya bergantung pada perolehan informasi yang dapat dilihat. Umumnya pembelajaran kimia hanya membatasi pada dua level representasi, yaitu makroskopik dan simbolik. Siswa diharapkan dapat mengintegrasikan sendiri dengan melihat gambar-gambar yang ada dalam buku tanpa pengarahan dari guru. Selain itu, siswa juga lebih banyak belajar memecahkan soal matematis tanpa mengerti dan memahami maksudnya. Keberhasilan siswa dalam memecahkan soal matematis dianggap bahwa siswa telah memahami konsep kimia. Padahal, banyak siswa yang berhasil memecah- kan soal matematis tetapi tidak memahami konsep kimianya karena hanya meng- hafal algoritmanya. Siswa cenderung hanya menghafalkan representasi submi- kroskopik dan simbolik yang bersifat abstrak dalam bentuk deskripsi kata-kata akibatnya tidak mampu untuk membayangkan bagaimana proses dan struktur dari suatu zat yang mengalami reaksi. Pemahaman seseorang terhadap kimia ditunjukkan oleh kemampuannya meng- hubungkan antara fenomena makroskopik, dunia submiskros-kopik dan repre- sentasi simbolik. Representasi submikroskopik merupakan faktor kunci pada kemampuan tersebut. Ketidakmampuan merepresentasikan aspek submikroskopik dapat menghambat kemampuan memecahkan permasalahan yang berkaitan dengan fenomena makroskopik dan representasi simbolik Chittleborough Treagust, 2007.

b. Level-level representasi kimia

Representasi konsep-konsep dalam sains yang memang merupakan konsep ilmiah, secara inheren melibatkan multimodal, yaitu melibatkan kombinasi lebih dari satu modus representasi. Dengan demikian, keberhasilan pembelajaran sains meliputi tingkat makroskopik, submikroskopik, dan simbolik dari representasi fenomena sains yang berbeda Cheng Gilbert, 2009. 1. Level Makroskopis Representasi kimia yang diperoleh melalui pengamatan nyata terhadap suatu fe- nomena yang dapat dilihat dan dipersepsi oleh panca indra atau dapat berupa