digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
Karena tertarik oleh bujukan-bujukan orang Irak yang tidak mengikuti kekhalifahan Yazid bin Muawiyah pada tahun 680 H.
12
Bebabagai penyerangan yang dilakukan oleh kelompok Syiah dari masa Husein hingga pasca Husein, yang mengakibatkan terbunuhnya Husein
di Karbala. Pada tahun 747 M, kelompok Syiah mengadakan berbagai cara untuk menggulingkan Dinasti Umayyah, dan akhirnya memunculkan koalisi,
yang disebut dengan koalisi Syiah, Khurasan dan Abbasiyah. Munculnya gerakan Syiah dipelopori dari sekte Zaidiyah, dengan tokoh penggeraknya
dengan sebutan al-Karmani, kelompok ini sudah lama menaruh dendam terhadap dinasti ini, yang nantinya akan dibahas pada bab selanjutnya.
2. Kelompok Khawarij
Merupakan pengikut Ali bin Abi Thalib yang keluar meninggalkan barisan karena ketidaksepekatan terhadap keputusan Ali yang menerima
arbitrase tahkim, dalam perang Siffin tahun 37H648 M, dengan kelompok Bughat pemberontak Muawiyah bin abu sufyan terkait masalah khalifah.
13
Memang berasal dari pengikut Ali yang menolak terhadap tahkim di daumatul Jandal, tetapi karena Ali bersedia mengikuti tahkim, maka mereka
menarik diri keluar dari barisan Ali. Khawarij juga membenci dan meolak Muawiyah, karena di dipandang sebagai perampas kekuasaan. Sebagai
konsekuensinya mereka menolak kedua belak pihak yang sedang berkuasa.
12
AH. Zakki Fuad, Sejarah Peradaban Islam Paradigma Teks, Reflektif, dan Filosofis, 119.
13
Harun Nasution, Teologi Islam, 11.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
Perlawanan kaum Khawarij terhadap Bani Umayyah dimulai oleh Farwah Al-Asja’i. Perlawanan ini dapat dilumpuhkan oleh penduduk Kufah.
Perlawanan dilanjutkan oleh generasi-generasi selanjutnya di antaranya Syahib Ibn Yazid Al-Syaibani. Nafi’ Ibn Al-Azrak, Qathari Ibn Al-Fujjah,
Abd. Rabih Al-Kabir. Perlawanan agak mereda ketika kekuasaan Dinasti Bani Umayyah dipegang Umar bin Abdul Aziz. Namun setelah Umar
meninggal dunia perlawanan kaum Khawarij terhadap Bani Umayyah adalah gerakan oleh Abu Hamzah Al-Khariji di Makah pada tahun 129 H.
14
3.
Kelompok Mawali
Merupakan Mantan budak kelompok yang dikelasduakan adanya rasa kekecewaan dari orang Islam non Arab, karena mereka merasa dianak
tirikan oleh penguasa. Mereka tidak memperoleh kesetaraan ekonomi dan sosial yang sama dengan orang Islam Arab, secara umum mereka diposisikan
sebagai kalangan mawla mantan budak, dan tidak selalu bebas dari kewajiban membayar pajak kepala yang biasa dikenakan terhadap non
muslim. Hal lain yang semakin menegaskan kekecewaan mereka adalah
kesadaran bahwa mereka memiliki budaya yang lebih tinggi dan lebih tua, kenyataan ini bahkan diakui oleh orang Arab sendiri. Dikalangan kaum
Mawali lahirlah satu gerakan rahasia yang terkenal dengan nama Asy- Syu’ubiyyah kebangsaan yang bertujuan melawan paham yang
14
AH. Zakki Fuad, Sejarah Peradaban Islam Paradigma Teks, 118-119.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
membedakan derajat kaum Muslimin yang sebetulnya mereka bersaudara. Hanya yang membedakan adalah ketaqwaan mereka serta banyak kaum
Mawali yang bersikap membantu gerakan Bani Hasyim yang keturunan Alawiyin, bahkan juga memihak kaum Khawarij.
15
4.
Kelompok Abbasiyah
Merupakan Keturunan dari paman Rasulullah Keluarga Abbas, mulai bergerak aktif dan menegaskan mereka untuk menduduki pemerintahan
dengan cerdik mereka bergabung dengan mendukung Ali dan menekangkan hak keluarga Hasyim. Dengan memanfaatkan kekecewaan publik dan
menampilkan sebagai pembelah sejati agama Islam, para keturunan Abbas segera menjadi pemimpin gerakan anti Umayyah.
16
Gerakan oposisi terhadap Bani Umayyah dikalangan orang Syiah dipimpin oleh Muhammad Bin Ali, ia
telah di baiah oleh orang-orang Syiah sebagai imam. Tujuan utama dari perjuangan Muhammad Bin Ali untuk merebut
kekuasaan dan jabatan khalifah dari tangan Bani Umayyah, karena menurut keyakinan orang Syiah keturunan Bani Umayyah tidak berhak menjadi imam
atau khalifah, yang berhak adalah keturunan dari Ali Bin Abi Thalib, sedangkan Bani Umayyah bukan berasal dari keturunan Ali Bin Abi Thalib.
Pada awalnya golongan ini memakai nama Bani Hasyim, belum menonjolkan nama Syiah atau Bani Abbas, tujuannya adalah untuk mencari
dukungan masyarakat. Bani Hasyim yang tergabung dalam gerakan ini adalah
15
Maidir Harun dan Firdaus, Sejarah Peradaban Islam, Padang: IAIN-IB Press, 2002, 67.
16
Philip k.Hitti, History of thdi Arabs, Terj. R cecep Lukman Yasin Dedi Slamet Riyadi, Jakarta ; PT serambi Ilmu Semesta ,2008 , 315.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
keturunan Ali Bin Abi Thalib dan Abbas Bin Abdul Muthalib. Keturunan ini bekerjasama untuk menghancurkan Bani Umayyah.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
BAB III GERAKAN REVOLUSI ABBASIYAH TAHUN 747 M
A. Latar belakang revolusi Abbasiyah tahun 747 M
Latar Belakang berdirinya Abbasiyah tidak lepas dari konflik dengan Dinasti Bani Umayyah yang mengakibatkan dinasti tersebut jatuh pada marga
sendiri yaitu Abbasiyah yang merupakan marga Bani Hasyim sendiri. Peralihan kekuasaan dinasti tersebut sangat bedampak pada golongan Mawali yang merasa
dikelasduakan oleh Umayyah, yang nantinya orang-orang Khurasan bergabung dengan Abbas.
Dinasti Abbasiyah ini didirikan pada tahun 132 H 750 M, oleh Abul Abbas Ash-Shafah
1
, dan sekaligus sebagai khalifah pertama. Kekuasaan Dinasti Abbasiyah berlangsung dalam rentang waktu yang panjang, yaitu selama lima
abad dari tahun 132 H – 650 H 750 M-1258M.
2
As-Shafah juga dikenal dengan sebutan Abul Abbas, Abdullah bin Ali bin Abdullah bin Abbas bin Abdul
Muthallib bin Hasyim.
3
Berdirinya pemerintahan ini dianggap sebagai kemenangan pemikiran yang pernah dikumandankan oleh bani Hasyim setelah meninggalnya Rasulullah
dengan mengatakan bahwa yang berhak untuk berkuasa adalah keturunan
1
As-Shafah artinya sang penumpah darah. Menurut prof. Dr. Hamka, Abul Abbas Ash-Shafah dikenal sebagai orang yang masyhur karena kedermawanannya, kuat ingatannya, keras hati, tetapi
sangat besar dendamnya kepada Dinasti Umayyah. Sehingga dengan tidak mengenal belas kasihan dibunuhnya keturunan-keturunan dinasti Umayyah. Lihat prof. Dr. Hamka, Sejarah Umat Islam
Jakarta: Bulan Bintang, Jilid II, 1981, 102.
2
Samsul Munir Amin, Sejarah Peradaban Islam,138.
3
Imam As-Suyuthi, Tarikh Khulafa’, 246.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
Rasulullah.
4
Termasuk keturunan Ali yang memperjuangkan hak-hak kekuasaannya untuk memperjuangkan kekhalifahan tersebut.
Tiga proses utama yang merupakan pusat kegiatan, antara satu dengan yang lain memiliki kedudukan tersendiri dalam memainkan peranannya untuk
menegakkan kekuasaan keluarga besar paman Rasulullah Saw, Abbas bin Abdul Muthallib. Dari nama Al-abbas paman Rasulullah inilah, nama ini disandarkan
pada tiga pusat kegiatan yaitu Humaimah, Kufah, dan Khurasan.
5
Al-Iman Muhammad bin Ali merupakan tokoh peletak dasar-dasar berdirinya Dinasti Abbasiyah yaitu di kota Humaimah. Muhammad bin Ali sudah
menyiapkan strategi perjuangan untuk menegakkan kekuasaan keluarga Rasulullah. Muhammad bin Ali Sebagai pimpinan pasukan membawa 150 orang
dibawah pimpinanyang berjumlah 12 orang.
6
Pada masa Umar bin Abdul Aziz ketika itulah gerakan dimulai secara sembunyi-sembunyi propaganda untuk menegakkan Bani Abbas. Pada masa
Umar bin Abdul Azis sikap yang toleran menyebabkan suburnya propaganda- propaganda tersebut. Karena dimasa zaman Muawiyah bin Abu Sufyan itu
didirikan dengan cara kekerasan. Maka dari itu bangkitlah Pelopor gerakan ini adalah Abdullah bin Abbas dan puteranya yang bernama Muhammad bin Ali.
7
Gerakan ini dimulai di kota Humaimah yang tentram, bermukim di kota itu
4
Samsul Munir Amin, Sejarah Peradaban Islam,138.
5
Ibid., 139.
6
Ibid., 139.
7
Zakki Fu’ad, Sejarah Peradaban Islam Paradigma Teks, reflektif, dan Filosofis, 129.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
keluarga Bani Hasyim, baik dari kalangan pendukung Ali maupun keluarga Abbas.
8
Serangan ini tidak sampai disini, serangan demi serangan yang dilakukan Bani Abbas yang berkoalisi dengan orang-orang Khurasan. Serangan pertama kali
dimulai dari arah Khurasan suatu daerah di Persia kemudian dilanjutkan di Kufah dan Irak.
9
Pada tahun 747 M gerakan terbesar yang dilakukan oleh Bani Abbas merupakan gerakan yang sangat memikul kekalahan Dinasti Umayyah pada masa
Marwan bin Muhammad pada 127-132 H 744-750 M hingga tumbangnya Dinasti Bani Umayyah ini yang berpusat pemerintahannya di Damaskus.
Khalifah terakhir Dinasti Bani Umayyah yaitu Marwan bin Muhammad itu melarikan diri hingga ke Pusat di Mesir, dan akhirnya terbunuh di Gusir, wilayah
Al Fayyum, tahun 132 H 750 M dibawah Salih bin Ali, seorang paman Al-Abbas. Dengan demikian, maka tumbanglah kekuasaan Dinasti Bani Umayyah, dan
berdirilah Dinasti Bani Abbasiyah yang dipimpin oleh Khalifah pertamanya yaitu Abul Abbas ash-Shaffah dengan pusat kekuasaan awalnya di Kufah.
10
Sebagaimana yang telah masyhur dalam sejarah, Daulah Bani Umayyah ini runtuh karena pemberontakan orang-orang Abbasiyah. Namun, sebelum itu
juga pernah terjadi beberapa pemberontakan bahkan di awal-awal pemerintahan dinasti ini. Diantara keinginan penduduk Kufah mengangkat cucu Nabi sebagai
khalifah yang berujung dengan tewasnya beliau karena penghianatan orang-orang Kufah sendiri. Kemudian dakwah serupa yang juga didukung oleh orang-orang
8
Samsul Munir Amin, Sejarah Peradaban Islam, 139.
9
Zakki Fu’ad, Sejarah Peradaban Islam Paradigma Teks, reflektif, dan Filosofis, 130.
10
A. Syalabi, Sejarah dan Kebudayaan Islam III Jakarta: Pustaka Al-Husna, 1992, 7.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
Syiah pendukung keturunan Ali
11
yang mengatasnamakan cucu Husein bin Ali, yakni Zaid bin Ali bin Husein. Kemudian juga gerakan al-Hanafiyah yang
mengatasnamakan salah seorang ahlul bait, Muhammad bin al-Hanafiyah.
Sejak saat itu isu keluarga Nabi Muhammad yang lebih berhak menjadi pemimpin dibanding orang-orang Umayyah terus digulirkan. Setelah kelompok
Syiah pendukung keturunan Ali yang mengusung keturunan Ali terus-menerus berusaha mengganggu stabilitas negara, muncul juga kelompok lain dari anak
keturunan paman Nabi, Al-abbas bin Abdul Muthalib Bani Hasyim. Mereka inilah yang kemudian dikenal dengan Gerakan Revolusi Abbasiyah.
Pada tahun 747 M, orang-orang Abbasiyah merasa saatnya untuk revolusi pun telah tiba. Propinsi pertama yang dikuasai Abbasiyah adalah propinsi Merv,
karena banyak pendukung mereka di sana sehingga mudah melengserkan Amir kota Merv dari kepemimpinannya. Kemudian mereka beranjak menuju Kufah,
salah satu kota basis pendukung mereka juga. Pergolakan terbesar, yang berakibat serangan terakhir terhadap Dinasti
Umayah, datang dari arah Khurasan. Bermula dari pemberontakan sekte Syiah pendudkung keturunan Ali pada tahun 129 H747 M di bawah pimpinan Jadik
Ibn Ali Al-Zadi, lebih dikenal dengan panggilan al-Karmani. Suku besar Yamani, yakni suku-suku turunan Yaman di dalam wilayah Khurasan, berpihak kepada
11
Syiah adalah pendukung keturunan Ali Alawiyin yang nantinya memperjuangkan hak-hak kekhalifahan yang nantinya bergabung dengan Bani Abbas didaerah Khurasan.