67 c
Banyak terdapat kalimat yang panjang, akan lebih mudah dipahami jika kalimat dibuat singkat.
Berdasarkan saran yang diberian oleh ahli materi, peneliti kemudian mengoreksi media sesuai dengan saran yang diberikan, yaitu: memberi keterangan
sudut dalam gambar, memberi animasi, dan mengoreksi kalimat yang panjang agar lebih mudah dipahami.
e. Pengujian Beta
Pengujian beta testing dilakukan terhadap siswa kelas 3 SDN 1 Kepurun. Uji coba ini dilakukan terhadap 30 siswa. Berikut merupakan data yang diperoleh dari uji
beta: Tabel 15. Hasil Penilaian Responden
No. Aspek Penilaian Jumlah
Butir Skor
Maksimal Skor
Perolehan Persentase
Kelayakan 1
Kemudahan 4
600 562
93,7 2
Motivasi 6
900 830
92,2 3
Kemenarikan 2
300 275
91,7 4
Kebermanfaatan 7
1050 989
94,2 Nilai Akhir
92,9 Berdasarkan Tabel 15. Didapatkan skor persentase kelayakan dari aspek
kemudahan sebesar 93,7, aspek motivasi 92,2, aspek kemenarikan 91,7, dan aspek kebermanaatan sebesar 94,2, sehingga didapatkan persentase akhir sebesar
92,9. Dengan demikian berdasarkan tabel kalisifikasi kelayakan pada Tabel 11. bab 3, dapat dikatakan bahwa media in
i dalam kategori ”Sangat Layak” untuk digunakan.
f. Uji Coba Lapangan
Uji coba lapangan merupakan kegiatan untuk menilai produk yang dikembangkan. Uji coba lapngan dilakukan dengan metode pre-test dan post test yang
68 berfungsi
untuk mengetahui
seberapa besar
manfaat aplikasi
ketika diimplementasikan dalam lingkungan yang sesungguhnya. Hasil pengujian
ditunjukkan pada Tabel 16.: Tabel 16. Hasil Uji Pre-test dan Post-test
No. Responden Pretest Posttest
1 60
75 2
70 70
3 70
80 4
70 80
5 55
70 6
40 70
7 40
80 8
70 90
9 80
90 10
50 70
11 50
70 12
80 90
13 50
70 14
60 60
15 60
70 16
40 90
17 80
90 18
70 70
19 40
60 20
40 80
21 80
95 22
50 60
23 60
70 24
85 90
25 80
90 26
55 60
27 80
90 28
50 70
29 35
60 30
55 60
69 Standar nilai kriteria ketuntasan minimal yang telah ditetapkan sekolah adalah
70. Berdasarkan uji coba terhadap 30 siswa, setelah dilakukan pre-test diketahui terdapat 12 siswa yang tuntas dan 18 siswa yang belum tuntas. Sedangkan pada saat
setelah dilakukan post-test terdapat 24 siswa yang tuntas dan 6 siswa yang belum tuntas.
Dengan demikian, presentase ketuntasan pre-test belajar siswa adalah: �� �� � � =
ℎ �
�
�� �� � � = � �� �� � � = 4
Sedangkan untuk presentase ketuntasan post-test belajar siswa adalah: �� �� � � =
ℎ �
�
�� �� � � = � �� �� � � = 8
Berdasarkan data di atas, diketahui bahwa jumlah persentase siswa yang memenuhi nilai ketuntasan pada saat pre-test sebesar 40, sedangkan pada saat
post-test sebesar 80. Hal tersebut menunjukkan bahwa aplikasi media pembelajaran berdampak postif terhadap ketuntasan belajar siswa.
70
B. Pembahasan
1. Pengembangan Multimedia Pembelajaran
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan RD dengan mengadaptasi model pengembangan dari Alessi dan
Trolip yaitu perencanaan, desain, dan pengembangan. Proses pengembangan media melalui tahap analisis yang mencakup analisis masalah dan analisis kebutuhan. Tahap
yang kedua adalah tahap desain yang meliputi pembuatan flowchart, storyboard, dan
desain antarmuka. Kemudian tahap yang ketiga adalah tahap pengembangan media yang meliputi pengumpulan materi, pembuatan produk, penulisan kode, pengujian
alpha, revisi, dan pengujian beta. Pengembangan produk ini memanfaatkan software Adobe Flash CS 6, menggunakan bahasa pemrograman Action Script 3.0. Hasil dari
pengembangan multimedia ini adalah berupa aplikasi android dengan format .apk. dengan spesifikasi perangkat untuk menjalankannya sebagai berikut: 1sistem
Operasi Android 2.2 froyo atau lebih baru, 2 RAM 225 atau lebih besar, 3 layar dengan resolusi 4 inchi ata lebih besar.
2. Kelayakan Multimedia Pembelajaran Matematika
Untuk menilai kelayakan produk maka dilakukan validasi kelayakan oleh ahli materi dan ahli media. Para ahli memberikan saran terhadap produk yang
dikembangkan apabila dirasa masih kurang layak. Untuk uji coba produk dilakukan pengujian produk terhadap siswa kelas 3 Sekolah Dasar. Dalam uji coba ini, digunakan
instrumen dengan menggunakan skor penilaian skala 1-5 untuk ahli materi dan ahli media sedangkan untuk siswa dengan menggunakan skala 1 sampai 5 sesuai