1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan adalah tiang pokok suatu bangsa. Tanpa pendidikan, manusia- manusia yang hidup di dalamnya tidak akan tumbuh berkualitas. Menurut Dr. Agus
Salim, MS 2007:148, pendidikan adalah ilmu pengetahuan, yang memiliki proses ilmu dari tiga unsur utama, yaitu hakikat obyek, proses pencarian kebenaran dan
kegunaan. Dengan menjalani proses tersebut pendidikan tumbuh menjadi ilmu pengetahuan dan akan berkembang serta memiliki otonomi yang kuat di struktur
keilmuan, memiliki batas-batas yang jelas dan sistematika yang eksplisit. Pendidikan sendiri diwujudkan melalui suatu rangkaian proses pengembangan kemampuan serta
perilaku individu agar dapat dimanfaatkan dalam kehidupan manusia. Pendidikan di Indonesia sendiri dimulai dari sejak dini, ketika individu berada
di lingkungan keluarga, masyarakat maupun di lingkungan sekolah. Pendidikan formal di Indonesia secara umum dimulai dari Pendidikan Anak Usia Dini kemudian
dilanjutkan pada jenjang Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, dan Sekolah Menengah Atas.
Sekolah Dasar merupakan jenjang pendidikan yang menjadi pilar atau tiang pendidikan selanjutnya. Tingkat pendidikan Sekolah Dasar merupakan pendidikan
awal atau dasar, dimana anak mulai mengenal pendidikan yang sesungguhnya. Tidak seperti di Taman Kanak-Kanak yang pembelajaran cenderung berisi permainan. Pada
tingkat pendidikan dasar ini anak mulai mengenal berbagai macam pengetahuan,
2 sikap dan keterampilan. Anak mulai belajar beberapa mata pelajaran yang harus
dikuasai, seperti Matematika, Bahasa Indonesia, IPA, IPS, dan sebagainya. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia oleh tim penyusun kamus Pusat
Pembinaan dan Perkembangan Bahasa, Matematika adalah ilmu tentang bilangan- bilangan, hubungan antara bilangan dan prosedur operasional yang digunakan dalam
penyelesaian masalah bilangan. Di Indonesia sendiri, pendidikan matematika masih jauh tertinggal dibanding negara-negara lain walaupun di kancah Internasional secara
individu siswa Indonesia ada yang berprestasi namun hal itu belum dapat dijadikan potret pendidikan di Indonesia. Matematika cenderung dijadikan momok bagi siswa
dan dianggap pelajaran yang menakutkan. Padahal dalam kehidupan sehari-hari ilmu ini sering digunakan. Untuk itu pendidikan matematika perlu diajarkan sejak dini dan
pemahaman siswa pada mata pelajaran ini perlu ditingkatkan. Pendidikan matematika di Sekolah Dasar sangat penting, karena merupakan
dasar dari penggunaan matematika di tingkat selanjutnya. Anggapan matematika sebagai pelajaran yang menakutkan harus dihapuskan dan diganti dengan pelajaran
yang menyenangkan. Di Sekolah Dasar sebagian besar materi pelajaran disampaikan secara konvensional. Sehingga materi terlihat kurang menarik. Untuk itu diperlukan
sebuah inovasi pembelajaran sehingga materi terlihat lebih menarik dan memotivasi siswa untuk belajar.
Seiring dengan berkembangnya arus globalisasi, dunia mengalami perubahan teknologi menuju pada kemajuan zaman dimana diciptakannya teknologi yang
memudahkan kegiatan manusia. Salah satunya adalah dengan berkembangnya smartphone. Di Indonesia sendiri dikutip dari kemenperin.go.id mengatakan bahwa
3 penetrasi atau pertumbuhan ponsel di Indonesia mencapai 62 per tahun. Data yang
dilansir dari teknoflas.com mengatakan bahwa para analisis memprediksi penjualan
smartphone di Indonesia dalam waktu dekat akan menembus 12 juta sampai 15 juta unit. Untuk pembagian pasar terbagi dalam dua potongan besar yakni
smartphone dengan OS
Android mencapai 50-60 , kemudian diikuti oleh Blackberry dengan pangsa pasar 30. Namun seiring dengan kemajuan teknologi dan banyaknya
pengguna smartphone di Indonesia berbanding terbalik dengan pemanfaatan
smartphone yang belum optimal khususnya di dunia pendidikan. Di kalangan pelajar sendiri
smartphone sebagian besar hanyak digunakan untuk mengakses jejaring social seperti
facebook dan twitter dan belum mengambil peranan penting di bidang pendidikan. Sedangkan pada anak SD,
smartphone seringkali hanya digunakan untuk memainkan permainan
. Untuk itu, dengan melihat permasalahan di atas dan perkembangan
smartphone yang belum dimanfaatkan secara optimal di dunia pendidikan maka munculah sebuah gagasan untuk membuat sebuah media pembelajaran yang memuat
materi matematika untuk siswa kelas 3 Sekolah Dasar yang kemudian diimplementasikan dalam sebuah peneli
tian yang berjudul “Pengembangan Multimedia Pembelajaran Matematika berbasis
Android untuk Siswa Kelas 3 Sekolah Dasar
“ yang nantinya akan diujicobakan kepada siswa SD N 1 Kepurun sebagai sampel. Media pembelajaran ini bertujuan untuk mengoptimalkan penggunaan
smartphone khususnya Android di dunia pendidikan.
4
B. Identifikasi Masalah