2. Kelemahan teori belajar Dienes
a. Tidak semua materi dapat menggunakan teori belajar Dienes,
karena teori ini lebih mengarah pada permainan. b.
Tidak semua siswa memiliki kemampuan yang sama. c.
Bila pengajar tidak memiliki kemampuan mengarahkan siswa maka siswa cenderung hanya bermain tanpa berusaha memahami konsep.
Untuk mensiasati kelemahan teori belajar Dienes maka dalam permainan setiap siswa harus mempunyai tanggungjawab perseorangan. Jadi siswa tersebut
diberi tanggungjawab atas persoalan yang dibebankan padanya secara individu. Dengan begitu siswa tidak hanya bermain tapi berusaha memahami dari setiap
permainan karena dia harus mempertanggungjawabkan hasil pekerjaannya.
2.1.3 Pengertian Pembelajaran
Menurut Usman dalam Astuti 2010:30 pembelajaran adalah “inti dari proses pendidikan secara kesuluruhan dengan guru sebagai pemegang peranan
utama”. Berhasil atau tidaknya proses pembelajran tergantung dari seberapa besar guru berperan dalam pembelajaran. Menurut Miarso dalam Eni 2011:13,
pembelajaran adalah “usaha pendidikan yang dilaksanakan secara sengaja, dengan tujuan yang telah ditetapkan terlebih dahulu sebelum proses dilaksanakan, serta
pelaksanaannya terkendali”. Sebelum guru melaksanakan pembelajaran di kelas, terlebih dahulu guru membuat rencana pelaksanaan pembelajaran yang natinya
sebagai acuan guru dalam proses pembelajraan. Menurut Degeng dalam Eni 2011:14, pembelajaran adalah “upaya untuk
membelajarkan siswa”. Dalam pembelajaran guru hanya sebagai fasilitator siswa sehingga siswa dapat menganlisis suatu permasalahan. Menurut Suherman dalam
Astuti 2010:30, pembelajaran merupakan “proses komunikasi antara peserta didik dengan pendidik serta antar peserta didik dalam rangka perubahan sik
ap”. Sedangkan menurut Yamin dalam Astuti 2010:31 pembelajaran pada dasarnya
adalah “proses komunikasi sebagai rangkaian kegiatan setiap unsur yang terlibat dalam suatu komunikasi dan bagaimana interaksi antar unsur tersebut”.
Dari pengertian pembelajaran di atas penulis mencoba menyimpulkan, pembalajaran adalah usaha pendidikan yang dilakukan secara sengaja dan terarah
dan bertujuan oleh guru agar siswa memperoleh pengalaman yang bermakna.
2.1.4 Hakekat Matematika
Matematika mengkaji benda abstrak benda pikiran yang disusun dalam sistem aksiomatis dengan menggunakan simbol lambang dan penalaran deduktif
menurut Sutawijaya dalam Aisyah 2007:1.1. menurut Hudoyo dalam Aisyah 2007:1.1 matematika berkenaan dengan ide gagasan-gagasan, aturan-aturan,
hubungan-hubungan yang diatur secara logis sehingga matematika berkaitan dengan konsep-konsep abstrak.
Keabstrakan matematika karena objek dasarnya abstrak, yaitu fakta, konsep, operasi, dan prinsip menurut Soedjadi dalam Muhsetyo 2011:1.2. Untuk
memahami konsep matematika yang abstrak Bruner dalam Muhsetyo 2011:2.6 menyatakan, pentingnya tekanan pada kemampuan siswa dalam berfikit intuitif
dan analitik akan mencerdasakan siswa membuat prediksi dan terampil dalam menemukan pola dan hubunganketerkaitan. Jadi penanaman pemahaman belajar
matematika utamanya adalah menanamkan konsep-konsep dan pengetahuan prosedural.
2.1.5 Cara Mengembangkan Pembelajaran Kooperatif Two Stay Two Stray