Pengertian Model Pembelajaran Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif Cooperative Learning

5 BAB II KAJIAN PUSTAKA

2.1 Kajian Teori

2.1.1 Model Pembelajaran Kooperatif Two Stay Two Stray

2.1.1.1 Pengertian Model Pembelajaran

Menurut Udin dalam Endang Mulyatiningsih 2011:211, model pembelajaran adalah “kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar yang akan diberikan untuk mencapai tujuan tertentu”. Menurut Gunter dalam Santyasa 2010:7 mendef inisikan “an instructional model is a step-by-step procedure that leads to specific learning outcomes”. Joyce Weil dalam Santyasa 2010:7 berpendapat model pembelajaran sebagai “kerangka konseptual yang digunakan sebagai pedoman dalam melakukan pembelaj aran”. Menurut Joyce Weil dalam Santyasa 2010:7 pembelajaran memiliki lima unsur dasar yaitu : 1. Syntax, yaitu langkah-langkah operasional pembelajaran. 2. Social system, yaitu suasana dan norma yang berlaku dalam pembelajaran. 3. Principles of reaction, yaitu menggambarkan bagaimana seharusnya guru memandang, memperlakukan, dan merespon siswa. 4. Support system, yaitu segala sara, bahan, alat atau lingkungan belajar yang mendukung pembelajaran. 5. Instructional dan nurturant effects, yaitu hasil belajar yang diperoleh langsung berdasarkan tujuan yang disasar instructional effects dan hasil belajar yang disasar nurturant effects. Dari pengertian diatas, penulis menyimpulkan model pembelajaran adalah gambaran pembelajaran dari awal sampai akhir yang tersusun langkah demi langkah untuk mencapai tujuan pembelajaran. Untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan dapat menggunakan metode pembelajaran, salah satunya adalah cooperatif learning.

2.1.1.2 Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif Cooperative Learning

Menurut Solihatin 2008:4 cooperative learning mengandung pengertian sebagai suatu sikap atau perilaku bersama dalam bekerja atau membantu diantara sesama dalam struktur kerja sama yang teratur dalam kelompok, yang terdiri dari dua orang atau lebih dimana keberhasilan kerja sangat dipengaruhi oleh keterlibatan dari setiap anggota kelompok itu sendiri. Pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran dengan menggunakan sistem pengelompokan atau tim kecil, yaitu antara empat sampai enam orang yang memiliki latar belakang kemampuan akademik, jenis kelmain, ras atau suku yang berbeda heterogen menurut Sanjaya 2006: 239. Slavin dalam Sanjaya 2006: 240 mengemukakan dua alasan, pertama beberapa hasil penelitian membuktikan bahwa penggunaan pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan prestasi belajar siswa sekaligus dapat meningkatkan kemampuan hubungan sosial, menumbuhkan sikap menerima kekurangan diri sendiri dan orang lain, serta dapat meningkatkan harga diri. Kedua, pembelajaran kooperatif dapat merealisasikan kebutuhan siswa dalam belajar berpikir, memecahkan masalah dan mengintegrasikan pengetahuan dengan keterampilan. Roger dan David Johnson dalam Lie 2002: 54 mengatakan bahwa tidak semua kerja kelompok bisa dianggap cooperative learning. Untuk mencapai hasil yang maksimal lima unsur model pembelajaran cooperative learning harus diterapkan, yaitu : 1 Saling ketergantungan positif Untuk menciptakan kelompok kerja yang efektif, pengajar perlu menyusun tugas sedemikian rupa, sehingga setiap anggota harus menyelesaikan tugasnya sendiri agar yang lain bisa mencapai tujuan mereka. 2 Tanggung jawab perseorangan Masing-masing anggota kelompok harus melaksanakan tanggung jawabnya sendiri dalam menyelesaikan tugas dalam kelompok agar tugas selanjutnya dalam kelompok bisa dilaksanakan. 3 Tatap muka Setiap kelompok harus diberikan kesempatan untuk bertemu muka dan berdiskusi. Kegiatan interaksi ini akan memberikan para pembelajar untuk membentuk sinergi yang menguntungkan semua anggota kelompok. Inti dari sinergi ini adalah menghargai perbedaan, memanfaatkan kelebihan, dan mengisi kekurangan masing-masing. 4 Komunikasi antar anggota Keberhasilan suatu kelompok juga bergantung pada kesediaan para anggotanya untuk saling mendengarkan dan kemampuan mereka untuk mengutarakan pendapat mereka. 5 Evaluasi proses kelompok Pengajar perlu menjadwalkan waktu khusus bagi kelompok untuk mengevaluasi proses kerja kelompok dan hasil kerja sama mereka agar selanjutnya bisa bekerja sama dengan lebih efektif. Penulis menyimpulkan, pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran dengan memecahkan masalah yang dilakukan bersama teman terdiri dari dua orang atau lebih. Dalam pembelajaran ini dibutuhkan komunikasi antar anggota dan tanggung jawab. Pembelajaran ini dapat menumbuhkan hubungan sosial antar anggota kelompok, meningkatkan bahasa siswa dan dapat meningkatkan keaktifan siswa.

2.1.1.3 Model Pembelajaran Kooperatif Two Stay Two Stray

Dokumen yang terkait

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Two Stay Two Stray Terhadap Keterampilan Menyimak Siswa Kelas V MIN 15 Bintaro Jakarta Selatan

1 10 130

Perbedaan Hasil Belajar Antara Siswa yang Menggunakan Metode Pembelajaran Two Stay Two Stray dan Jigsaw Pada Konsep Pencernaan

2 14 198

perbedaan hasil belajar peserta didik menggunakan pendekatan sts, sets, dan stem pada pembelajaran konsep virus

3 22 77

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengembangan Model Team Game Turnament Berdasar Teori Dienes dalam Mata Pelajaran Matematika pada Siswa Kelas V SD T1 292008011 BAB II

0 0 19

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengembangan Model Team Game Turnament Berdasar Teori Dienes dalam Mata Pelajaran Matematika pada Siswa Kelas V SD T1 292008011 BAB V

0 0 2

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengembangan Model Two Stay Two Stray Berdasar Teori Dienes dalam Pembelajaran Matematika pada Siswa Kelas V SD

0 0 11

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengembangan Model Two Stay Two Stray Berdasar Teori Dienes dalam Pembelajaran Matematika pada Siswa Kelas V SD T1 292008007 BAB I

0 0 4

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengembangan Model Two Stay Two Stray Berdasar Teori Dienes dalam Pembelajaran Matematika pada Siswa Kelas V SD T1 292008007 BAB IV

0 0 32

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengembangan Model Two Stay Two Stray Berdasar Teori Dienes dalam Pembelajaran Matematika pada Siswa Kelas V SD T1 292008007 BAB V

0 0 1

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengembangan Model Two Stay Two Stray Berdasar Teori Dienes dalam Pembelajaran Matematika pada Siswa Kelas V SD

0 0 196