72 Pekerjaan Bekisting
48 38
10 264
PEKERJAAN BATU BATA Lantai 3
Pasangan Batu Bata 12 1:4 36
29 7
264
PEKERJAAN TANAH
Galian tanah pondasi 18
14 4
260
PEKERJAAN KOLOM STUMP dan SLOOF Sloof 2540
Pembesian 24 19
5 260
PEKERJAAN BALOK LANTAI ELV.4.20 Cor Lantai K225
48 38
10 260
Pekerjaan Bekisting 36
29 7
260
PEKERJAAN KOLOM ELV.4.20-8.20 Pembesian 60
48 12
260
PEKERJAAN KOLOM STUMP dan SLOOF Kolom Stump
Pembesian 24 19
5 260
PEKERJAAN BALOK LANTAI ELV.8.20 Pembesian 48
38 10
260
PEKERJAAN BALOK LANTAI ELV.4.20 Pembesian 48
38 10
260
PEKERJAAN BATU BATA Lantai 3
Plesteran Batu Bata 1:4 30
24 6
260
PEKERJAAN KOLOM ELV.00-4.20 Pembesian 36
29 7
260
Keterangan Tabel 4.18 • Kegiatan yang berwarna
merah merupakan kegiatan yang akan dihitung analisa waktu
dan biaya percepatannya. Hal ini dikarenakan kegiatan lainnya tidak mempengaruhi durasi proyek walaupun dilakukan percepatan.
b. Analisa Waktu dan Biaya
Langkah-langkah perhitungan analisa waktu dan biaya adalah sebagai berikut : 1.
Menghitung biaya langsung • Tambahan biaya dan Kumulatif tambahan biaya
Tambahan biaya x
• Biaya langsung Biaya langsung Biaya langsung normal x Kumulatif tambahan biaya
Di mana : Biaya langsung
= Rp 20.001.701.728,40 Total crash
= Durasi normal – Crash duration
Universitas Sumatera Utara
73
2. Menghitung biaya tidak langsung
• Biaya tidak langsung Profit
= Rp 2.000.170.172,84
PPN =
Rp 2.200.187.190,12
+ Biaya tidak langsung
= Rp 4.200.357.362,96 3.
Menghitung total biaya Biaya total Biaya langsung Biaya tidak langsung
Adapun hasil perhitungan analisa waktu dan biaya untuk alternatif penambahan jam kerja
lembur tersaji dalam Tabel 4.19-4.20.
Universitas Sumatera Utara
74
Tabel 4.19 Hasil Perhitungan Direct Cost Biaya Langsung
URAIAN PEKERJAAN DURASI
CRASH DURATION
TOTAL CRASH
TOTAL DURASI
COST SLOPE
TAMBAHAN BIAYA
KUMULATIF TAMB.
BIAYA BIAYA
LANGSUNG PEKERJAAN KOLOM ELV.8.20-11.20
Cor Kolom K225 36
29 7
299 166.068,79
1.162.481,54 1.162.481,54
20.002.332.654,38
PEKERJAAN PONDASI Lantai Kerja K100
24 19
5 294
187.221,38 936.106,88
2.098.588,42 20.003.268.761,26
PEKERJAAN KOLOM ELV.4.20-8.20 Cor Kolom K225
54 43
11 283
229.970,14 2.529.671,53
4.628.259,94 20.005.798.432,78
PEKERJAAN KOLOM STUMP dan SLOOF Kolom Stump
Cor K225 24
19 5
278 329.738,66
1.648.693,28 6.276.953,23
20.007.447.126,07 Pekerjaan Bekisting
24 19
5 273
372.375,34 1.861.876,69 8.138.829,92 20.009.309.002,76
PEKERJAAN KOLOM ELV.00-4.20 Cor Kolom K225
36 29
7 266
417.693,48 2.923.854,35
11.062.684,27 20.012.232.857,11
PEKERJAAN KOLOM ELV.00-4.20 Pekerjaan Bekisting
36 29
7 264
589.597,01 4.127.179,10 15.189.863,37 20.016.360.036,21
PEKERJAAN TANAH Galian tanah pondasi
18 14
4 260
2.600.625,00 10.402.500,00 25.592.363,37 20.026.762.536,21
Universitas Sumatera Utara
75
Tabel 4.20 Hasil Perhitungan Total Cost Biaya Total
URAIAN PEKERJAAN DURASI
CRASH DURATION
TOTAL CRASH
TOTAL DURASI
BIAYA LANGSUNG
BIAYA TDK LANGSUNG
TOTAL BIAYA PEKERJAAN KOLOM ELV.8.20-11.20
Cor Kolom K225 36
29 7
299 20.002.332.654,38
4.200.357.362,96 24.202.690.017,34
PEKERJAAN PONDASI
Lantai Kerja K100 24
19 5
294 20.003.268.761,26
4.200.357.362,96 24.203.626.124,22
PEKERJAAN KOLOM ELV.4.20-8.20
Cor Kolom K225 54
43 11
283 20.005.798.432,78
4.200.357.362,96 24.206.155.795,74
PEKERJAAN KOLOM STUMP dan SLOOF Kolom Stump
Cor K225 24
19 5
278 20.007.447.126,07
4.200.357.362,96 24.207.804.489,03
Pekerjaan Bekisting 24
19 5
273 20.009.309.002,76
4.200.357.362,96 24.209.666.365,72
PEKERJAAN KOLOM ELV.00-4.20
Cor Kolom K225 36
29 7
266 20.012.232.857,11
4.200.357.362,96 24.212.590.220,07
PEKERJAAN KOLOM ELV.00-4.20
Pekerjaan Bekisting 36
29 7
264 20.016.360.036,21
4.200.357.362,96 24.216.717.399,17
PEKERJAAN TANAH
Galian tanah pondasi 18
14 4
260 20.026.762.536,21
4.200.357.362,96 24.227.119.899,17
Universitas Sumatera Utara
76
Gambar 4.9 Grafik Perubahan Biaya Langsung terhadap Waktu
20.026.762.536,21
20.016.360.036,21 20.012.232.857,11
20.009.309.002,76 20.007.447.126,07
20.005.798.432,78 20.003.268.761,26
20.002.332.654,38
19.990.000.000,00 19.995.000.000,00
20.000.000.000,00 20.005.000.000,00
20.010.000.000,00 20.015.000.000,00
20.020.000.000,00 20.025.000.000,00
20.030.000.000,00
260 264
266 273
278 283
294 299
Biaya Langsung
Rp
Durasi hari
BIAYA LANGSUNG
Universitas Sumatera Utara
77
Gambar 4.10 Grafik Perubahan Biaya Total terhadap Waktu
24.227.119.899,17
24.216.717.399,17 24.212.590.220,07
24.209.666.365,72 24.207.804.489,03
24.206.155.795,74 24.203.626.124,22
24.202.690.017,34
24.190.000.000,00 24.195.000.000,00
24.200.000.000,00 24.205.000.000,00
24.210.000.000,00 24.215.000.000,00
24.220.000.000,00 24.225.000.000,00
24.230.000.000,00
260 264
266 273
278 283
294 299
Total Biaya
Rp
Durasi hari
TOTAL COST
Universitas Sumatera Utara
berik a.
W b.
To
4. Ef
5. Ef
Gam
Dari Ga kut:
Waktu optim otal biaya o
Dengan fisiensi wak
fisiensi biay
mbar 4.11
2 2
Biaya w
ambar 4.10
mum optimum
efisiensi wa ktu
ya
Hubungan W
24.202.059.0 Biaya
No 24.227.119.8
waktu diperc
biaya tota
= 260 HK = Rp
24.
aktu dan bia
A
Waktu – Bi
091,36 ormal
899,17 cepat
Biaya Rp
l diperoleh
K
.227.119.899
aya sebagai
Atau
iaya Norma Jam Kerja
p
260 Waktu
dipercepa
B
h waktu opt
9,17
berikut :
al dan Diper Lembur
u at
timum dan
rcepat untuk
306 Waktu
Normal
A
Kete A
= B
=
n biaya opti
k Alternatif
Waktu ha
erangan :
Titik normal
Titik diperce
imum seba
Penambaha
ari epat
78
agai
an
Universitas Sumatera Utara
79
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisa Time Cost Trade Off pada proyek Pembangunan Villa 38 unit Type 10 m x 19 m Blok Legian PT Cemara Kuta, Medan, maka dapat disimpulkan sebagai
berikut : a.
Time Cost Trade Off adalah suatu metode untuk mempercepat durasi proyek dengan menambahkan alternatif tertentu, seperti penambahan jam kerja lembur dan penambahan
tenaga kerja. b.
Percepatan durasi proyek dilakukan dengan 2 dua langkah, yaitu : • Crashing program, yang hanya diadakan pada kegiatan-kegiatan yang berada pada lintasan
kritis. Hasil dari crashing program adalah crash duration, crash cost dan cost slope. • Analisa Time Cost Trade Off, yaitu dengan mengadakan kompresi penekanan durasi
proyek yang dilakukan pada kegiatan-kegiatan yang berada pada lintasan kritis. Apabila kompresi dilakukan pada kegiatan yang tidak berada pada lintasan kritis maka durasi
proyek secara keseluruhan akan tetap dan biaya proyek bertambah. Kompresi dilakukan terlebih dahulu pada kegiatan yang mempunyai cost slope terendah.
c. Dengan adanya percepatan durasi proyek, maka akan terjadi pengurangan durasi dan
peningkatan biaya langsung. d.
Percepatan durasi proyek untuk alternatif penambahan jam kerja lembur 4 jam kerja diperoleh:
• Waktu optimum percepatan durasi proyek 260 HK dengan peningkatan biaya langsung dari Rp 20.001.701.728,40 menjadi Rp 20.138.217157,46.
• Total biaya optimum proyek akibat percepatan durasi proyek meningkat dari Rp 24.202.059.091,36 menjadi Rp 24.338.574.520,42.
• Efisiensi waktu optimum adalah 15,03 dan efisiensi total biaya optimum adalah 0,16. e.
Percepatan durasi proyek untuk alternatif penambahan jumlah tenaga kerja diperoleh : • Waktu optimum percepatan durasi proyek 260 HK dengan peningkatan biaya langsung
dari Rp 20.001.701.728,40 menjadi Rp 20.006.280110,94. • Total biaya optimum proyek akibat percepatan durasi proyek meningkat dari Rp
24.202.059.091,36 menjadi Rp 24.227.119.899,17. • Efisiensi waktu optimum adalah 15,03 dan efisiensi total biaya optimum adalah 0,104.
Universitas Sumatera Utara