Media Pembelajaran Kajian Teori

5 Pemilihan media sebaiknya mempertimbangkan pula: a Kemampuan mengakomodasikan penyajian stimulus yang tepat visual dan atau audio. b Kemampuan mengakomodasikan respons siswa yang tepat tertulis, audio, dan atau kegiatan fisik. c Kemampuan mengakomodasikan umpan balik. d Pemilihan media utama dan media sekunder untuk penyajian informasi atau stimulus, dan untuk latihan dan tes sebaiknya latihan dan tes menggunakan media yang sama. e Media sekunder harus mendapat perhatian karena pembelajaran yang berhasil menggunakan media yang beragam. Dengan penggunaan media yang beragam, siswa memiliki kesempatan untuk menghubungkan dan berinteraksi dengan media yang paling efektif sesuai dengan kebutuhan belajar mereka secara perorangan. Dari segi teori belajar, berbagai kondisi dan prinsip-prinsip psikologi yang perlu mendapat pertimbangan dalam pemilihan dan penggunaan media adalah berikut ini: 1 Motivasi. 2 Perbedaan individual. 3 Tujuan pembelajaran. 4 Organisasi isi. 5 Persiapan sebelum belajar. 6 Emosi. 7 Partisipasi. 8 Umpan balik. 9 Penguatan reinforcement. 10 Latihan dan pengulangan. 11 Penerapan. Media merupakan bagian dari sistem instruksional secara keseluruhan. Untuk itu ada beberapa kriteria yang patut diperhatikan dalam memilih media, diantaranya: 1 Disesuaikan dengan tujuan yang ingin dicapai. 2 Tepat untuk mendukung isi pelajaran yang sifatnya fakta, konsep, prinsip, atau generalisasi. 3 Praktis, luwes, dan bertahan. 4 Guru terampil menggunakannya. 5 Pengelompokan sasaran. 6 Mutu teknis. Media pembelajaran digunakan dalam kegiatan pembelajaran karena berbagai kemampuan sebagai berikut: 1 Memperbesar benda yang sangat kecil dan tidak tampak oleh mata menjadi lebih besar. 2 Menyajikan benda atau peristiwa yang terletak jauh dari peserta didik ke hadapan peserta didik. 3 Menyajikan peristiwa yang kompleks, rumit, berlangsung dengan sangat cepat atau sangat lambat menjadi lebih sistematik dan sederhana. 4 Menampung sejumlah besar peserta didik untuk mempelajari materi pelajaran dalam waktu yang sama. 5 Menyajikan benda atau peristiwa berbahaya ke hadapan peserta didik. 6 Meningkatkan daya tarik pelajaran dan perhatian peserta didik. 7 Meningkatkan sistematika pembelajaran. Beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan media pembelajaran, diantaranya: 1 Tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. 2 Karakteristik siswa atau sasaran. . 3 Jenis rangsangan belajar yang diinginkan. 4 Keadaan latar atau lingkungan. 5 Kondisi setempat. 6 Luasnya jangkauan yang ingin dilayani. 7 Relevan dengan tujuan pembelajaran. 8 Keberadaan sumber informasi dan katalog yang mengenai media tersebut. b. Manfaat penggunaan media pembelajaran Menurut Azhar Arsyad 2009 : 26, mengutip dari pendapat beberapa ahli, dapat disimpulkan bahwa manfaat penggunaan media pembelajaran adalah sebagai berikut: 1 Dapat memperjelas penyajian pesan dan informasi sehingga dapat memperlancar dan meningkatkan proses dan hasil belajar. 2 Dapat meningkatkan dan mengarahkan perhatian anak sehingga dapat menimbulkan motivasi belajar, interaksi yang lebih langsung antara siswa dan lingkungannya, dan kemungkinan untuk belajar sendiri sesuai dengan kemampuan dan minatnya. 3 Dapat mengatasi keterbatasan indera, ruang dan waktu.

4. Teori diagnosis kerusakan televisi

Memperbaiki TV hendaklah dilakukan dengan hati-hati dan teliti karena dapat berakibat fatal. Televisi adalah pesawat elektronik yang memilki tegangan listrik tinggi. Disamping itu, dari semua kerusakan belum tentu disebabkan oleh komponen yang rusak. Adakalanya rusak karena solderan timah yang kurang baik sehingga kaki-kaki komponen tidak tersambung sempurna ke PCB. Gejala dan penyebab kerusakan TV bermacam-macam. Gejala yang timbul dapat berupa mati total, tidak ada suara atau gambar yang dihasilkan jelek. Sementara itu, kerusakan TV dapat pula disebabkan oleh komponen yang sudah dimakan atau hubungan antar komponen yang kurang sempurna a. Tidak ada gambar dan suara 1 Mati total Gambar 1. TV Mati Total Gambar 1 adalah keadaan dimana televisi tidak bisa bekerja sama sekali atau tidak bisa dihidupkan. Ada beberapa kerusakan yang bisa mengakibatkan pesawat TV tidak dapat bekerja sama sekali. Pada umumnya kerusakan semacam ini terjadi pada bagian catu daya Power Supply atau rangkaian defleksi horizontal a Apakah TV mati total dan lampu indikator padam? Penyebab: kemungkinan besar kerusakan pada rangkaian catu daya Pemecahan: periksa jala-jala listrik, rangkaian regulator input sampai output Perhatikan gambar 2 skema rangkaian regulator berikut. Pada umumnya catu daya TV mempunyai output tegangan sebesar 115 V, 24 V dan 5 V, tergantung merek TV- nya. Ganti komponen yang rusak dan perbaiki jalur rangkaian yang kurang sempurna. Tanda panah menandakan komponen yang mudah rusak. Gambar 2. Catu Daya b Apakah terdengar suara derit getaran trafo switching ? Penyebab: biasanya tegangan output tersumbat karena ada komponen yang rusak. Pemecahan: Lepaskan beban dari output regulator dengan cara melepas kaki basis transistor horizontal atau salah satu kaki trafo horizontal dan ukur tegangan outputnya. Jika ouput regulator menunjukkan tegangan yang sesuai dengan petunjuk yang ada di PCB, periksa seluruh jalur distribusi tegangan dari output regulator dan seluruh rangkaian horizontal. Pada gambar 3 akan ditunjukan cara mengukur output regulator. Gambar 3. Mengukur Output Regulator Perhatikan gambar 4 skema rangkaian horizontal. Pada umumnya komponen yang biasa mudah rusak adalah trafo flyback, transistor horizontal dan kapasitor lihat tanda panah. Gambar 4. Rangkaian Defleksi Horisontal c Apakah lampu indikator menyala tetapi gambar dan suara tidak muncul?

Dokumen yang terkait

Pengaruh penggunaan media audio video terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS terpadu

0 10 161

PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN PADA POKOK PEMBAHASAN MEMPERBAIKI KERUSAKAN TV PADA MATA PELAJARAN TEKNIK AUDIO VIDEO KELAS X DI SMK NEGERI 1 KANDEMAN KABUPATEN BATANG

0 6 116

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DENGAN MENGGUNAKAN LIVEWIRE SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN MENGUASAI ILMU DASAR ADAPTOR PADA PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK AUDIO VIDEO SMK IMMANUEL MEDAN.

2 8 13

Pengaruh Media Pembelajaran Berbasis Macromedia Director MX Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas I Program Keahlian Teknik Audio Video SMK Negeri 3 Semarang Pada Mata Diklat Teori Audio Video Pokok Bahasan Resistor.

0 3 2

PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS MACROMEDIA DIRECTOR MX TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS I PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK AUDIO VIDEO SMK NEGERI 3 SEMARANG PADA MATA DIKLAT TEORI AUDIO VIDEO POKOK BAHASAN RESISTOR.

0 3 59

PENGEMBANGAN TRAINER INTERFACE PORT SERIAL DAN PORT USB SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN PADA MATA PELAJARAN TEKNIK PEMROGRAMAN UNTUK KELAS X PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK AUDIO VIDEO DI SMK NEGERI 3 YOGYAKARTA.

1 2 156

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR TERCETAK MATA PELAJARAN GAMBAR TEKNIK KELAS X PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK AUDIO VIDEO SMK MUHAMMADIYAH 3 YOGYAKARTA.

1 24 251

PENGARUH KEGIATAN EKSTRAKURIKULER ROBOTIKA DAN DISIPLIN BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN PRODUKTIF SISWA PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK AUDIO VIDEO SMK N 3 YOGYAKARTA TAHUN PELAJARAN.

1 7 156

PENGEMBANGAN TRAINER AUDIO AMPLIFIER CLASS D DAN CLASS H SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN KELAS XII PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK AUDIO VIDEO DI SMK MUHAMMADIYAH 3 YOGYAKARTA.

0 0 158

PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS ANIMASI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN AUDIO MIXER KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK AUDIO VIDEO di SMK PIRI 1 YOGYAKARTA.

1 2 184