konvesional dengan media aplikasi diagnosis kerusakan televisi pada siswa kelas XII TAV SMK Muhammadiyah 3 Yogyakarta.
2. Mana hasil belajar pada ranah kognitif siswa yang lebih baik antara
kelompok yang menggunakan media konvensional dengan media aplikasi diagnosis kerusakan televisi.
Untuk mengetahui mana hasil belajar pada ranah kognitif siswa yang lebih baik antara kelas eksperimen dan kelas kelas kontrol dilakukan
berdasarkan probabilitas p 0,05. Dari uji diatas diketahui nilai sig2- tailed p sebesar 0,000, oleh karena p 0,05. Maka terdapat perbedaan
yang signifikan, dan dengan melihat nilai rata-rata kelas eksperimen dan kelas kontrol. Nilai rata-rata kelas ekperimen adalah 69,5 dan kelas
kontrol 48,5. Dapat disimpulkan bahwa nilai kelas eksperimen lebih baik dibanding kelas kontrol.
. D.
Pembahasan
Penelitian ini bertujuan mengetahui ada tidaknya perbedaan hasil belajar ranah kognitif mendiagnosis kerusakan televisi dengan menggunakan
media konvesional dengan media aplikasi diagnosis kerusakan televisi pada siswa kelas XII TAV SMK Muhammadiyah 3 Yogyakarta. Selain itu, juga
untuk mengetahui mana hasil belajar pada ranah kognitif siswa yang lebih baik antara kelompok yang menggunakan media konvensional dengan media
aplikasi diagnosis kerusakan televisi ini.
Sampel pada penelitian ini adalalah siswa kelas XII TAV 1 dan TAV 2 yang berjumlah 18 siswa setiap kelasnya. Penelitian dilakukan di kelas
masing-masing. Sebelum diberi perlakuan, terlebih dahulu dilakukan pretes untuk mengetahui kemampuan awal siswa pada ranah kognitif. Berdasarkan
tabel 2 pretes dijelaskan bahwa rata-rata pretes siswa kelas eksperimen adalah 46 dan kelas kontrol adalah 45,7. Berdasarkan tabel postes dijelaskan
bahwa rata-rata nilai hasil belajar untuk kelas siswa kelas eksperimen adalah 69,5 dan kelas kontrol adalah 48,5.
Untuk mengetahui ada tidaknya hasil belajar dalam penelitian ini, maka peneliti menggunakan data hasil belajar siswa aspek kognitif yang diuji
menggunakan independent t test sebagai alat dalam pengujian hipotesis yang dilakukan. Dari hasil uji coba diperoleh nilai signifikansi yang lebih kecil dari
0,05 yaitu 0,00 0,05 yang berarti bahwa ada perbedaan hasil belajar mendiagnosis kerusakan televisi dengan menggunakan media konvesional
dengan media aplikasi diagnosis kerusakan televisi pada siswa kelas XII TAV SMK Muhammadiyah 3 Yogyakarta.
Dari tabel postes dapat diketahui kelas eksperimen lebih tinggi daripada kelas kontrol, nilai rata-rata kelas ekperimen adalah 69,5 nilai kelas
kontrol adalah 48,5. Karena nilai rerata kelas ekperimen lebih besar daripada nilai kelas kontrol maka kelas yang mengikuti kegiatan pembelajaran
menggunakan media diagnosis kerusakan televisi lebih baik daripada kelas kontrol. Hasil di atas sejalan dengan lembar kuesioner sebagai data pendukung
penelitian kepada siswa yang menggunakan media diagnosis kerusakan
televisi tersebut dimana angket respon siswa mempunyai hasil perhitungan 77 . Bisa dikatakan media yang digunakan cukup baik untuk membantu siswa
dalam pembelajaran, karena materi yang disampaikan bisa lebih mudah dipahami dan dimengerti siswa.
73
BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN PENELITIAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah dikemukakan maka dapat disimpulkan bahwa :
1. Ada perbedaaan hasil belajar pada ranah kognitif siswa pada pokok bahasan mendiagnosis kerusakan televisi dengan menggunakan media
konvesional dengan media aplikasi diagnosis kerusakan televisi pada siswa kelas XII TAV SMK Muhammadiyah 3 Yogyakarta
2. Hasil belajar pada ranah kognitif siswa yang menggunakan media aplikasi diagnosis kerusakan televisi lebih baik dari pada kelas dengan media
konvensional pada siswa kelas XII TAV SMK Muhammadiyah 3 Yogyakarta. Hal ini bisa dilihat dari nilai rata-rata kelas ekperimen yaitu
69,5 lebih besar daripada rata-rata nilai kelas kontrol yaitu 48,5
B. Keterbatasan penelitian
Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan, antara lain : 1. Pokok bahasan materi dalam penelitian ini dibatasi pada materi
mendiagnosis kerusakan televisi. 2. Aspek penelitian dalam penelitian ini dibatasi pada aspek hasil belajar
ranah kognitif