II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Pemasaran
Pemasaran merupakan istilah yang sudah tidak asing lagi. Saat ini sering dijumpai banyak orang yang berbicara mengenai penjualan, pembelian,
transaksi, dan perdagangan. Istilah ini sudah jelas tidak sama dengan pengertian pemasaran.
Kesalahan pengertian tersebut menimbulkan pandangan yang keliru bukan hanya tentang kegiatan yang terdapat dalam bidang pemasaran, tetapi juga
tugas seorang tenaga yang bergerak dalam bidang pemasaran, ketika masyarakat membicarakan tentang pemasaran pada umumnya pandangan
mereka akan menuju pada permintaan, pembelian, dan harga.
Apabila seorang tenaga penjualan atau manajer penjualan membicarakan tentang pemasaran, fokus perhatian mereka adalah pada proses penjualan
produk atau pun jasa.
✁
Pandangan yang sempit dalam pengertian pemasaran menyebabkan banyak pengusaha masih berorientasi pada produksi atau berpikir dari segi produksi.
Melihat uraian di atas, terlihat bahwa pemasaran dalam arti sempit oleh para pengusaha sering diartikan sebagai kegiatan distribusi atau kegiatan yang
dibutuhkan untuk menempatkan produk ke tangan konsumen.
Menurut Kotler dan Amstrong 2012, pemasaran adalah sebuah proses perusahaan menciptakan nilai untuk konsumennya dan membangun hubungan
kuat dengan konsumen dengan tujuan untuk menciptakan nilai keuntungan dari konsumen.
Daryanto 2013 memberikan definisi bahwa pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial dimana individu dan kelompok mendapatkan kebutuhan
dan keinginan mereka dengan menciptakan, menawarkan, dan bertukar sesuatu yang bernilai satu sama lain.
Mengkaji dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa pemasaran adalah suatu sistem interaksi kegiatan-kegiatan pada perusahaan yang
melaksanakan perencanaan, harga, promosi, dan distribusi sistem dari tindakan perdagangan yang berorientasi langsung kepada konsumen dan
pasar yang dalam hal ini produsen memproduksikan barang-barang sehingga hasil produksi dapat terserap dengan segera.
✂✂
2.2 Pengertian Merek
American Marketing Association mendefinisikan merek sebagai “nama, istilah, tanda, lambang, atau desain, atau kombinasinya, yang dimaksudkan
untuk mengidentifikasi barang atau jasa salah satu penjual atau kelompok penjual dan mendiferensiasikan dari para pesaing” Kotler, 2012.
Merek adalah produk atau jasa yang dimensinya mendiferensiasikan dengan beberapa cara dari produk atau jasa lainnya yang dirancang untuk memuaskan
kebutuhan yang sama. Perbedaan ini bisa fungsional, rasional, atau nyata berhubungan dengan kinerja produk dari merek. Perbedaan ini bisa juga
lebih bersifat simbolis, emosional, atau tidak nyata berhubungan apa yang dipresentasikan merek.
Merek merupakan sesuatu yang dibeli oleh konsumen, memiliki nilai dan identitas atau ciri tertentu yang dilindungi secara hukum sehingga tidak dapat
ditiru oleh pesaing. Merek mempengaruhi persepsi konsumen terhadap produk yang akan dibeli maka persaingan antar perusahaan adalah persaingan
persepsi bukan produk Tjiptono, 2011. Merek menandakan tingkat kualitas tertentu sehingga pembeli yang puas
dapat dengan mudah membeli produk kembali. Loyalitas merek memberikan tingkat permintaan yang aman dan dapat diperkirakan bagi perusahaan, dan
menciptakan penghalang yang mempersulit perusahaan lain untuk memasuki pasar. Loyalitas juga dapat diterjemahkan menjadi kesediaan pelanggan untuk
membayar harga yang lebih tinggi.