20
pigmen fotosintetik, struktur sel dan flagela yang dibentuk oleh sel-sel yang
bergerak .
2.5.1. Karakteristik Morfologi
Banyak spesies ganggang terdapat sebagai sel tunggal yang dapat berbentuk bola, batang, gada atau kumparan. Ganggang memiliki ukuran sangat
beragam. Ganggang ada yang memiliki flagela ada yang tidak. Bersifat uniseluler tetapi spesies tertentu membentuk koloni-koloni multiseluler. Beberapa koloni
merupakan agregasi kumpulan sel-sel tunggal identik yang saling melekat setelah pembelahan. Ganggang sebagaimana protista eukariotik yang lain,
mengandung nukleus yang membatasi membran yang mengandung pati, tetesan minyak dan vakuola. Setiap sel mengandung satu atau lebih kloroplas, yang dapat
berbentuk pita, di dalam matriks kloroplas terdapat gelembung-gelembung pipih bermembran yang dinamakan tilakoid. Membran tilakoid berisikan klorofil dan
pigmen-pigmen pelengkap yang merupakan situs reaksi cahaya fotosintesis.
2.5.2. Sistem pigmen
Pigmen terdapat dalam kloroplas. Kloroplas di dalam sel letaknya mengikuti bentuk dinding sel parietal. Kloroplas kerap berisi masa protein
cadangan, yang disebut pirenoid. Tubuh ganggang terdapat zat warna pigmen, yaitu:
- Fikosianin : warna biru
- Klorofil : warna hijau
- Fikosantin : warna coklat
- Fikoeritrin : warna merah
- Karoten : warna keemasan
- Xantofil : warna kuning
2.5.3. Sifat bahan cadangan
Cadangan makanan ganggang umumnya merupakan amilum yang tersusun sebagai rantai glukosa tidak bercabang yaitu amilosa dan rantai yang bercabang
Confidential
21
amilopektin. Amilum tersebut seringkali terbentuk dalam granula bersama
dengan badan protein dalam plastida disebut pirenoid. Pirenoid umumnya diliputi oleh butiran-butiran pati, pirenoid ini berasal dari hasil asimilasi berupa tepung
dan lemak lipid tetapi beberapa jenis tidak mempunyai pirenoid.
2.5.4. Struktur Sel dan Flagela.
Struktur tubuh ganggang sangat bervariasi. Beberapa spesies yang bersel tunggal dapat bergerak atas kekuatan sendiri motil, sedangkan sebagian lagi non
motil. Koloni ganggang dapat berupa benang-benang filamen. Koloni yang tidak membentuk filamen biasanya merupakan kumpulan sel berbentuk bundar atau
pipih tanpa alat lekat holdfast. Dua tipe pergerakan fototaksis pada ganggang yaitu:
1. Pergerakan dengan flagela Pada umumnya sel ganggang dijumpai adanya flagela. Flagela
dihubungkan dengan struktur yang sangat luas disebut aparatus neuromotor, merupakan granula pada pangkal dari tiap flagela disebut
blepharoplas. Flagela tersebut dikelilingi oleh selubung plasma. 2. Pergerakan dengan sekresi lendir
Beberapa divisi ganggang juga terdiri dari anggota bersel satu yang tidak mempunyai flagela atau tidak mempunyai alat gerak yang lain.
Mekanisme daya penggerak disebabkan adanya stimulus cahaya yang diduga oleh adanya sekresi lendir melalui porus dinding sel pada bagian
apikal dari sel. Daya penggerak lain oleh modifikasi khusus gerak ameboid. Gerakan ditimbulkan oleh arus sitoplasmik yang terarah di
dalam kanal rafe, yang mendorong sel diatas substrat Stanier et al. 1982.
Berdasarkan uraian diatas maka divisi taksonomi ganggang utama berdasarkan sifat-sifat seluler disajikan pada Tabel 3.
Confidential
22
Tabel 3. Divisi taksonomi ganggang utama berdasarkan sifat-sifat seluler
Nama Umum Divisi
Sistem pigmen
Sifat Bahan Cadangan
Struktur Sel dan Flagela
Ganggang Hijau Chlorophyta
Klorofil, karoten,
xantofil Pati, minyak
Kebanyakan non motil kecuali satu ordo, tetapi
beberapa sel reproduktif dapat berflagela
Ganggang Keemasan dan Diatom
Chrysophyta Karoten
Karbohidrat seperti pati;
minyak Flagela: 1 atau 2 sama atau
tidak sama; pada beberapa permukaannya tertutup
oleh sisik-sisik khas
Ganggang Merah Rhodophyta
Fikoeritrin; karoten dan
xantofil Pati floridean
seperti glikogen Nonmotil; agar dan
keragen dalam dinding sel
Ganggang Hijau Biru Cyanophyta
Fikosianin; fikoeritrin
Glikogen dan minyak
Nonmotil; selulosa dan pektin dalam dinding sel
Euglenoid Euglenophyta
Klorofil; karoten;
xantofil Karbohidrat
seperti pati; minyak
Flagela: 1, 2, atau 3 yang sama, agak apikal ; ada
kerongkongan ; tidak ada dinding sel tetapi
mempunyai pelikel elastik
Ganggang Coklat Phaeophyta
Fikosantin Laminarin dan
lipid Flagela: 2 lateral, tak
sama; asam alginat dalam dinding sel
Sumber : Pelczar dan Chan 1986
2.6. Etanol
Etanol atau etil alkohol C
2
H
5
OH atau sering juga disebut dengan grain alcohol yang dihasilkan dari proses fermentasi biomasa yang mengandung
komponen pati atau selulosa dengan mennggunakan yeast Saccharomyces cereviceae atau bakteri Zymomonas mobillis. Produksi biomassa yang rendah
Etanol berbentuk cair, bening tidak berwarna, bersifat mudah terbakar, larut dalam air dan eter, mempunyai panas pembakaran 328 Kkal dan mempunyai bau khas
Confidential
23
serta mempunyai sifat fisika – kimia seperti pada Tabel 5. Reaksi pembuatan bioetanol dari sukrosa adalah :
Produksi etanol biasanya dilakukan dalam tiga langkah : 1 memperoleh larutan gula yang dapat difermentasi, 2 fermentasi gula menjadi etanol dan 3
pemisahan etanol dilanjutkan pemurnian, biasanya dengan distilasi Demirbas 2005. Etanol terbagi dalam tiga grade, yaitu grade industri dengan kadar alkohol