Proses Fermentasi TINJAUAN PUSTAKA

37 sekitar 30-40 Prescott dan Dunn 1981. Reaksi fermentasi yang terjadi pada proses produksi etanol secara sederhana dapat dilihat pada reaksi berikut: C 6 H 12 O 6 → 2C 2 H 5 OH + 2CO 2 Pada reaksi di atas, 70 energi bebas yang dihasilkan dibebaskan sebagai panas. Secara teoritis 51,5 karbohidrat diubah menjadi etanol dan 48,9 menjadi CO 2 . Khamir yang sering digunakan pada tahap fermentasi etanol adalah Saccharomyces cereviceae, karena jenis ini dapat berproduksi tinggi, toleran terhadap etanol yang cukup tinggi 12-18 vv, tahan terhadap kadar gula tinggi dan tetap aktif melakukan fermentasi pada suhu 4 - 32 C Harrison dan Graham 1970. Secara umum khamir dapat tumbuh dan memproduksi etanol secara efisien pada pH 3,5 - 6,0 dan suhu 28 - 35 o C. Konsentrasi khamir yang digunakan pada proses fermentasi sebesar 5 gL bahan kering Sassner, 2008. Laju awal produksi etanol dengan menggunakan khamir akan meningkat pada suhu yang lebih tinggi, namun produktifitas keseluruhan menurun karena adanya pengaruh peningkatan etanol yang dihasilkan Ratledge 1991. Produksi etanol dari substrat gula oleh khamir Saccharomyces cereviseae merupakan proses fermentasi dengan kinetika sangat sederhana karena hanya melibatkan satu fasa pertumbuhan dan produksi. Pada fase tersebut glukosa diubah secara simultan. menjadi biomassa, etanol dan CO 2 . Terdapat dua parameter yang mengendalikan pertumbuhan dan methabolisme khamir dalam keadaan anaeorobik, yaitu konsentrasi gula dan etanol. Secara kinetik glukosa berperan ganda, pada konsentrasi rendah kurang dari 1 gl merupakan substrat pembatas, sedangkan pada konsentrasi tinggi lebih dari 300 gl akan menjadi penghambat Mangunwidjaja 1994. Selama proses fermentasi juga menimbulkan panas, bila tidak dilakukan pendinginan, maka suhu akan terus meningkat sehingga proses fermentasi terhambat Oura 1983. Hasil penelitian Harun et al 2009, dengan ganggang mikro jenis Chlorococum sp dalam produksi etanol menggunakan khamir Saccharomyces bayanus dibawah kondisi fermentasi yang berbeda menghasilkan etanol dengan konsentrasi 3,83 gL dengan biomassa 10 g L. Proses fermentasi penelitian ini menggunakan Saccharomyces cerevisiae merupakan salah satu spesies khamir yang memiliki daya konversi gula menjadi Confidential 38 etanol sangat tinggi. Mikroba ini biasanya dikenal dengan baker’s yeast dan metabolismenya telah dipelajari dengan baik. Khamir ini bersifat fakultatif anaerobik. Saccharomyces cerevisiae tumbuh optimum suhu 30 o C dan pH 4,0 - 4,6

III. METODE PENELITIAN

3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian

Ganggang mikro air tawar yang digunakan dalam penelitian ini adalah koleksi Indonesian Center for Biotechnology and Biodiversity Culture Collection of Microorganisms ICBB-CC Bogor. Karakterisasi dan pengamatan pertumbuhan ganggang mikro dilakukan di ICBB. Identifikasi dilakukan di Pusat Penelitian Bioteknologi LIPI-Cibinong sedangkan proses produksi bioetanol di laboratorium Bioindustri Teknologi Industri Pertanian IPB. Penelitian ini berlangsung mulai bulan Desembar 2009 sampai bulan Desember 2012.

3.2. Alat dan Bahan

3.2.1. Alat

Peralatan yang akan digunakan dalam isolasi, kultivasi, identifikasi, karakterisasi ganggang mikro adalah tabung reaksi, bunsen, erlenmeyer, gelas ukur, pipet gondok, pH meter, labu ukur, spektrofotometer, mikroskop fluorence, milipore sentrifus, oven,inkubator goyang shaker incubator dan timbangan. Proses bioetanol menggunakan seperangkat alat produksi bioetanol skala laboratorium. Karakteristik etanol menggunakan GC-MS, HPLC, dan lain-lain.

3.2.2. Bahan

Confidential 39 Bahan yang digunakan adalah koleksi ganggang mikro ICBB-CC air tawar kawasan fresh water di Jawa tengah dan Jawa Barat. Bahan media yang digunakan sebagai media kultur ganggang mikro Blue Green 11 BG 11, Modification Bristol Medium MBM dan Phospat Hidrogen Medium PHM adalah : NaNO 3 , KNO 3 , K 2 HPO 4 , MgSO 4 7H 2 O, CaCl 2 2H 2 O, C 6 H 8 O 7 , C 6 H 8 FeNO 7 , EDTA, Na 2 CO 3 , NaCl, FeCl 2 6H 2 O pupuk TSP, H 3 BO 3 , MnCl 2. 4H 2 O, ZnSO 4 . . 7H 2 O, Na 2 MoO 4 .2H 2 O, CuSO 4 .5H 2 O, CoNO 3 2 .6H 2 O, CoCl 2 .6H 2 O dan yeast Saccharomyces cerevisiae

3.3. Rancangan Penelitian

Rancangan proses produksi bioetanol dari biomasa ganggang mikro terdiri dari: 1 kultivasi, identifikasi, karaketisasi, pemanenan – pengeringan ganggang mikro, 2 hidrolisis 3 produksi bioetanol dan 4 karakterisasi bioetanol. Diagram alir penelitian disajikan pada Gambar 6. Identifikasi dan karakterisasi Kultivasi Likufikasi Galur Terpilih Sakarifikasi Analisis total gula Penentuan kurva tumbuh Produksi dan pemanenan Enzim AMG Enzim α amilase Seleksi media Karakterisasi komponen karbohidrat Potensi gula sederhana untuk produksi etanol Ganggang mikro ICBB Confidential