Sampling Ganggang Mikro di Kolam Kanal
62
Laju pertumbuhan
Crucigenia quadrata
ICBB 9111,
Scenedesmus bijuga
ICBB 9112, Chlorella vulgaris ICBB 9114 dan Chlorella vulgaris PLB 6354 di kolam kanal selalu dipantau untuk mengetahui tingkat adaptasi terhadap
lingkungan habitatnya. Laju pertumbuhan di kolam kanal jauh lebih cepat dibandingkan pada saaat kultur di laboratorim, perbedaan ini disebabkan antara
lain CO
2
dan intensitas cahaya. CO
2
sebagai sumber karbon utama bagi proses fotosintesis ganggang mikro cukup tersedia sehingga proses metabolisme dapat
berlangsung cepat dan kerapatan sel meningkat. Ganggang mikro mampu memanfaatkan CO
2
dari atmosfer Sydney et al. 2010; dan akan mengubah CO
2
menjadi biomassa Tang et al. 2010 Cahaya memiliki pengaruh yang besar terhadap komposisi kimia
ganggang mikro pada saat fotosintesis. Umumnya penurunan intensitas cahaya akan meningkatkan klorofil a dan pigmen yang lain klorofil b, klorofil c,
fikobilliprotein, dan karotenoid sedangkan intensitas cahaya yang tinggi akan menurunkan klorofil a dan pigmen yang lain Richmond 2004. Kombinasi
nutrien pada media MBM kombinasi adalah penambahan pupuk TSP. Chen et al. 2010 menambahkan energi matahari memiliki spektrum
energi cahaya dengan jumlah besar dan penggunaan filter ultra violet akan membantu dalam penyerapan panjang gelombang yang sesuai, sehingga
pertumbuhan sel ganggang mikro tinggi dan target produksi tercapai. Jumlah energi yang dibutuhkan untuk menghasilkan biomassa ganggang mikro sebesar
468 kJmol Walker 2009. Produksi biomassa kering ganggang mikro skala lapang disajikan pada Tabel 13.
Tabel 13. Produktivitas biomassa dan kandungan karbohidrat isolat dalam kultivasi di kolam kanal dengan media MBM kombinasi
Isolat Volume
kolam kanal L
Lama kultivasi
hari Total
biomassa kering g
Produktivitas g- biomassa
keringLhari Karbohidrat
berat kering
ICBB 9111 95
28 80,3947
0,038 42,27
ICBB 9112 100
45 158,7069
0,035 21,30
ICBB 9114 100
54 101,3850
0,019 16,66
PLB 6354 100
54 95,4182
0,018 17,22
Confidential
63
Media MBM kombinasi pada kolam kanal mampu mengahasilkan
kerapatan optik OD = 2, yaitu Chlorella vulgaris PLB 6354 dan yang mampu menghasilkan panen paling banyak
Crucigenia quadrata
ICBB 9112 sampai 45 hari, dengan total hasil panen : 138,6489 g. Suhu ganggang mikro pada kolam kanal
berkisar 30 – 35
o
C dan volume tetap dijaga sedemikian rupa seperti awal
kultivasi dengan cara menambah air untuk memanfaatkan nutrien yang ada. Sampling ganggang mikro
Crucigenia quadrata
ICBB 9111 di kolam kanal dengan volume 95L dan dilakukan pemanenan pertama setelah
lima hari menghasilkan biomassa kering 8,7186 g dengan OD = 0,62 Pemanfaatan media
yang digunakan di kolam kanal selama 28 hari dengan total biomassa kering yang dihasilkan sebanyak 80,3947 g. Penanaman ganggang mikro
Scenedesmus bijuga
ICBB 9112 di kolam kanal dengan volume 100 L dan dilakukan pemanenan pertama setelah lima hari pananaman menghasilkan biomassa kering biomasaa
kering 3,3145 g dalam 10 L dengan OD= 0,672 dan panen yang dihasilkan setelah
dua belas hari penanaman OD yang dicapai 1,433 dalam 100 L
menghasilkan biomassa kering sebanyak 30,1546 g. Pemanfaatan media yang digunakan di kolam kanal selam 50 hari dengan total biomassa kering yang
dihasilkan sebanyak 139,6489g. Ganggang mikro Chlorella vulgaris ICBB 9114 setelah sembilan hari penanaman OD yang dicapai 1,412 dan Ganggang mikro
Chlorella vulgaris
Scenedesmus bijug
PLB 6354 setelah empat belas hari penanaman OD yang dicapai 1,211. Lamanya hasil pemanenan biomassa kering
tidak sama. Ganggang mikro
Crucigenia quadrata
9111 pemanenan selama 28 hari dan biomassa kering yang dihasilkan
80,48 g. Ganggang mikro
Scenedesmus bijuga
9112 pemanenan selama 47 hari dan biomassa kering yang dihasilkan 139,70 g . Ganggang mikro Chlorella vulgaris 9114 pemanenan selama 54 hari
dan biomassa kering yang dihasilkan 101,46 g . Ganggang mikro Chlorella vulgaris PLB 6354 pemanenan selama 54 hari dan biomassa kering yang
dihasilkan 101,46 g . Pada Tabel 13 produksi biomassa tertinggi Scenedesmus bijuga ICBB
9112, hal ini dikarenakan kemampuan ganggang mikro dalam memanfaatkan hara pada kultur biakannya Becker, 1984 dan energi untuk menjalankan fotosintesis
Kersey dan Munger 2009. Tingginya produksi biomassa ganggang mikro
Confidential
64
merupakan kemampuan ganggang mikro untuk memproduksi komposisi kimia selnya berupa karbohidrat, protein dan lipid dapat diketahui. Keberhasilan teknik
kultur bergantung
pada kesesuaian
antara jenis
ganggang mikro
yang dibudidayakan dan beberapa faktor lingkungan seperti cahaya, suhu maupun pH
Kersey dan Munger 2009. Pola pemanenan ganggang mikro pada penelitian ini dilakukan secara
gravitasi dengan memakai kain saring ukuran 200 mesh. Hasil pemanenan pada pada saat OD ≥ 1 lebih maksimal dibanding dengan OD ≤ 0,5. Ganggang mikro
Chlorella vulgaris PLB 6354 pada saat pananaman di kolam kanal hari 0 OD = 0,020 hari ke 8 di kolam kanal OD yang dicapai 0,660 dalam 5 liter menghasilkan
1,7282 g bobot kering lama pengeringan secara alami selama 2 hari. Hasil panen pada OD = 2 pada hari ke 14 hasil panen dalam 50L menghasilkan 32,6206 g.
Karbohidrat tertinggi Crucigenia Quadrata ICBB 9111, karena terjadinya proses akumulasi karbohidrat terutama pada dinding sel sebagai respon terhadap
kondisi lingkungan serta indikasi tingginya proses fotosintesis di kolam kanal. Karbohidrat yang terkandung dalam biomassa ganggang mikro dapat diproses
menjadi etanol. Pada ganggang mikro air tawar ini kandungan glukosa juga meningkat sebagai reaksi terhadap kenaikan tekanan osmotik medium.
Dengan demikian dapat disimpulkan Crucigenia quadrata ICBB 9111 memberikan respons yang cepat untuk menyerap unsur hara yang ada pada media,
dimana TSP yang mengandung unsur phosphat dan sulfur yang tinggi memacu pembentukan protein yang lebih tinggi dibanding Scenedesmus bijuga ICBB
9112, Chlorella vulgaris ICBB 9114 dan Chlorella vulgaris PLB 6354, hal ini dikarenakan kemampuan ganggang mikro dalam memanfaatkan hara pada kultur
biakannya Becker, 1984 dan energi untuk menjalankan fotosintesis Kersey dan Munger, 2009. Kekurangan unsur P akan menurunkan protein, klorofil –a, RNA
dan DNA serta meningkatkan kadar karbohidrat Richmond 1990. Hasil analisa proksimat karbohidrat Crucigenia quadrata ICBB 9111 yang tinggi
42,27
dikarenakan terjadinya proses akumulasi karbohidrat terutama pada dinding sel sebagai respon terhadap kondisi lingkungan Richmond 1988 serta indikasi
tingginya proses fotosintesis pada skala lapang.
Confidential
65