Faktor-faktor yang Berpengaruh terhadap Pertumbuhan Ganggang

17 Setiap unsur hara memiliki fungsi fungsi khusus yang tercermin pada pertumbuhan dan kepadatan yang dicapai, tanpa mengesampingkan pengaruh kondisi lingkungan. Unsur nitrogen N, fosfor P, dan sulfur S penting untuk pembentukan protein, sedangkan kalium Cl berfungsi sebagai metabolism karbohidrat. Besi Fe dan natrium Na berperan untuk pembentukan klorofil, kemudian silikon Si dan kalsium Ca merupakan bahan untuk pembentukan dinding sel. Vitamin B12 banyak digunakan untuk memacu pertumbuhan melalui rangsangan fotosintetik Isnansetyo dan Kurniastuty 1995. 2. Suhu Suhu dapat berpengaruh secara langsung terhadap metabolisme sel. Suhu minimum yang diperlukan Chlorella sp untuk tumbuh adalah 5 o C, sedangkan suhu optimumnya adalah 20 – 35 o C. Jika suhu di bawah 5 o C maka pertumbuhan akan terhambat dan menurunkan kelarutan karbondioksida CO 2 dan oksigen O 2 serta akan menggeser keseimbangan reaksi respirasi dan fotosintesis. Sedangkan jika suhu kultur di atas 35 o C akan menyebabkan kematian sel. Enzim- enzim yang bekerja dalam proses fotosintesis hanya dapat bekerja pada suhu optimalnya. Umumnya laju fotosintensis meningkat seiring dengan meningkatnya suhu hingga batas toleransi enzim. 3. Cahaya Cahaya merupakan sumber energi yang dibutuhkan oleh tumbuhan termasuk ganggang mikro untuk melakukan fotosíntesis yang berguna untuk pembentukan senyawa karbon organik. Mc Kinney 2004 menyatakan bahwa ganggang mikro menggunakan cahaya sebagai sumber energi untuk sintesis sel protoplasma. Sumber energi ganggang mikro di laboratorium biasanya memakai lampu fluoresen yang memiliki keunggulan antara lain hemat energi karena seluruh energi listrik diubah menjadi energi cahaya, tidak menghasilkan panas yang tinggi sehingga dapat mempengaruhi kultur ganggang mikro. Intensitas cahaya dalam lampu flouresen sebesar 40 Watt = 4000 lux. Confidential 18 Intensitas cahaya yang tinggi dapat menyebabkan pertumbuhan sel yang pesat pada awal pertumbuhan, tetapi kemudian sel mati Paramita 2008. Kebutuhan akan cahaya bervariasi tergantung kedalaman kultur dan kepadatannya. Intensitas cahaya yang terlalu tinggi dapat menyebabkan fotoinbihisi dan pemanasan. Intensitas cahaya 1000 lux cocok untuk kultur dalam erlenmeyer, sedangkan intensitas 5000-10000 lux untuk volume yang lebih besar Proses fotosintesis pada Chlorella membutuhkan intensitas cahaya yang relatif rendah, berkisar 4.000-30.000 luks, sesuai dengan strain. Oh- Hama dan Miyachi 1988. 4. Derajat Keasamaan pH Salah satu faktor penting yang mempengaruhi pertumbuhan ganggang adalah pH medium biakan Becker 1994. Rentang pH yang baik untuk pertumbuhan fitoplankton adalah 6-9. Ganggang umumnya hidup dengan baik pada pH netral Syahri 2009. Perubahan pH medium dapat menyebabkan perubahan kelarutan ion misalnya garam-garam besi Fe, seng Zn, mangan Mn, dan kalsium Ca menjadi sukar larut sehingga menyebabkan terhambatnya proses fotosintesis. pH juga berkaitan erat dengan karbondioksida dan alkalinitas. Semakin tinggi pH maka semakin tingi pula nilai alkalinitas dan semakin rendah kadar karbondioksida CO 2 bebas padahal kebutuhan organisme produsen akan karbondioksida CO 2 cukup tinggi untuk melakukan proses fotosintetis.

2.4. Komposisi Kimia Sel Ganggang Mikro

Komposisi kimia sel semua jenis ganggang umumnya terdiri dari protein, karbohidrat, dan lemak fatty acids atau lipid. Perbedaan komposisi lipid pada ganggang seringkali memperlihatkan sebagai hasil dari variasi pada lingkungan atau kondisi media biakan. Komposisi kimia ganggang dalam persen bobot kering disajikan pada Tabel 2. Confidential 19 Tabel 2. Komposisi kimia ganggang dalam persen bobot kering Ganggang Komposisi kimia bobot kering Protein Karbohidrat Lemak Scenedesmus obliquus Scenedesmus quadricauda Scenedesmus dimorphus Chlamydomonas rheinhardii Chlorella vulgaris Chlorella pyrenoidosa Spirogyra sp Dunaliella salina Euglena gracilis Porphyridium cruentum Spirulina platensis Spirulina maxima Synechoccus sp 50-56 47 8-18 48 51-58 57 6-20 57 39-61 28-39 46-63 60-71 63 10-17 - 21-52 17 12-17 26 33-64 32 14-18 40-57 8-14 13-16 15 12-14 1.9 16-40 21 14-22 2 11-21 6 14-20 9-14 4–9 6-7 11 Sumber : Becker 1994 Jenis gula yang menyusun karbohidrat Spirulina termasuk ramnosa 19 , glukan 1,5 , silitol berfosfat 2,5 , hlukosamin dan asam muramat 2 , glikogen 0,5 , serta asam sialat 0,5 . Bold dan Wynne 1985, menambahkan bahwa 1.7 dari berat dinding sel Pleurotaenium adalah lipid, 0.32 adalah nitrogen dan selebihnya adalah glukosa, galaktosa, xylosa dan arabinosa. Ganggang adalah tumbuhan yang dapat berfotosintesis. Gula merupakan karbohidrat paling sederhana yang dihasilkan dari fotosintesis.

2.5. Identifikasi Ganggang Mikro

Pendekatan identifikasi ganggang mikro dilakukan dengan mengacu pada Bold dan Wynne 1985 dalam “Introduction to The Ganggange Structure and Reproduction” dan indentifikasi Toshiniko Mizuno 1970 “Halustrations of The Fresh water Plankton of Japan”. Identifikasi ganggang mikro yang utama didasarkan pada karakteristik morfologi serta sifat-sifat selular seperti: sifat Confidential