yang harus dicapai, karena dirasa sangat berguna dan menguntungkan, maka akan timbul gairah untuk terus belajar.
Menurut De Dece dan Grawford dalam Djamarah, 2002: 135 “Ada empat fungsi guru sebagai pengajaryang berhubungan dengan cara
pemeliharaan dan peningkatan motivasi belajar anak didik, yaitu guru harus dapat menggairahkan anak didik, memberikan harapan yang
realistis, memberikan insentif,dan mengarahkan perilaku anak didik
kearah yang menunnjang tercapainya tujuan pengajaran.”
2.3 Underachiever
2.3.1 Pengertian Underachiever
Menurut Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono 2004: 104 anak yang tergolong underachiever adalah anak yang memiliki taraf inteligensi yang
tergolong tinggi akan tetapi prestasi belajar yang dicapainya tergolong rendah di bawah rata-rata
Menurut Davis Rimm dalam Munandar, 2004: 239 underachievement atau berprestasi di bawah kemampuan ialah jika ada ketidaksesuaian antara
prestasi sekolah anak dan indeks kemampuannya sebagaimana nyata dari tes inteligensi, prestasi atau kreativitas, atau dari data observasi, dimana tingkat
prestasi sekolah nyata lebih rendah daripada tingkat kemampuan anak. Underachiever adalah anak yang berprestasi rendah dibandingkan tingkat
kecerdasan yang dimilikinya. Prestasi rendah ini bukan disebabbkan oleh adanya hambatan dalam menguasai pelajaran yang diberikan dalam proses belajar
mengajar Gustian, 2002: 30
Dari beberapa pengertian di atas, maka dapat penulis ambil pengertian underachiever adalah siswa yang memiliki prestasi belajar lebih rendah
dibandingkan dengan tingkat IQ yang dimilikinya.
2.3.2 Kriteria Underachiever
Underachiever banyak dialami oleh siswa di sekolah mereka menentukan prestasi yang tidak sesuai dengan IQ yang dimilikinya. Menurut Whitmore dalam
Munandar, 2004: 243 menyebutkan ada beberapa kriteria yang biasanya ada pada siswa underachiever, yaitu:
1. Nilai rendah pada prestasi 2. Mencapai nilai rata-rata atau dibawah rata-rata kelas dalam keterampilan dasar
membaca, menulis dan berhitung 3. Pekerjaan sehari-hari tidak lengkap atau buruk
4. Memahami dan mengingat konsep-konsep dengan baik jika berminat 5. Kesenjangan antara tingkat kualitatif pekerjaan lisan dan tulisan secara lisan
lebih baik 6. Pengetahuan faktual sangat luas
7. Daya imajinasi kuat 8. Selalu tidak puas dengan pekerjaannya
9. Kecenderungan perfeksionisme dan mengkritik diri sendiri, menghindari
kegiatan baru seperti untuk menghindari kinerja yang tidak sempurna 10. Menunjukkan prakarsa lain mengerjakan proyek di rumah yang dipilih diri
sendiri 11. Mempunyai minat yang luas dan keahlian yang khusus dalam suatu bidang
penelitian 12. Rasa harga diri rendah nyata dalam kecenderungan untuk menarik diri atau
menjadi agresif di dalam kelas 13. Tidak berfungsi konstruktif di dalam kelompok
14. Menunjukkan kepekaan dalam persepsi terhadap diri sendiri, orang lain, dan hidup pada umumnya.
15. Menetapkan tujuan yang tidak realistis untuk dirinya sendiri terlalu tingggi atau terlalu rendah
16. Tidak menyukai pekerjaan praktis atau hafalan 17. Tidak mampu memusatkan perhatian dan berkonsentrasi pada tugas-tugas
18. Mempunyai sikap negative terhadap sekolah 19. Menolak upaya guru untuk mermotivasi atau mendisiplinkan perilaku di
dalam kelas
20. Mengalami kesulitan dalam hubungan dengan teman sebaya, kurang dapat mempertahankan persahabatan
Menurut Delphie 2006: 24 karakteristik peserta didik yang tergolong dalam specific learning disability mempunyai karakteristik sebagai berikut:
1. Kelainan yang terjadi berkaitan dengan faktor psikologis seingga mengganggu kelancaran berbahasa, saat berbicara, dan menulis.
2. Pada umumnya mereka tidak mampu untuk menjadi pendengar yang baik, untuk berfikir, untuk berbicara, membaca dan menulis, mengeja huruf, bahkan
perhitungan yang bbersifat matematika. 3. Kemammpuan meraka yang rendah dapat dicirikan melalui hasil tes IQ atau
tes prestasi belajar khususnya kemampuan-kemampuan berkaitan dengan kegiatan-kegiatan di sekolah.
4. Kondisi kelainan dapat disebabkan oleh perceptual handicaps, brain injury, minimal brain dysfunction, dyslexia, dan developmental aphasia.
5. Mereka tidak tergolong ke dalam penyandang tunagrahita, tunalaras, atau mereka yang mendapatkan hambatan dari faktor lingkungan, budaya atau
faktor ekonomi. 6. Mempunyai karakteristik khusus berupa kesulitan dibidang akademik
academic difficulties, masalah-masalah kognitif cognitive problems, dan masalah-masalah emosi sosial social emotional problems
Tabel 2.1 Distribusi Normal Tingkat Kecerdasan IQ Intelligence Quotient
tingkat kecerdasan Deskripsi verbal
Persentase populasi dalam
setiapkelompok
0-19 Idiot
1 20-49
Embicile 50-69
Moron 2
70-79 Inferior
6 80-89
Bodoh 15
90-109 Normal
46 110-119
Pandai 18
120-129 Superior
8 130-139
Sangat superior 3
140-179 Gifted
180 keatas Genius
1 Sobour, Alex. 2003. Psikologi Umum dalam Lintasan Sejarah. Hal.
170.Bandung: CV Pustaka Setia
2.3.3 Faktor-Faktor Penyebab Underachiever