Menurut Prayitno 1995:81 penilaian terhadap layanan bimbingan kelompok “dalam proses” dapat dilakukan melalui :
1. Mengamati partisipasi dan aktivitas anggota selama kegiatan berlangsung 2. Mengungkapkan atas pemahaman peserta atas materi yang dibahas
3. Mengungkapkan kegunaan layanan bagi mereka, dan perolehan mereka
sebagai hasil dari keikutsertaan mereka
4. Mengungkapkan minat dan sikap mereka tentang kemungkinan kegiatan
lanjutan 5. Mengungkapkan kelancaran proses dan suasana penyelenggaraan layanan.
Hasil akhir penilaian tersebut berupa diskripsi yang menyangkut aspek- aspek proses dan isi penyelenggaraan layanan, baik yang menyangkut
penyelenggaraannya itu sendiri maupun pribadi-pribadi peserta
2.5 Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Underachiever
Melalui Layanan Bimbingan Kelompok
Pada hakikatnya motivasi merupakan suatu energi dalam diri manusia yang dapat mendorong untuk melakukan aktivitas tertentu dengan tujuan tertentu,
artinya tanpa motivasi seorang siswa tidak akan membaca, belajar dan sekolah dan akhirnya tentu saja tidak akan mencapai suatu keberhasilan dalam belajar.
Begitu pentingnya motivasi belajar bagi seorang siswa khususnya, namun pada beberapa kasus di sekolah adanya banyaknya siswa yang tidak atau kurang
memiliki motivasi dalam belajar. Dengan tidak adanya motivasi belajar dalam diri siswa, maka akan
mengakibatkan siswa tidak semangat dalam belajar yang berimbas pada hasil prestasi belajar yang tidak optimal. Seharusnya siswa bisa mendapatkan nilai 8
berdasarkan IQ yang dimilikinya, akan tetapi kerena tidak ada atau kurangnya motivasi belajar, maka siswa tersebut hanya mendapatkan nilai 6. Siswa seperti
itu disebut siswa yang underachiever. Ada banyak faktor yang dapat mennyebabkan siswa menjadi underachiever, salah satunya adalah tidak ada atau
kurangnya motivasi belajar. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan layanan bimbingan kelompok.
Bimbingan kelompok adalah salah satu layanan bimbingan konseling yang berupaya memberikan bantuan kepada siswa melalui kelompok untuk
mendapatkan informasi, baik tentang pendidikan, karier, pribadi,dan sosial agar dapat menyusun rencana, membuat keputusan yang tepat, serta untuk
memperbaiki dan mengembangkan pemahaman terhadap dirinya sendiri, orang
lain dan lingkungan dalam menunjang terbentuknya perilaku yang efektif.
Layanan bimbingan kelompok dipilih karena dimaksudkan agar siswa yang tergolong dalam underachiever tidak merasa dibedakan dengan siswa lain
dan juga agar ada pembelajaran bagi siswa yang memiliki motivasi belajar rendah kepada siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi meniru dalam kelompok.
Selain itu dengan format kelompok kecil diharapkan siswa dapat dengan intensif menangkap pembelajaran yang dilaksanakan selama proses bimbingan kelompok
berlangsung.
Gambar 2.2 Bagan Kerangka Berfikir Penelitian Siswa underachiever dengan
motivasi belajar rendah: 1. Malas belajar
2. Malas mengerjakan tugas 3. Tidak ada keinginan
untuk mengetahui 4. Tidak peduli dengan
nilainya 5. Tidak ada rasa semangat
di dalam kelas 6. Mendapat nilai yang
buruk Layanan bimbingan kelompok
Siklus 1 Pertemuan 1
Pertemuan 2 Pertemuan 3
Siklus 2 Pertemuan 1
Pertemuan 2 Pertemuan 3
Siswa dengan motivasi belajar yang tinggi:
Indikator:
1. tekun menghadapi tugas 2. ulet menghadapi
kesulitan 3. senang bekerja mandiri
4. percaya pada hal yang diyakini
5. senang mencari dan memecahkan soal-soal
6. adanya hasrat dan keinginan berhasil
7. adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar
8. adanya kegiatan yang menarik dalam belajar
variasi dalam aktivitas belajar dan lingkungan
belajar yang kondusif.
2.6 Hipotesis Tindakan