Perencanaan Pelaksanaan Pengamatan Refleksi

Berdasarkan diagram di atas dapat diuraikan penjelasan singkat mengenai penelitian tindakan dalam penelitian ini: 1. Studi Pendahuluan Tahapan pertama dalam penelitian ini adalah peneliti melakukan analisis terhadap motivasi belajar siswa underachiever yang ada di SD Negeri Pekunden Semarang. Kemudian, dari data itu peneliti menyusun rencana tindakan atas dasar hasil diagnosis yang dilakukan. 2. Siklus I

a. Perencanaan

Perencanaan dalam PTBK berupa perincian kegiatan mengenai tindakan yang akan dilakukan untuk mencapai suatu peningkatan dan perbaikan suatu kondisi tertentu sesuai dengan permasalahan yang dialami untuk dipecahkan oleh guru BK. Perencanaan tersebut terdiri dari tentang apa, mengapa, kapan, dimana,oleh siapa, dan bagaimana tindakan tersebut dilakukan. Yang selanjutnya rencana yang telah disusun akan dilaksanakan pada tahap pelaksanaan.

b. Pelaksanaan

Pelaksanaaan tindakan yaitu implementasi atau penerapan isi rancangan yang sebelumnya sudah direncanakan dengan mengenakan tindakan kelas. Kemudian selama pelaksanaaan berlangsung, peneliti sambil mengamati.

c. Pengamatan

Pengamatan yaitu pelaksanaan yang dilakukan oleh pengamat selama pelaksanaan berlangsung. Ada beberapa alat bantu yang digunakan untuk mmengamati,yaitu daftar riwayat kelakuan, catatan berkala, daftar cek, skala penilaian, catatan anekdot,catatan lapangan, catatan harian, log, portofolio, rekaman video, foto slide, angket, dsb. Dari pengamatan tersebut, disapatkan refleksi.

d. Refleksi

Refleksi yaitu kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang sudah terjadi. Refleksi dilakukkan oleh pelaksana dan pengamat untuk mengevaluasi secara keseluruhan baik kekurangan dan kelebihan dari pelaksanaan tindakan yang telah dilakukan pada setiap siklusnya sehinggga jika dipertemukan kekurangan dan ketidakberhasilan dari siklus tersebut dapat menentukan rencana tindakan berikutnya sebagai tindakan perbaikan layaanan bimbingan konseling pada siklus berikutnya. 3. Siklus II a. Perencanaan Perencanaan pada siklus kedua ini di dapatkan dari hasil refleksi pada siklus I yang kemudian langsung masuk pada tahap pelaksanaan. b. Pelaksanaan Dari perencanaan yang telah dilakukan pada tahap awal di siklus II ini langsung masuk kedalam tahap pelaksanaan, yang kemudian dilakukan pengamatan. c. Pengamatan Pengamatan ini dilaksanakan selama proses pelaksanaan berlangsung dalampenelitian ini adalah bimbingan kelompok. Kemudian dari proses pengamatan ini disusun refleksi kegatan. d. Refleksi Dari refleksi ini maka dapat diketahui kelebihan dan kekurangan yang terjadi selama siklus II berlangsung yang kemudian dapat digunakan sebagai bahan acuan pembuatan perencanaan pada siklus berikutnya. Berdasar penjelasan di atas mengenai desain penelitian tindakan kelas dalam bimbingan dan konseling, dapat peneliti aplikasikan melalui rencana rancangan penelitian secara jelas melalui tabel berikut ini: Tabel 3.1 Perencanaan Tindakan No Siklus Kegiatan yang Dilaksanakan 1 Siklus I  Planning  Action  Evaluation  Reflection Melakukan analisis terhadap kondisi awal motivasi belajar partisipan yang dikenai tindakan Menyusun diagnosis terhadap penyebab tindakan berdasarkan hasil penelitian awal Menentukan tindakan berdasarkan penyebab motivasi belajar rendah Melakukan tindakan I, yaitu bimbingan kelompok biasatanpa modifikasi metode ceramah Melakukan evaluasi terhadap hasil tindakan I Melakukan refleksi tindakan mana yang menyebabkan hasilnya belum optimal 2 Siklus II  Planning  Action  Evaluation  Reflection Melakukan perencanaan ulang dengan menghindari kekurangan terhadap siklus I Melakukan tindakan ke II, yaitu bimbingan kelompok dengan menggunakan media Melakukan evaluasi terhadap hasil tindakan II Melakukan refleksi tindakan mana yang menyebabkan hasilnya belum optimal 3 Siklus III  Planning  Action  Evaluation  Reflection Melakukan perencanaan ulang dengan menghindari kekurangan terhadap siklus II Melakukan tindakan III, yaitu bimbingan kelompok dengan mendatangkan seorang ahli motivasi Melakukan evaluasi terhadap hasil tindakan III Melakukan refleksi tindakan mana yang menyebabkan hasilnya belum optimal

3.3 Lokasi dan Tempat Penelitian

Dokumen yang terkait

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK MODELING TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA UNDERACHIEVER PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI SIRAMPOG BREBES TAHUN AJARAN 2015 2016

1 16 245

MENINGKATKAN KONSENTRASI BELAJAR MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI 2 KARANGCEGAK, KABUPATEN PURBALINGGA TAHUN AJARAN 2013 2014

2 24 235

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VIII MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DI SMPN 1 SEMARANG TAHUN AJARAN 2014 2015

0 13 197

MENINGKATKAN KEMAMPUAN INTERAKSI SOSIAL MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK PADA SISWA PROGRAM AKSELERASI SD HJ.ISRIATI BAITURRAHMAN 01 SEMARANG

0 7 291

MENINGKATKAN MINAT MENGIKUTI KEGIATAN KEPRAMUKAAN MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK PADA SISWA KELAS X 4 SMA NEGERI 11 SEMARANG

1 6 170

UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA DALAM DISKUSI KELOMPOK MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK PADA SISWA KELAS VIIIE DI SMPN I9 SEMARANG

0 28 227

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL MELALUI BIMBINGAN BELAJAR KELOMPOK PADA SISWA KELAS MENINGKATKAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL MELALUI BIMBINGAN BELAJAR KELOMPOK PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 01 JATIHARJO KECAMATAN JATIPURO KAB

0 0 13

KEEFEKTIFAN LAYANAN INFORMASI MENGGUNAKAN VIDEO MOTIVASI UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SD NEGERI SENDANGMULYO 04 SEMARANG

0 1 74

MOTIVASI BERPRESTASI SISWA Buku siswa

0 0 9

UPAYA MENINGKATKAN KEMANDIRIAN SISWA DALAM BELAJAR MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK SISWA KELAS V SD 6 JEKULO KUDUS TAHUN PELAJARAN 20122013

0 0 21