Menurut Silberman yang dikutip oleh Hartono 2008, beberapa keuntungan menggunakan strategi pembelajaran aktif tipe college ball
adalah pembelajaran dengan strategi tersebut berpusat pada anak didik menitikberatkan pada keaktifan peserta didik, tercipta suasana yang
menyenagkan, kesediaan dan kesiapan anak didik menerima pelajaran meningkat, serta menjadikan anak didik mampu mempertahankan stimulus
dalam memori mereka dalam waktu yang lama. Selain itu, keunggulan strategi pembelajaran ini adalah 1 siswa merasakan bahwa pembelajaran
menjadi milik mereka karena diberi kesempatan untuk berpartisipasi; 2 siswa memiliki motivasi yang kuat untuk mengikuti kegiatan
pembelajaran; 3 dapat menambah wawasan pikiran dan pengetahuan pendidik karena sangat dimungkinkan sesuatu yang dialami atau
dibicarakan siswa
belum diketahui
oleh guru
http:edu- articles.comstrategi-pembelajaran-active-learning.
Kelemahan yang dimiliki oleh strategi pembelajaran aktif tipe college ball ini adalah membutuhkan waktu yang cukup banyak, sehingga
dibutuhkan kecermatan dalam membagi waktu untuk tiap-tiap tahapan dalam pelaksanaan strategi ini. Selain itu, guru juga harus mampu
mengkondisikan siswa agar pembelajaran dapat berjalan dengan lancar.
B. Kerangka Berpikir
Bidang studi sejarah merupakan mata pelajaran yang diajarkan di SMA memiliki peran yang strategis dalam pendidikan. Namun, di kelas XI
IPS 1 SMA N 1 Ciwaringin ditemukan beberapa permasalahan dalam
pembelajaran sejarah yang berakibat rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran sejarah. Persepsi siswa yang beranggapan bahwa pelajaran sejarah
tidak terlalu penting jika dibandingkan mata pelajaran lain, tidak menarik dan membosankan sehingga mereka kurang tertarik pada pembelajaran sejarah.
Dalam proses pembelajaran, guru mempunyai peran penting dalam menciptakan suasana pembelajaran yang interaktif, inspiratif, dan
menyenangkan, sehingga dapat membangkitkan motivasi belajar dan keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran. Oleh karena itu, upaya yang dapat
dilakukan guru adalah dengan menerapkan strategi pembelajaran yang efektif dan inovatif. Dengan strategi pembelajaran yang tepat diharapkan dapat
meningkatkan hasil belajar siswa. Salah satu strategi pembelajaran yang dapat meningkatkan aktivitas
siswa adalah strategi pembelajaran aktif tipe college ball. Melalui strategi pembelajaran ini, diharapkan siswa akan lebih antusias dan tertarik dalam
belajar sejarah sehingga dapat meningkatkan hasil belajar sejarah siswa. Kerangka berpikir dalam penelitian ini dapat dilihat pada gambar 2.
Gambar 2 Skema Kerangka Berpikir C.
Hipotesis Tindakan
Berdasarkan kerangka berpikir di atas, maka hipotesis tindakan penelitian ini adalah sebagai berikut : ”Melalui penerapan strategi
pembelajaran aktif tipe college ball maka hasil belajar siswa kelas XI IPS 1 SMA N 1 Ciwaringin Cirebon dapat ditingkatkan”.
Rendahnya hasil belajar siswa kelas XI IPS 1 SMA N 1 Ciwaringin pada mata pelajaran sejarah
Strategi pembelajaran aktif tipe college ball
Permasalahan-permasalahan dalam pembelajaran sejarah
Perencanaan
Pelaksanaan
Observasi
Refleksi
Peningkatan hasil belajar siswa Ket:
: siklus I : siklus II
32
BAB III METODE PENELITIAN
A. Setting Penelitian
Penelitian yang berjudul ”Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Sejarah Siswa Kelas XI IPS 1 SMA N 1 Ciwaringin Melalui Strategi Pembelajaran
Aktif Tipe College Ball ” dilaksanakan oleh peneliti di SMA N 1 Ciwaringin yang berlokasi di Jl. Jend. Urip Sumoharjo No. 39 Bringin Kecamatan
Ciwaringin Kabupaten Cirebon.
B. Subyek Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada siswa kelas XI IPS 1 SMA N 1 Ciwaringin Cirebon yang berjumlah 48 orang yang terdiri dari 23
siswa laki-laki dan 25 siswa perempuan. Menurut informasi dari guru sejarah, siswa pada kelas tersebut memiliki hasil belajar yang rendah dibanding kelas
lain. Sehingga peneliti memilih kelas tersebut untuk dijadikan sebagai subyek penelitian yang nantinya diharapkan dapat membantu kelancaran dalam proses
pengambilan data dan prosedur kerja penelitian.
C. Prosedur Penelitian
Prosedur kerja dalam penelitian tindakan kelas ini dirancang dalam 2 dua siklus, setiap siklus ada 4 empat tahap, yaitu perencanaan, pelaksanaan
pengamatan observasi, dan refleksi. Prosedur kerja ini, secara garis besar dapat digambarkan dalam skema pada Gambar 3.