Organisasi-organisasi pada masa pendudukan Jepang
dalam rangka membantu usaha perangnya. Putera lebih bermanfaat bagi bangsa Indonesia daripada bagi Jepang. Putera lebih mengarahkan
perhatian rakyat kepada kemerdekaan daripada kepada usaha perang pihak Jepang. Oleh karena itu kemudian Jepang membentuk Jawa Hokokai
Himpunan Kebaktian Jawa. c . Jawa Hokokai Himpunan Kebaktian Jawa
Pada bulan Maret 1944 pemerintah Jepang membentuk Jawa Hokokai. Jawa Hokokai dinyatakan sebagai organisasi resmi pemerintah
sehingga pucuk kepemimpinan langsung dipegang oleh Gunseikan. Himpunan ini mempunyai tiga dasar yaitu mengorbankan diri,
mempertebal persaudaraan, dan melaksanakan sesuatu dengan bukti. Jawa Hokokai mempunyai tugas antara lain mengerahkan rakyat untuk
mengumpulkan padi, besi tua, pajak, dan menanam jarak sebagai bahan baku pelumas untuk Jepang.
d. MIAI Majelis Islam A’la Indonesia
Golongan nasionalis Islam adalah golongan yang sangat anti Barat, hal itu sesuai dengan apa yang diinginkan Jepang. Jepang berpikir bahwa
golongan ini adalah golongan yang mudah dirangkul. Untuk itu, sampai dengan bulan Oktober 1943, Jepang masih mentoleransi berdirinya MIAI.
Pada pertemuan antara pemuka agama dan para gunseikan yang diwakili oleh Mayor Jenderal Ohazaki di Jakarta, diadakanlah acara tukar pikiran.
Hasil acara ini dinyatakan bahwa MIAI adalah organisasi resmi umat Islam. Meskipun telah diterima sebagai organisasi yang resmi, tetapi MIAI
harus tetap mengubah asas dan tujuannya. Begitu pula kegiatannya pun dibatasi. Setelah pertemuan ini, MIAI hanya diberi tugas untuk
menyelenggarakan peringatan hari-hari besar Islam dan pembentukan Baitul Mal Badan Amal. Ketika MIAI menjelma menjadi sebuah
organisasi yang besar maka para tokohnya mulai mendapat pengawasan, begitu pula tokoh MIAI yang ada di desa-desa.
Dalam rangka memperkuat kedudukan dalam Perang Pasifik, Jepang melakukan mobilisasi para pemuda untuk dibina dalam latihan
militer. Oleh karena itu Jepang membentuk organisasi-organisasi semimiliter dan organisasi militer.
a. Organisasi semi-militer zaman Jepang
1. Seinendan barisan Pemuda, terutama untuk mendidik dan melatih
para pemuda agar dapat menjaga dan mempertahankan tanah airnya dengan kekuatan sendiri.
2. Fujinkai Himpunan Wanita, bertujuan memberikan latihan-latihan
kemiliteran pada wanita berusia minimum 15 tahun. 3.
Keibodan Barisan Pembantu Polisi, bertugas membantu tugas-tugas polisi.
4. Suishintai Barisan Pelopor, dipimpin oleh Ir. Soekarno.
5. Gakukotai barisan Pelajar, dibentuk tanggal 15 Desember 1944.
6. Jibakutai Barisan Berani Mati
b. Organisasi militer
1. Heiho Pembantu Prajurit Jepang, dibentuk pada bulan April 1943.
Heiho adalah prajurit Indonesia yang langsung ditempatkan dalam organisasi militer jepang baik dalam Angkatan Darat maupun
Angkatan Laut. Selain diberi latihan militer, para anggota Heiho juga diberi kesempatan untuk mengendalikan senjata anti pesawat, tank,
dan artileri medan. 2.
PETA Pembela Tanah Air dibentuk pada tanggal 3 Oktober 1944 atas usul dari Gatot Mangkupraja. Para pemuda yang tergabung
dalam Peta mendapatkan latihan-latihan kemiliteran.