56
BAB 3 METODE PENELITIAN
Untuk membahas permasalahan yang dikemukakan di atas maka dilakukan penelitian sebagai berikut:
3.1 DASAR PENELITIAN
Penelitian pada umumnya bertujuan untuk menemukan mengembangkan atau menguji kebenaran suatu pengetahuan. Menemukan
berarti berusaha memperoleh suatu untuk mengisi kekosongan atau kekurangan. Mengembangkan berarti memperluas dan menggali lebih dalam
sesuatu yang sudah ada. Menguji kebenaran dilakukan jika apa yang sudah ada masih atau diragu-ragukan kebenarannya. Ronny Harnitiyo Soemitro,
1982:15. Penelitian menggunakan hukum empiris istilah lain yang digunakan
adalah penelitian hukum sosiologis dan dapat disebut pula dengan penelitian lapangan. Penelitian hukum sosiologis ini bertitik tolak dari data primer. Data
primerdata dasar adalah data yang didapat langsungdari masyarakat sebagai sumber pertama dengan melalui penelitian lapangan. Perolehan data primer
dari penelitian lapangan dapat dilakukan baik melalui pengamatan observasi, wawancara ataupun penyebaran kuesioner. Penelitian hukum sebagai
penelitian sosiologis dapat direalisasikan kepada penelitian terhadap efektivitas hukum yang sedang berlaku ataupun penelitian terhadap
identifikasi hukum.
57
Memang seringkali penelitian hukum primer tidak dapat dilakukan tersendiri ansich terlepas dari penelitian normatif. Penelitian hukum empiris
sebaiknya didukung juga data sekunder atau studi dokumentasi. Penelitian gabungan antara penelitian sosiologis yang ditunjang penelitian normatif
inilah yang seyogyanya dilakukan dalam praktek sehingga pada penelitian ini akan didapat hasil yang memadai, baik dari segi praktek ataupun kandungan
ilmiahnya.
Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif. Menurut Moelong dalam rahman 1999:118 penelitian kualitatif adalah prosedur
penelitian yang menghasilkan data deskriptif yang berupa kata-kata tertulis
atau lisan dari orang-orang atau perilaku yang dapat diamati.
Penelitian menggunakan metode kualitatif dengan beberapa pertimbangan, pertama menyesuaikan metode kualitatif lebih mudah apabila
berhadapan dengan kenyataan ganda, kedua metode ini menyajikan secara langsung hakikat hubungan antara peneliti dan responden, dan ketiga metode
ini lebih peka dan lebih dapat menyesuaikan diri dengan penajaman pengaruh
bersama dan terhadap pola-pola nilai yang dihadapi Moelong, 2005:5.
Sesuai dengan dasar penelitian tersebut maka penelitian ini diharapkan mampu menggambarkan tentang pembatalan perkawinan dan akibat
hukumnya menurut undang-undang Nomor 1 Tahun 1974.
3.2 LOKASI PENELITIAN