Menentukan Part Kritis Terpilih Mene ntukan Rencana Proses Menentukan Nilai Kepentingan Mengembangkan Matriks Hubungan Antara Part Kritis Terpilih

Gambar 11. Matriks Process Planning Berdasarkan Gambar 11, maka langkah- langkah dalam menyusun matriks process planning adalah sebagai berikut :

1. Menentukan Part Kritis Terpilih

Persyaratan part kritis yang terpilih dari matriks design deployment, pada matriks process planning akan berubah menjadi kebutuhan untuk dicantumkan sebagai baris pada bagian kiri rumah. Persyaratan part kritis yang terpilih merupakan persyaratan part kritis yang mempunyai hubungan yang kuat dengan spesifikasi part yang paling berpengaruh pada produk.

2. Mene ntukan Rencana Proses

Rencana proses merupakan analisis terhadap alur-alur proses yang kritis terhadap produk yang dihasilkan. Rencana proses ini akan menempati bagian atap rumah pada matriks process planning. Rencana proses ditentukan oleh pihak perusahaan dengan mengacu pada GMP Good Manufacturing Practices. 1 Part Kritis Terpilih 2 Rencana Proses 5 Bobot Kepentingan 4 Hubungan Antara Part Kritis Terpilih Dengan Rencana Proses 3 Nilai Kepentingan

3. Menentukan Nilai Kepentingan

Nilai kepentingan part kritis terpilih menempati posisi disebelah kanan matriks process planning. Nilai kepentingan digunakan untuk usaha prioritas dan membuat keputusan trade-off. Nilai kepentingan menggambarkan kepentingan setiap persyaratan part kritis terpilih bagi perusahaan untuk menghasilkan produk yang bermutu. Pengisian nilai kepentingan dilakukan oleh tim QFD perusahaan.

4. Mengembangkan Matriks Hubungan Antara Part Kritis Terpilih

Dengan Rencana Proses Langkah selanjutnya yaitu membandingkan part kritis terpilih dengan rencana proses, dan menentukan hubungannya masing- masing. Mencari hubungan antara part kritis terpilih dengan rencana proses bisa menjadi sangat membingungkan karena setiap part kritis terpilih mungkin mempengaruhi lebih dari satu rencana proses, dan sebaliknya. Matriks hubungan antara persyaratan part kritis terpilih dengan rencana proses ini akan menempati bagian tengah matriks process planning. Hubungan yang terjadi antara part kritis terpilih dengan rencana proses dapat merupakan hubungan yang kuat, sedang atau lemah. Selain itu, mungkin saja tidak ada hubungan antara part kritis terpilih dengan rencana proses. Pada penyusunan matriks hubungan ini digunakan simbol untuk menyatakan derajat kekuatan hubungan. Contoh simbol yang digunakan: = Sebuah lingkaran penuh menunjukan sebuah hubungan yang kuat, bernilai 9. = Sebuah lingkaran kosong menunjukan sebuah hubungan medium, bernilai 3. = Sebuah segitiga menunjukan sebuah hubungan yang lemah, bernilai 1. Kotak dibiarkan kosong menunjukan tidak ada hubungan yang terjadi. Matriks hubungan antara part kritis terpilih dan rencana proses dapat dilihat pada Gambar 12. Primer Primer Primer Sekunder Sekunder Sekunder Sekunder Sekunder Sekunder Sekunder Sekunde r Sekunder Sekunder Primer Sekunder Sekunder Sekunder Sekunder Primer Sekunder Sekunder Primer Sekunder Sekunder Sekunder Gambar 12. Matriks Hubungan Antara Part Kritis Terpilih dan Rencana Proses

5. Menentukan Bobot Kepentingan