Menentukan Nilai Kepentingan Mengembangkan Matriks Hubungan Antara Spesifikasi Part Dengan

Tabel 62. Part Kritis Minuman Isotonik Fruitzi Part Kritis Desain Primer Part Kritis Desain Sekunder Desain Kemasan Bahan botol plastik Warna botol Ketebalan botol Desain botol Diameter mulut botol Warna tutup botol Model tutup botol Kemudahan membuka tutup Desain Label Warna segel tutup Warna dominan label Desain label Bahan label Jenis perekat label Jenis Bahan Baku Jenis gula Jenis air Jenis asam Jenis vitamin Jenis flavor jeruk Bentuk flavor jeruk Jenis mineral

6.2.3. Menentukan Nilai Kepentingan

Nilai kepentingan spesifikasi part menempati posisi disebelah kanan matriks design deployment. Nilai kepentingan digunakan untuk usaha prioritas dan membuat keputusan trade-off. Nilai kepentingan menggambarkan kepentingan setiap spesifikasi part persyaratan teknik terpilih bagi perusahaan untuk menghasilkan desain produk yang diharapkan. Nilai kepentingan spesifikasi part dapat dilihat pada Tabel 63. Tabel 63. Nilai Kepentingan dan Bobot Relatif Spesifikasi Part Spesifikasi Part Nilai Kepentingan Bobot Relatif Teknik B.Relatif Spesifikasi Part Penggunaan bahan baku 0,2 392,4 28,0 Penggunaan pemanis 0,1 334,2 23,8 Penggunaan bahan kemas 0,1 241,5 17,2 Rasa dan aroma produk 0,1 231,3 16,5 Warna produk 0,1 203,2 14,5 Total 1402,6 100,0 Nilai kepentingan spesifikasi part diperoleh dari rasio antara bobot relatif tiap persyaratan teknik yang menjadi spesifikasi part dengan total bobot relatif persyaratan teknik pada matriks HOQ. Sedangkan nilai bobot relatif spesifikasi part diperoleh dari persentase tiap spesifikasi part dengan total bobot relatif spesifikasi part.

6.2.4. Mengembangkan Matriks Hubungan Antara Spesifikasi Part Dengan

Part Kritis Langkah selanjutnya dalam penyusunan matriks design deployment adalah membandingkan spesifikasi part dengan part kritis, kemudian menentukan hubungan mereka masing- masing. Setiap spesifikasi part mungkin mempengaruhi lebih dari satu part kritis, dan sebaliknya. Dalam menentukan hubungan antara spesifikasi part dengan part kritis digunakan matriks hubungan. Matriks hubungan ini menyusun bagian tengah dalam matriks design deployment. Hubungan yang terjadi antara spesifikasi part dengan part kritis dapat merupakan hubungan yang kuat, sedang atau lemah. Selain itu, mungkin saja tidak ada hubungan antara spesifikasi part dengan part kritis. Untuk menunjukkan derajat hubungan antara spesifikasi part dengan part kritis, digunakan simbol sebagai berikut : = Sebuah lingkaran penuh menunjukan sebuah hubungan yang kuat, bernilai 9. = Sebuah lingkaran kosong menunjukan sebuah hubungan medium, bernilai 3. = Sebuah segitiga menunjukan sebuah hubungan yang lemah, bernilai 1. Kotak dibiarkan kosong menunjukan tidak ada hubungan yang terjadi. Bobot ini akan digunakan nanti dalam menentukan situasi trade-off untuk karakteristik yang bertentangan dan menentukan sebuah bobot kepentingan desain pada bagian bawah matriks. Berdasarkan survei terhadap CV Fauzi, diketahui hubungan antara spesifikasi part dengan part kritis. Contoh hubungan kuat yang terjadi adalah spesifikasi part penggunaan bahan baku dengan part kritis warna botol. Jika bahan baku yang digunakan sensitif dengan sinar matahari atau cahaya terang, maka warna botol yang dipilih harus berwarna gelap. Contoh hubungan sedang yang terjadi adalah spesifikasi part penggunaan bahan kemas dengan part kritis kemudahan membuka tutup. Penggunaan bahan kemas yang tidak bagus mempengaruhi kemudahan dalam membuka tutup kemasan. Jika bahan kemas jelek maka membuka tutupnya juga akan susah. Contoh hubungan lemah yang terjadi adalah spesifikasi part penggunaan bahan kemas dengan part kritis bahan label. Penggunaan bahan kemas biasanya tidak akan mempengaruhi bahan label. Sedangkan contoh tidak ada hub ungan yang terjadi adalah spesifikasi part penggunaan bahan pemanis dengan part kritis desain botol. Matriks hubungan antara spesifikasi part dengan part kritis serta matriks design deployment dapat dilihat pada Lampiran 41.

6.2.5. Mene ntukan Bobot Kepentingan