Menentukan Spesifikasi Part Menetukan Part Kritis Menentukan Nilai Kepentingan Mengembangkan Matriks Hubungan Antara Spesifikasi Part Dengan

Berdasarkan gambar matriks design deployment, maka langkah- langkah dalam menyusun matriks tersebut adalah sebagai berikut :

1. Menentukan Spesifikasi Part

Persyaratan teknik yang terpilih dari matriks HOQ, pada matriks design deployment akan berubah menjadi kebutuhan untuk dicantumkan sebagai baris pada bagian kiri rumah. Persyaratan teknik yang terpilih merupakan persyaratan teknik yang mempunyai hubungan yang kuat dengan tingkat kepentingan pelanggan yang paling berpengaruh pada produk atau yang mempunyai bobot relatif besar. Dari persyaratan teknik terpilih tersebut maka diperoleh spesifikasi part.

2. Menetukan Part Kritis

Setelah spesifikasi part diperoleh, selanjutnya adalah menentukan part kritis. Identifikasi part kritis merupakan analisis terhadap bagian- bagian desain yang kritis terhadap produk yang dihasilkan. Dari bagian- bagian desain ini, perusahaan akan menentukan persyaratan desain yang terdiri dari persyaratan desain primer dan desain sekunder. Part kritis ini menempati bagian atap rumah dalam matriks part deployment.

3. Menentukan Nilai Kepentingan

Nilai kepentingan spesifikasi part menempati posisi disebelah kanan matriks part deployment. Nilai kepentingan digunakan untuk usaha prioritas dan membuat keputusan trade-off. Nilai kepentingan menggambarkan kepentingan setiap persyaratan teknik terpilih bagi perusahaan untuk menghasilkan produk yang sesuai dengan desain yang diinginkan. Pengisian nilai kepentingan dilakukan oleh tim QFD perusahaan.

4. Mengembangkan Matriks Hubungan Antara Spesifikasi Part Dengan

Part Kritis Langkah selanjutnya yaitu membandingkan spesifikasi part dengan part kritis, dan menentukan hubungannya masing- masing. Mencari hubungan antara spesifikasi part dengan part kritis bisa menjadi membingungkan karena setiap spesifikasi part mungkin mempengaruhi lebih dari satu part kritis, dan sebaliknya. Matriks hubungan antara persyaratan teknik yang terpilih spesifikasi part dengan part kritis menempati bagian tengah dalam matriks design deployment. Matriks hubungan ini digunakan untuk mengidentifikasi derajat pengaruh antara setiap spesifikasi part dengan part kritis. Hubungan yang terjadi antara spesifikasi part dengan part kritis dapat merupakan hubunga n yang kuat, sedang atau lemah. Selain itu, mungkin saja tidak ada hubungan antara spesifikasi part dengan part kritis. Pada penyusunan matriks hubungan ini digunakan simbol untuk menyatakan derajat kekuatan hubungan. Contoh simbol yang digunakan: = Sebuah lingkaran penuh menunjukan sebuah hubungan yang kuat, bernilai 9. = Sebuah lingkaran kosong menunjukan sebuah hubungan medium, bernilai 3. = Sebuah segitiga menunjukan sebuah hubungan yang lemah, bernilai 1. Kotak dibiarkan kosong menunjukan tidak ada hubungan yang terjadi. Matriks hubungan antara part kritis dan spesifikasi part dapat dilihat pada Gambar 10. Primer Primer Primer Sekunder Sekun der Sekunder Sekunder Sekunder Sekunder Sekunder Sekunder Sekunder Sekunder Primer Sekunder Sekunder Sekunder Sekunder Primer Sekunder Sekunder Primer Sekunder Sekunder Sekunder Gambar 10. Matriks Hubungan Antara Part Kritis dan Spesifikasi Part Spesifikasi Part Part Kritis

5. Menentukan Bobot Kepentingan