buatan sebagai daya tarik wisata terdapat di 24 lokasi; 4 sarana hotel dan penginapan 113 buah serta restoranrumah makan 227 buah; 5 jumlah koperasi
1.355 buah, jumlah anggota penuh KUD dan Non KUD 105.387 orang; UKM binaan BUMN 475 unit; 6 industri kecil 748 unit, PMA 61 unit dan PMDN 119
unit serta perusahan non fasilitas 484 unit dan industri kecil non formal 6.919 unit.
4.6. Ketersediaan dan Kualitas Infrastruktur
Ketersediaan fasilitas atau infrastruktur sebagai instalasi kemudahan dasar terutama sistem transportasi, komunikasi dan listrik sangat diperlukan oleh
masyarakat dalam melakukan aktivitas perdagangan dan kelancaran pergerakan orang, barang, dan jasa dari satu daerah ke daerah lain maupun ke negara lain
dalam proses kegiatan usaha. Selain ketersediaan infratruktur, kelancaran arus pergerakan faktor produksi dalam kegiatan usaha juga harus didukung oleh
infrastruktur dengan kualitas yang baik. Kualitas infrastruktur selain memperlihatkan kondisi fisiknya yang siap dan layak untuk digunakan, juga
menunjukkan kemudahan akses terhadap infrastruktur pendukung tersebut. Sarana transportasi yang menghubungkan Kabupaten Bogor dengan
KabupatenKota di sekitarnya mempunyai banyak alternatif, di antaranya Jalan tol Jagorawi yang menghubungkan Jakarta-Ciawi dan merupakan gerbang utama
memasuki Kabupaten Bogor dari arah Utara, yakni dari DKI Jakarta melalui Kota Depok, dari kawasan Kabupaten Tangerang Provinsi Banten maupun dari kota
Bekasi. Selain itu, terdapat struktur jaringan jalan negara maupun jalan provinsi sebagai berikut :
1. Jalan Negara yaitu jalan lintas Kota Bogor-Jakarta lewat Cibinong dan
Depok merupakan jaringan jalan utama, menghubungkan Kabupaten Bogor- Cibinong dengan DKI Jakarta. Simpul-simpul yang terhubungkan dengan
jaringan jalan ini adalah : a.
Rangkasbitung – Jasinga – Leuwiliang – Dramaga – Kota Bogor b.
Sukabumi – Cibadak – Cijeruk – Ciawi – Kota Bogor c.
Bekasi – Cikarang – Cileungsi – Citeureup – Cibinong – Kota Bogor d.
Tangerang – Ciputat – Sawangan – Parung – Kota Bogor e.
Tangerang – Serpong – Parung – Kota Bogor f.
Cianjur – Cisarua – Megamendung – Ciawi – Sukaraja – Kota Bogor. Status jalan negara sepanjang 86,534 km terdiri dari :
a. Cimanggis – Bogor : panjang 23,620 km pada km. 28,730 – 52,350
b. Ciputat – Bogor : panjang 23,770 km pada km. 24,180 – 52,950
c. Ciawi – Batas Kab. Sukabumi : panjang 14,716 km pada km. 68,500 – 83,216
d. Ciawi – Batas Kab. Cianjur : panjang 24,428 km pada km. 68,500 – 92,928
2. Jalan Propinsi adalah jaringan jalan yang diarahkan untuk membuka wilayah
Kabupaten Bogor bagian Barat dan bagian Timur. Jaringan jalan ini meliputi: a.
Ruas jalan Cibubur – Cileungsi – Cibeet batas Kabupaten Cianjur b.
Ruas jalan Kota Bogor – Leuwiliang – Jasinga c.
Ruas jalan Parung – batas Serpong Kabupaten Tangerang Status jalan propinsi sepanjang 171,592 km, terdiri dari :
a. Bogor – Batas Kab. Lebak : panjang 49,942 km pada km. 67,450 – 117,392
b. Batas Kab. Tangerang – Parung : panjang 11,600 km pada km. 143,600 –
155,200 c.
Parungpanjang – Bunar : panjang 28,000 km pada No. Ruas 120 d.
Cibubur – Cileungsi : panjang 9,600 km pada km. 0,00 – 9,600 e.
Cileungsi – Batas Kab. Cianjur : panjang 44,575 km pada km. 53,600 – 98,375 f.
Batas Kab. Bekasi – Cibinong : panjang 27,875 km pada km. 47,125 – 75,000 3. Jalan Kabupaten memiliki panjang seluruhnya 1.506,570 km
Listrik merupakan kebutuhan dasar bagi rumah tangga maupun industri atau dunia usaha lainnya. Jaringan transmisi dan distribusi tenaga listrik yang
dikelola oleh PT.PLN sudah menjangkau sebagian besar wilayah di Kabupaten Bogor. Informasi mengenai kondisi eksisting jaringan transmisi dan distribusi
tenaga listrik di Kabupaten Bogor disajikan dalam bentuk 185 ampung yang tersebar di 18 Kecamatan Tabel 4.7.
Tabel 4.5. Jumlah Gardu Induk di Kabupaten Bogor
No. Nama GI
Kapasitas MVA
Peak Load MVA
Keterangan
1. Depok Baru
90 300
75,53 -
2. Cimanggis 120
2x60 81,31
- 3. Gandaria
90 300
79,23 Pemakaian
Bersama 4. Serpong
180 3x60
119,02 Pemakaian
Bersama 5.
Kedung Badak 60 200
- Pemakaian Bersama
6. Gandul
120 2x60 -
Pemakaian Bersama 7.
Cibinong 210 3x30+2x60
- Pemakaian Bersama
Sumber: BPS Kabupaten Bogor, 2005
Perkembangan pengusahaan tenaga listrik umum di tingkat sistem distribusi yaitu pendapatan penjualan listrik, daya tersambung dan energi terjual
di Kabupaten Bogor mengalami peningkatan. Pertumbuhan konsumsi tenaga listrik, terjadi hampir semua kelompok pelanggan yaitu rumah tangga, bisnis
publik dan industri. Banyaknya Langganan, Daya Terpasang, KWH JualBeli, KWH Losess, Hasil Penjualan KWH dirinci UPP Tahun 2004 Tabel 4.8.
Tabel 4.6. Banyaknya Langganan, Daya Terpasang, KWH JualBeli, KWH Losess, Hasil Penjualan KWH Dirinci UPP Tahun 2004
No Uraian
Jumlah
1 Langganan KK
663.928 a. Penambahan Langganan
34.696 b. Jumlah Langganan
629.252 2 Daya
VA Terpasang
1.284.783.720 a. Penambahan VA Tersambung
84.500.575 b. Jumlah VA Tersambung
1.200.283.145 3 Jumlah
KWH a. Pembelian KWH
3.312.856.657 b. Penjualan KWH
2.900.643.685 4 Losess
KWH 411.848.972
5 Penjualan KWH Rp
1.344.285.725.209
Sumber: BPS Kab. Bogor, 2005
V. HASIL DAN PEMBAHASAN