Tabel 4.1. Perkembangan Kondisi Administrasi Kabupaten Bogor Tahun 2001 – 2005
Tahun No Data
Administrasi 2001 2002 2003 2004 2005
1 Kecamatan
35 35
35 35 40
2 Desa 408
408 408
409 409
3 Kelurahan 17
17 17
17 17
4 Rukun Warga
RW 3.286
3.286 3.335
3.416 3.416 5 Rukun Tetangga
RT 12.535
12.535 12.699
13.239 13.239
Sumber : Dinas Kependudukan, Catatan Sipil dan Keluarga Berencana, 2005
4.2. Rencana Strategis Pembangunan Kabupaten Bogor
Untuk mencapai efektivitas pelaksanaan pembangunan di Kabupaten Bogor maka Pemerintah Kabupaten Bogor mengacu pada Visi yang tertuang
dalam Renstra Pemerintah Kabupaten Bogor Tahun 2003-2008 yaitu : “Tercapainya Pelayanan Prima demi Terwujudnya Masyarakat Kabupaten Bogor
yang Maju, Mandiri Sejahtera Berlandaskan Iman dan Taqwa”. Visi di atas kemudian dijabarkan secara konkrit kedalam Misi yaitu :
1 Melakukan Reformasi Pelayanan Publik menuju Tata Pemerintahan yang Baik Good Governance; 2 Meningkatkan Profesionalisme Aparatur dalam
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah; 3 Meningkatkan Kualitas Pelayanan Pendidikan dan Kesehatan; 4 Menumbuhkembangkan Potensi Industri,
Pertanian dan Pariwisata secara Optimal dan Lestari; 5 Meningkatkan Kualitas
dan Menata Sarana, Prasarana dan Infrastruktur Wilayah; 6 Memajukan Kehidupan Keagamaan dan Kondisi Sosial Kemasyarakatan.
Visi dan Misi yang telah dikemukankan di atas, agar dapat diukur dan dinilai tingkat pencapaiannya selama tahun 2003-2008 yang akan datang, maka
perlu dijabarkan terdahulu dalam rumusan tujuan dan sasaran serta strategi atau cara mencapainya. Strategi atau cara mencapai Tujuan dan Sasaran yaitu dengan
menetapkan rumusan kebijakan dan program bagi masing-masing pernyataan misi serta pengelompokannya menurut bidang kewenangan dengan jumlah program
sebanyak 134 program serta mengaplikasikan secara berkelanjutan kedalam APBD pada setiap tahun anggaran dengan mengacu kepada Kebijakan Umum
APBD menurut Kesepakatan dengan DPRD serta Strategi dan Prioritas APBD pada setiap tahun anggaran yang berkenaan selama 5 lima tahun yang akan
datang.
4.3. Sumber Daya Alam
Keadaan dan kekayaan alam Kabupaten Bogor ini sangat baik dan beraneka ragam jenisnya. Pemanfaatan lahan di Kabupaten Bogor pada tahun
2003 meliputi : 1 lahan sawah seluas 62.967,98 Ha; 2 lahan untuk pekarangan seluas 13.212,82 Ha; 3 lahan perumahan seluas 34.037,20 Ha; 4 ladang seluas
40.371,05 Ha; 5 empang seluas 3.462,53 Ha; 6 kuburan seluas 4.128,40 Ha; 7 hutan negara seluas 43.900 Ha; 8 perkebunan seluas 24.379 Ha; 9 lainnya
seluas 117.679,19 Ha.
Kekayaan alam di Kabupaten Bogor yang dapat dijadikan sebagai salah satu sumber bagi pelaksanaan proses pembangunan, secara umum dapat
digambarkan sebagai berikut : 1.
Sumber Daya Lahan Klasifikasi lahan yang dimiliki menunjukkan kelas yang bervariasi, tetapi
60,60 persen merupakan lahan yang sesuai untuk pengembangan sektor pertanian. Dalam konteks pembangunan regional Jabodetabekjur, Kabupaten
Bogor berfungsi sebagai daerah buffer zone daerah sekitarnya sehingga setiap perubahan dan alih fungsi lahan yang dilakukan akan berpengaruh dan
berdampak pada wilayah lainnya. 2.
Sumber Daya Hutan Hutan di Kabupaten Bogor terdiri dari hutan lindung, hutan cagar alam, hutan
wisata dan hutan produksi. Luas hutan di Kabupaten Bogor sekitar 23,29 persen dari luas wilayah keseluruhan. Dari data Propeda Kabupaten Bogor
2002-2006, luas keseluruhan hutan di Kabupaten Bogor adalah 88.803,61 Ha. Berdasarkan fungsinya areal hutan tersebut dibagi menjadi hutan lindung,
hutan produksi, serta pengembangan hutan rakyat. Sehingga dalam pengolahannya harus tercapai keseimbangan dan keserasian antara kebutuhan
produksi hasil hutan dengan kelestariannya bagi generasi yang akan datang. 3.
Sumber Daya Perkebunan Potensi yang besar adalah perkebunan rakyat, perkebunan swasta dan PTPN
dengan kondisi pada tahun 2003 seluas 24.379 Ha dengan jenis komoditi karet, cengkeh, pala, kopi dan tanaman obat-obatan.
4. Pertanian
Berdasarkan perhitungan tahun 2003, pemanfaatan lahan Kabupaten Bogor untuk lahan sawah seluas 62.967,98 Ha, ladang seluas 40.371,05 Ha dan
empang seluas 3.462,53 Ha. Sumber daya pertanian ini meliputi pertanian tanaman pangan, peternakan dan perikanan.
5. Sumber Daya Mineral
Sumber daya mineral memiliki beragam jenis dan cadangan yang besar merupakan sumber daya alam potensial, mengingat kondisi fisik wilayah
terdiri dari gugusan gunung api Pleistosen dan batu terobosan bentukan Pliosen dan pembentukan sungai-sungai besar mulai periode kwarter. Sumber
daya mineral yang telah dimanfaatkan diantaranya galian golongan C atau bahan bangunan, industri seperti batu granit, batu gamping, batu lempung
pasit dan lainnya, sedangkan galian vital atau golongan B yang perlu perhatian adalah emas dan perak.
4.4. Sumber Daya Manusia