4. Pertanian
Berdasarkan perhitungan tahun 2003, pemanfaatan lahan Kabupaten Bogor untuk lahan sawah seluas 62.967,98 Ha, ladang seluas 40.371,05 Ha dan
empang seluas 3.462,53 Ha. Sumber daya pertanian ini meliputi pertanian tanaman pangan, peternakan dan perikanan.
5. Sumber Daya Mineral
Sumber daya mineral memiliki beragam jenis dan cadangan yang besar merupakan sumber daya alam potensial, mengingat kondisi fisik wilayah
terdiri dari gugusan gunung api Pleistosen dan batu terobosan bentukan Pliosen dan pembentukan sungai-sungai besar mulai periode kwarter. Sumber
daya mineral yang telah dimanfaatkan diantaranya galian golongan C atau bahan bangunan, industri seperti batu granit, batu gamping, batu lempung
pasit dan lainnya, sedangkan galian vital atau golongan B yang perlu perhatian adalah emas dan perak.
4.4. Sumber Daya Manusia
Penduduk merupakan sumber daya manusia sebagai pelaku pembangunan di suatu daerah. Jumlah penduduk Kabupaten Bogor sejak tahun 2001 sampai
dengan 2004 mengalami pertumbuhan dengan rata-rata Laju Pertumbuhan Penduduk LPE selama kurun waktu empat tahun tersebut sebesar 2,83 persen.
Grafik Pertumbuhan Jumlah Penduduk Kabupaten Bogor Tahun 2001-2004 dapat dilihat pada Gambar 4.1.
Sumber: Dinas Kependudukan, Catatan Sipil dan Keluarga Berencana, 2005
Gambar 4.1 Pertumbuhan Jumlah Penduduk Kabupaten Bogor Tahun 2001 – 2004
Jumlah penduduk pada tahun 2004 sebanyak 3.945.411 jiwa BPS, 2005 dan kepadatan penduduk 2.068,54 jiwaKm², dengan rincian, yaitu: Wilayah
Pembangunan Barat sebanyak 1.299.406 jiwa; Wilayah Pembangunan Tengah sebanyak 1.988.874 jiwa dan Wilayah Pembangunan Timur sebanyak 657.131
jiwa. Jumlah Penduduk Kabupaten Bogor Menurut Kelompok Umur pada Tahun 2004 dapat dilihat pada Tabel 4.2.
3 ,0 0 0 ,0 0 0 3 ,2 0 0 ,0 0 0
3 ,4 0 0 ,0 0 0 3 ,6 0 0 ,0 0 0
3 ,8 0 0 ,0 0 0 4 ,0 0 0 ,0 0 0
J iw a
Ta h u n 2 0 0 1
2 0 0 2 2 0 0 3
2 0 0 4
Tabel 4.2 Jumlah Penduduk Kabupaten Bogor Menurut Kelompok Umur Tahun 2004
Jenis Kelamin No Kelompok
Umur Laik-laki Perempuan
1 0 – 4 Tahun
175.394 179.150
2 5 – 9 Tahun
199.166 192.963
3 10 – 14 Tahun
199.103 187.987
4 15 – 19 Tahun
176.795 167.637
5 20 – 24 Tahun
166.802 169.805
6 25 – 29 Tahun
159.200 161.066
7 30 – 34 Tahun
152.237 151.668
8 35 – 39 Tahun
146.837 136.597
9 40 – 44 Tahun
125.771 116.822
10 45 – 49 Tahun
102.430 89.541
11 50 – 54 Tahun
84.438 72.514
12 55 – 59 Tahun
60.215 55.417
13 = 60 Tahun
66.815 72.684
Sumber : Dinas Kependudukan, Catatan Sipil dan Keluarga Berencana, 2005
4.5. Potensi Ekonomi Kabupaten Bogor
Sejak diberlakukannya otonomi daerah pada tahun 2001, kondisi perekonomian Kabupaten Bogor menunjukkan peningkatan setiap tahunnya. Hal
ini ditunjukkan dengan nilai PDRB harga konstan pada Tabel 4.3. PDRB Kabupaten Bogor atas dasar harga konstan, yaitu : pada tahun 2000 sebesar Rp.
4.305.987,03 juta ; Rp. 4.461.304,12 juta pada tahun 2001, Rp. 4.660.312,89 juta pada tahun 2002 dan Rp. 4.881.288,87 juta pada tahun 2003 Tabel 4.3.
Tabel 4.3 Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bogor Atas Dasar Harga Konstan 2000 dalam Jutaan Rupiah dan Distribusi Presentase PDRB
Tahun 2000-2003
Tahun No Lapangan
Usaha 2000 2001 2002 2003
1 Pertanian 453.959,32
10,54 463.513,76
10,39 471.481,94
10,12 475.931,02
9,77 2 Pertambangan
dan Penggalian 69.629,94
1,62 71.536,88
1,60 69.596,16
1,49 72.745,47
1,49 3 Industri
Pengolahan 2.216.292,31
51,47 2.264.328,54
50,75 2.364.035,04
50,73 2.463.868,37
50,58 4
Listrik Gas dan Air Bersih
208.083,17 4.83
248.196,13 5,56
267.707,72 5,74
288.555,67 5,92
5 Bangunan dan
Kostruksi 216.196,52
5,02 222.246,12
4,98 231.083,42
4,96 239.300,24
4,91 6 Perdagangan,
Hotel dan Restoran
512.095,14 11,89
527.379,08 11,82
547.989,35 11,76
591.873,55 11,94
7 Transportasi dan
Komunikasi 174.379,28
4,05 187.038,40
4,19 201.771,46
4,33 214.742,86
4,41 8 Keuangan,
Persewaan dan Jasa Perusahaan
146.771,46 3,41
155.971,32 3,50
166.924,26 3,58
175.237,49 3,60
9 Jasa-jasa 308.580,88
7,17 321.093,89
7,20 339.723,54
7,29 359.052,20
7,37
PDRB 4.305.987,03 4.461.304,12 4.660.312,89 4.881.288,87
Sumber : BPS Kab. Bogor, 2004 Keterangan :
= Presentase
Indeks Pembangunan Manusia IPM merupakan indikator yang dapat merefleksi aspek-aspek peluang hidup yang panjang dan sehat, mempunyai
pengetahuan dan keterampilan yang memadai serta dapat hidup layak. IPM Kabupaten Bogor pada tahun 2001-2004, menurut klasifikasi UNDP masuk dalam
klasifikasi menengah atas 66 ≤ IPM80 walaupuan masih dalam kondisi batas
minimum. Komponen IPM menunjukkan bahwa indeks pendidikan dan indeks daya beli masyarakat Kabupaten Bogor relatif masih rendah, sedangkan indeks
kesehatan dalam kondisi sedang. Hal ini dibentuk oleh komponen, yaitu rata-rata lama sekolah RRLS pada tahun 2004 sebesar 6,26 tahun, artinya secara makro
rata-rata pendidikan masyarakat Kabupaten Bogor masih pada tingkat sekolah
dasar. Daya Beli pada tahun 2004 sebesar Rp 552.450,- berada di bawah kebutuhan hidup minimum Kabupaten Bogor sebesar Rp 671.222 Tabel 4.4
Tabel 4.4. Realisasi Indikator Kinerja Makro Pembangunan di Kabupaten Bogor Tahun 2001-2004
No Indikator 2001 2002 2003 2004
1 Indeks Pembangunan Manusia IPM Komposit
66,7 66,7
67,87 68,10
a. Indeks Pendidikan 79,19
79,42 63,90
63,90 b. Indeks Kesehatan
69,33 69,78
67,70 67,70
c. Indeks Daya Beli 50,66
50,66 57,88
57,88 Komponen Pembentuk
a. Angka Melek Huruf
AMH 90,7
92,8 93,10
93,22 b. Rata-rata Lama
Sekolah RRLS Tahun
5,90 6.10 6,18 6,26
c. Angka Harapan Hidup AHH
66,38 66,80 66,82 66,94
d. Daya beli 549.180
550.440 551.520
552.450 2
Jumlah Penduduk Jiwa 3.352.490
3.599.462 3.791.781
3.945.411 3 Laju
Pertumbuhan Penduduk LPP
0,67 1,28
5,30 4,05
4 Jumlah Pengangguran
Orang 62.754 182.006 280.834 235.026
5 Tingkat Partisipasi
Angkatan Kerja TPAK 57,55
53,85 53,99
50,07 6
Jumlah Penduduk Miskin Jiwa
713.956 451.300
1.019.077 1.001.805
7 Laju Pertumbuhan
Ekonomi LPE 3,61
4,46 4,53
4,81 8 Tingkat
Konsumsi dan
Investasi Pemerintah menurut Total APBD
a. Pendapatan Milyar 700,151
943,760 845,678
991,691 b. Belanja Milyar
563,153 822,273
803,164 975,552
Sumber: BPS Kab. Bogor, 2005 Keterangan : = Persen
Sarana dan prasarana ekonomi penunjang perekonomian daerah, yaitu : 1 pasar desa dan kabupaten berjumlah 24 unit; 2 lembaga keuangan berupa
bank umum pemerintah 3 unit, bank swasta nasional 9 unit, bank pembangunan daerah 1 unit dan bank perkreditan rakyat 35 unit; 3 obyek wisata alam dan
buatan sebagai daya tarik wisata terdapat di 24 lokasi; 4 sarana hotel dan penginapan 113 buah serta restoranrumah makan 227 buah; 5 jumlah koperasi
1.355 buah, jumlah anggota penuh KUD dan Non KUD 105.387 orang; UKM binaan BUMN 475 unit; 6 industri kecil 748 unit, PMA 61 unit dan PMDN 119
unit serta perusahan non fasilitas 484 unit dan industri kecil non formal 6.919 unit.
4.6. Ketersediaan dan Kualitas Infrastruktur