terutama kandungan air tanah. Dengan berkurangnya kandungan air, umumnya tanah-tanah akan kehilangan sifat melekatnya stickness dan
plastisitasnya sehingga dapat menjadi gembur friabel dan lunak soft dan akhirnya jika kering dan menjadi coherent.
D. TANGGUL
Tanggul adalah bendungan urugan homogen, karena bahan yang membentuk tubuh tanggul terdiri dari tanah yang hampir sejenis dan
gradasinya susunan ukuran butiran tanah hampir seragam. Tanggul saluran adalah tanggul tanah yang berfungsi untuk menahan aliran air dan menyangga
permukaan air sehingga air yang masuk ke saluran dapat dikendalikan Sosrodarsono dan Takeda, 1977. Apabila garis rembesan memotong lereng
hilir suatu tanggul, maka akan terjadi aliran-aliran filtrasi keluar menuju permukaan lereng tersebut dan terlihat gejala keruntuhan atau longsoran kecil
pada permukaan lereng hilir Sosrodarsono dan Takeda, 1977. Tanggul selalu menghadapi masalah stabilitas tubuh tanggul. Hal ini
disebabkan karena hampir seluruh tubuh tanggul terletak dibawah garis rembesan seepage line. Tubuh tanggul selalu dalam kondisi jenuh, sehingga
daya dukung, kekuatan geser tanah serta sudut geser alamiahnya menurun pada tingkat yang paling rendah. Semakin rendah garis rembesan di hilir tubuh
tanggul, maka ketahanannya terhadap gejala kelongsoran akan meningkat dan stabilitas tanggul akan meningkat pula.
DPU 1986 menyatakan bahwa rembesan terjadi apabila tubuh tanggul harus mengatasi beda tinggi muka air dan jika aliran yang
diakibatkannya meresap masuk ke dalam tanah di sekitar tanggul. Aliran ini mempunyai pengaruh yang merusakkan stabilitas tanggul karena terangkutnya
bahan-bahan halus dapat menyebabkan erosi bawah tanah. Jika erosi bawah tanah sudah terjadi, maka terbentuk jalur rembesan antara bagian hulu dan
bagian hilir tanggul. Keadaan ini akan mengakibatkan kerusakan, sebagai akibat terkikisnya tanah pondasi.
E. DIMENSI TANGGUL
DPU 1986 menyatakan dimensi tanggul adalah sebagai berikut : 1.
Tinggi Tanggul Tinggi tanggul adalah beda tinggi tegak antara puncak dan bagian
bawah dari pondasi tanggul. Permukaan pondasi adalah dasar dinding kedap air atau dasar zona kedap air. Apabila pada tanggul tidak terdapat
dinding atau zona kedap air, maka yang dianggap permukaan pondasi adalah garis perpotongan antara bidang vertikal yang melalui tepi hulu
mercu tanggul dengan permukaan pondasi alas tanggul tersebut. Sedangkan mercu adalah bidang teratas dari suatu tanggul yang tidak
dilalui oleh luapan air dari saluran. 2.
Tinggi Jagaan Free Board Tinggi jagaan adalah perbedaan antara elevasi permukaan maksimum
rencana air dalam saluran dengan elevasi mercu tanggul. Elevasi permukaan maksimum rencana merupakan elevasi banjir rencana saluran.
Elevasi permukaan air penuh normal atau elevasi permukaan banjir rencana, dalam keadaan demikian yang disebut elevasi permukaan air
maksimum rencana adalah elevasi yang paling tinggi yang diperkirakan akan dicapai oleh permuakaan air saluran tresebut.
3. Kemiringan Lereng Talud
Kemiringan rata-rata lereng tanggul hulu dan hilir adalah perbandingan antara panjang garis vertikal yang melalui puncak dan
panjang garis horizontal yang melalui tumit masing-masing lereng tersebut.
Chow 1989 menyatakan bahwa kemiringan saluran biasanya ditentukan oleh keadaan topografi. Dalam berbagai hal, kemiringan ini
dapat pula tergantung kegunaan saluran. Misalnya sebagai saluran irigasi, persediaan air minum, penambangan hidrolika dan proyek pembangkit.
Kemiringan dinding saluran terutama tergantung pada jenis bahan. Tabel 3 memuat kemiringan yang dapat dipakai pada berbagai jenis bahan.
Tabel 3. Kemiringan saluran berdasarkan jenis bahan
Bahan Kemiringan
Batu Hampir tegak lurus
Tanah gambut peat, rawang muck ¼ : 1
Lempung teguh atau tanah berlapis beton ½ : 1 sampai 1 : 1
Tanah berlapis batu atau tanah bagi saluran yang lebar
1 : 1 Lempung kaku atau tanah bagi parit kecil
1 ½ : 1 Tanah berlapis lepas
2 : 1 Lempung berpasir atau lempung berpori
3 : 1 Sumber : Chow 1989
F. DEBIT REMBESAN