Pada uji pemadatan, nilai berat isi kering maksimum dari beberapa selang kadar air merupakan tingkat kepadatan maksimum dari suatu
tingkat pemadatan. Sedangkan kadar air pada berat isi maksimum tersebut merupakan kadar air optimum dari suatu pemadatan.
5. Porositas
Porositas tanah pada umumnya antara selang 0.3 - 0.6, tetapi untuk tanah gambut nilai n bisa lebih besar dari 0.8. Lebih penting dari porositas
adalah sebaran ukuran pori. Tanah berpasir dan tanah berliat mungkin mempunyai porositas yang hampir sama, akan tetapi sifat-sifatnya yang
berhubungan dengan simpanan air, ketersediaan air dan aliran lengas tanah sangat berbeda. Hal ini disebabkan karena pada tanah berpasir diameter
pori relatif lebih besar dari tanah berliat. Porositas n adalah bagian dari volume tanah yang diisi oleh pori-
pori dan didefinisikan sebagai Kalsim, 1992 : n = V
v
V............................................................................ 11 Sedangkan nisbah antara volume pori-pori void dengan bahan
padatan disebut dengan nisbah void e e = V
v
V
s
.......................................................................... 12 dimana:
V
v
= V
w
+ V
a
n = porositas
e = angka pori
V = volume total contoh tanah cm
3
V
v
= volume pori cm
3
V
s
= volume butiran padatan cm
3
V
w
= volume air di dalam pori cm
3
V
a
= volume udara di dalam pori cm
3
6. Pembuatan Model Tanggul
a. Pembuatan Tanggul Tinggi rencana tanggul H
d
merupakan jumlah tinggi muka air rencana H dan tinggi jagaan H
f
. Ketinggian tersebut termasuk penyesuaian untuk kemungkinan penuruanan tanah H
s
, yang akan tergantung pada pondasi dan bahan yang akan dipakai dalam
pembangunan tanggul. Tinggi muka air rencana yang sebenarnya didasarkan pada profil permukaan air. Tinggi jagaan H
f
merupakan penyesuaian yang ditambahkan untuk tinggi muka air yang diambil,
termasuk tinggi gelombang. Tinggi minimum biasanya diambil 0.60 m DPU, 1986.
Untuk tanggul yang direncanakan guna mengontrol kedalaman air kurang dari 1.5 m, lebar atas minimum tanggul dapat diambil 1.5 m.
Jika kedalaman air yang akan dikontrol lebih besar dari 1.5 m, maka lebar atas minimum biasanya diambil 3 m. Lebar atas diambil sekurang-
kurangnya 3 m jika tanggul dipakai untuk pemeliharaan saluran. Tabel 5. Dimensi tanggul
Dimensi Model
H tinggi muka air, cm 12.5
H
f
tinggi jagaan, cm 5
H
d
tinggi tanggul, cm 17.5
b lebar atasmercu, cm 12.5
L lebar bawah, cm 140
C batas filter, cm 25
Hp tinggi tekanan air, cm 15
Tabel 6. Nilai-nilai kemiringan talud yang dianjurkan untuk tanggul tanah homogen
Klasifikasi tanah
Kemiringan sungai
Kemiringan talud tanah
GW, GP, SW, SP Lulus air, tidak dianjurkan
GC, GM, SC, SM 1 : 2.5
1 : 2 CL, ML
1 : 3 1 : 2.5
CH, MH 1 : 3.5
1 : 2.5
Sumber : DPU 1986
Menurut The Unified Soil Classification System
Pada Tabel 6 di atas diperlihatkan nilai-nilai kemiringan talud. Penggunaan nilai-nilai ini dianjurkan untuk tanah homogen pada
pondasi stabil yang tingginya kurang dari 5 m. b. Pembuatan Kotak Model Tanggul
Model tanggul dibuat berdasarkan dimensi tanggul yang direncanakan, mulai dari tinggi tanggul, tinggi jagaan freeboard,
panjang tanggul, volume tanggul, kemiringan lereng, dan sebagainya. Kotak model tanggul yang direncanakan mempunyai dimensi panjang
150 cm, lebar 50 cm, dan tinggi kotak model 30 cm. Sedangkan kotak model dibuat dengan menggunakan bahan acrylic fiberglass. Kotak
model ini dilengkapi dengan inlet, spillway sebagai kontrol ketinggian air, outlet untuk pembuangan rembesan air dan saluran drainase bentuk
kaki. Gambar model tanggul dan bagian – bagiannya dapat dilihat pada Gambar 10.
c. Pemadatan tanah Bahan timbunan yang dipergunakan untuk model tanggul ini
adalah tanah Latosol yang dipadatkan dengan sebuah alat tumbuk manual dengan jumlah tumbukan, energi pemadatan, jumlah lapisan dan
tinggi jatuhan berdasarkan uji tumbuk manual.
Gambar 10. Kotak model tanggul.
Gambar 11. Penampang melintang model tanggul.
7. Uji Pemadatan