HASIL UJI TUMBUK MANUAL

optimum sebesar 33.5 . Nilai – nilai tersebut merupakan nilai uji pemadatan standar yang dijadikan sebagai acuan untuk melakukan pengujian pemadatan baik di laboratorium maupun di lapangan. Pemadatan tanah sangat penting dilakukan dalam pembuatan suatu tanggul, karena pemadatan akan mempengaruhi kekuatan tanah, daya rembes air dan lain sebagainya. Model tanggul yang dibuat terdiri dari 8 lapisan tanah dimana setiap lapisan dengan ketinggian 2.5 cm dan dilakukan pemadatan dengan jumlah tumbukan tertentu dan tergantung dari luasan tanah yang dipadatkan. Semakin luas permukaan tanah yang dipadatkan maka jumlah tumbukan yang diberikan juga semakin besar, dapat dilihat pada Tabel 9 berikut. Tabel 9. Jumlah tumbukan pada tiap lapisan dengan luas yang berbeda Lapisan tanah ke- Luas permukaan cm 2 Jumlah tumbukan 1 5750 480 2 5250 438 3 4500 375 4 4350 363 5 3300 275 6 3150 263 7 2500 209 8 2150 180 Pasir 125 25 Pada proses pemadatan, berat isi kering maksimum akan meningkat dengan meningkatnya total energi pemadatan. Dimana peningkatan energi pemadatan tersebut cukup untuk menghancurkan struktur tanah dan merubah posisi struktur tanah. Dengan kata lain, jika lebih banyak energi pemadatan yang digunakan untuk memadatkan tanah maka penambahan energi akan mengakibatkan partikel – partikel diatur menjadi luasan yang lebih lebar dengan peningkatan massa partikel tanah per unit volume.

D. HASIL UJI TUMBUK MANUAL

Uji tumbuk manual dilakukan untuk menentukan nilai berat isi kering ρ d dari pemadatan di lapangan. Nilai ρ d ditentukan berdasarkan persamaan 10 dan kepadatan relatif RC yang didefinisikan sebagai berikut Bowles, 1989 : RC= 100 tan ker ker x um laboratori di dar s percobaan maks ing isi berat dilapangan ing isi berat .. 19 Berdasarkan hasil penelitian Hakim, dkk 2004, pemadatan tanah yang dilakukan dengan cara uji tumbuk manual, nilai RC yang diperoleh hanya mencapai 87.38 dengan jumlah tumbukan 50 kali. Sedangkan nilai RC berkisar antara 105 – 90 yang ditentukan berdasarkan ρ d, sifat-sifat indeks, klasifikasi dan unjuk kerja performance tanah yang sebelumnya pernah diketahui Bowles, 1989. Hasil penelitian Suherlan, dkk 2005 diperoleh nilai RC 91.44 dan berat isi kering 1.19 gcm 3 dengan jumlah tumbukan 75 kali. Pada penelitian ini jumlah tumbukan yang diberikan lebih besar dari penelitian sebelumnya yaitu sebesar 100 kali maka diperoleh nilai RC yang melebihi dari nilai RC pada penelitian sebelumnya, yaitu nilai RC sebesar 95.4 dan berat isi kering 1.24 gcm 3 . Hasil uji tumbuk manual dari ketiga penelitian tersebut dapat dilihat pada Tabel 10 berikut. Tabel 10. Hasil uji pemadatan tumbuk manual No. Jumlah tumbukan N Tinggi jatuhan h cm Berat box + tanah m 2 gram ρ t gcm 3 ρ d gcm 3 RC 1 10 20 10496.6 1.075 0.805 61.93 2 15 20 10677.6 1.097 0.822 63.21 3 25 20 10999.2 1.136 0.851 65.48 4 35 20 11623.1 1.213 0.909 69.89 5 50 20 14085.8 1.515 1.135 87.30 6 75 20 21028.0 1.590 1.190 91.44 7 100 20 21643.6 1.655 1.240 95.38 Sumber : Hakim, 2004. Sari, 2005. 20 40 60 80 100 120 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 110 Juml ah tumbukan N RC 0.2 0.4 0.6 0.8 1 1.2 1.4 p d g r cm 3 RC ρd Gambar 20. Grafik perbandingan antara RC, jumlah tumbukan dan berat isi kering ρ d . Uji tumbuk manual dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui jumlah energi yang diberikan pada saat pemadatan dan selanjutnya spesifikasi uji tumbuk manual tersebut digunakan untuk proses pemadatan model tanggul. Grafik di atas menunjukkan bahwa semakin besar jumlah tumbukan yang diberikan maka semakin besar pula nilai kepadatan relatif RC dan semakin besar pula berat isi kering tanah ρ d . Spesifikasi uji tumbuk manual yang dilakukan disajikan pada Tabel 11 berikut. Tabel 11. Perbandingan spesifikasi pemadatan pada tanggul dan uji tumbuk manual Elemen Nilai Berat Rammer, kg 2.14 Tinggi jatuh rammer, m 0.2 Volume cetakan, m 3 0.009 Tanah Saringan 4760 µm Uji tumbuk manual 100 kali Jumlah tumbukan Pemadatan tanggul 323 kali Uji tumbuk manual 3 Jumlah lapisan Pemadatan tanggul 8 Uji tumbuk manual, kJm 3 140.098 Energi pemadatan CE Pemadatan tanggul, kJm 3 140.258 Uji pemadatan manual, gcm 3 1.24 Berat isi kering ρ d Tanggul setelah pengaliran air, gcm 3 1.214 Lee dan Singh 1971 dalam Bowles 1989 menyebutkan bahwa kepadatan relatif yang bersesuaian dengan kerapatan relatif nol adalah 80 sehingga kapadatan relatif tidak akan pernah kurang dari 80 . Kepadatan relatif sendiri adalah acuan angka pori di lapangan yang dinyatakan dalam berat isi maksimum ρ d maks., berat isi minimum ρ d min. dan di lapangan ρ dn . E. HASIL UJI PERMEABILITAS Berdasarkan klasifikasi permeabilitas menurut Sitorus 1980 dalam Sumarno 2003, tanah Latosol yang digunakan untuk pembuatan model tanggul termasuk ke dalam kelas permeabilitas sangat rendah yaitu kurang dari 0.125 cmjam. Tanah Latosol yang dipergunakan pada pembuatan model tanggul memiliki komposisi fraksi liat yang cukup besar 62.13 sehingga tanah ini digolongkan ke dalam jenis tanah liat clay. Nilai permeabilitas tanah yang memiliki tekstur liat lebih rendah dibandingkan tanah yang memiliki tekstur kasar. Hal ini dipengaruhi oleh jumlah prosentase dari pori – pori tanah, kandungan bahan organik disamping itu juga dipengaruhi oleh keseragaman penyebaran di dalam penampang tanah. Nilai permeabilitas tanah akan semakin besar sehingga jumlah prosentase pori – pori tanah dan kemampuan untuk meloloskan air semakin besar dan kemampuan untuk menyerap atau menyimpan air semakin kecil. Hasil uji permeabilitas dapat dilihat pada Tabel 12 berikut : Tabel 12. Hubungan RC dengan permeabilitas tanah No. RC Permeabilitas cmdet 1 87.30 2.40 x 10 -3 2 91.44 2.56 x 10 -6 3 95.4 2.31 x 10 -6 Sumber : Hakim, 2004. Sari, 2005. Hasil uji permeabilitas pada penelitian ini diperoleh sebesar 2.31 x 10 -6 cmdetik dengan nilai ratio compaction RC sebesar 95.4 . Nilai permeabilitas pada penelitian ini lebih kecil bila dibandingkan dengan penelitian sebelumnya, yaitu 2.40 x 10 -3 cmdetik Hakim, 2004 dan 2.56 x 10 -6 cmdetik Sari, 2005. Hal ini dikarenakan adanya perbedaan jumlah tumbukan pada tanah. Semakin kecil nilai permeabilitas suatu bahan maka semakin besar kemampuan menyimpan air dan semakin kecil kemampuannya untuk meloloskan air.

F. GARIS REMBESAN phreatic line