GARIS REMBESAN ALIRAN AIR PHREATIC LINE

menyebabkan pengoperasian waduk tidak efektif. Untuk itu debit air rembesan harus dibatasi yaitu maksimal 2 - 5 dari debit rata – rata yang masuk ke dalam waduk atau saluran. Semakin besar debit rata – rata yang mengalir pada sebuah saluran irigasi maka persentase maksimal yang diambil harus semakin kecil Soedibyo, 1988.

G. GARIS REMBESAN ALIRAN AIR PHREATIC LINE

Wesley menyatakan garis rembesan Line of seepage atau free surface adalah batas paling atas dari daerah dimana rembesan mengalir, seperti garis CD pada Gambar 5. Jadi sebenarnya garis rembesan adalah sama dengan muka air tanah. Rembesan air mengalir sejajar dengan garis ini sehingga garis rembesan juga merupakan garis aliran. Menurut Fukuda dan Tutsui 1973 dalam Anwar 1995 perembesan air secara lateral seepage dan secara vertikal perkolasi dipengaruhi oleh permeabilitas, porositas, tekstur, kedalaman pori, kelembaban dan muka air tanah. Perkiraan rembesan penting dalam pembangunan bendungan baik jenis urugan, termasuk tanggul, maupun beton. Sebagian besar bendungan dapat terjadi rembesan baik melalui bendungan itu sendiri pada jenis bendungan urugan, maupun melalui dasarnya untuk bendungan urugan maupun beton. Apabila material dasar dan pinggirnya merupakan batuan, sering batuan tersebut disuntik adukan encer grouting untuk mengisi retakan-retakan dan mengurangi permeabilitas. Suntikan adukan encer kadang-kadang digunakan untuk mengurangi permeabilitas apabila material dasarnya berupa tanah Bowles, 1989. Untuk menggambarkan garis freatik, bisa dilakukan dengan langkah- langkah sebagai berikut Bowles, 1986 : 1. Beberapa jarak x i ditentukan untuk menghitung y i berdasarkan persamaan garis freatik, dengan ketentuan nilai x i ≤ x o . 2. Dari titik-titik x i , y i yang diperoleh, dapat digambarkan kurva mulus smooth dari titik-titik tersebut. Parabola tersebut akan menyinggung muka tanggul di bagian hilir pada bagian atas dari bagian bawah titik A dan berangsur-angsur menjadi tegak lurus terhadap muka tanggul di bagian hulu pada garis air. Muka tanggul bagian hulu merupakan garis ekuipotensial dan garis freatik merupakan garis aliran. Selain dengan analitis grafis, penggambaran garis aliran dapat pula dilakukan dengan pengamatan dari sebuah model di laboratorium. Selain itu juga dengan adanya program software komputer yang dikeluarkan oleh GEO-SLOPE tahun 2002, penggambaran garis aliran semakin mudah dilakukan. Karena garis freatik merupakan parabola, maka dapat digunakan persamaan sederhana berikut: y = Kx 2 .................................................................................. 6 untuk x o nilai y = y o. Maka besarnya nilai K bisa ditentukan dengan rumus: K = y o x o 2 ........................................................................... 7 dimana : y = jarak vertikal pada garis freatik K = koefisien X = jarak horizontal pada garis freatik

H. DRAINASE DAN FILTER