Kerangka Berfikir IMPLEMENTASI ASAS ASAS UMUM PEMERINTAHAN YANG BAIK SEBAGAI WUJUD PRAKSIS PASAL 53 AYAT 2 UNDANG UNDANG NOMOR 51 TAHUN 2009 (Studi Pada PTUN Semarang)

2.3 Kerangka Berfikir

Bagan 2.1: Kerangka Berfikir 1. Undang-Undang Nomor Nomor 3 Tahun 2009 Tentang Mahkamah Agung 2. Undang-Undang Nomor 48 Tahun 2009 Tentang Kekuasaan Kehakiman Pasal 53 Ayat 2 Undang-Undang Nomor 51 Tahun 2009 tentang PTUN yang merujuk pada Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaran Negara Yang Bersih dan Bebas dari KKN. Mendeskripsikan implementasi AAUPB yang digunakan yang digunakan sebagai alat uji keputusan TUN di PTUN Semarang Menemukan logika hukum dari Majelis Hakim saat menggunakan AAUPB sebagai alat uji untuk memutus sengketa TUN di PTUN Semarang Teori : 1. Asas-Asas Umum Pemerintahan Yang Baik 2. Peradilan Tata Usaha Negara 3. Pasal 53 Ayat 2 UUNo 512009 4. Konsep Good Governance 5. Logika Hukum Pengumpulan Data: 1. Dokumen 2. Wawancara yang dilakukan oleh Peneliti di Pengadilan Tata Usaha Negara PTUN Semarang. Mewujudkan Good Governance di Pemerintahan Republik Indonesia Undang-Undang Dasar 1945 44 BAB III METODE PENELITIAN Penelitian hukum menurut Soerjono Soekanto dan Sri Mamudji 2013: 20 adalah suatu kegiatan ilmiah yang didasarkan pada metode, sistematika, pemikiran tertentu serta konsistensi, yang bertujuan untuk mempelajarai satu atau beberapa gejala hukum tertentu dengan menggunakan analisa serta konstruksi. Penelitian hukum harus diserasikan dengan disiplin ilmu hukum yang merupakan sistem ajaran dimana hukum diposisikan sebagai norma dan kenyataan. Pemahaman mengenai penelitian hukum ini kemudian diaplikasikan dalam penyusunan skripsi oleh peneliti. Penyusunan skripsi memerlukan beberapa data yang berisi hal-hal yang berhubungan dengan permasalahan, dimana data yang ditemukan akan sangat membantu peneliti untuk diolah. Pengolahan ini memerlukan suatu perencanaan penelitian yang logis dan sistematis dalam bentuk suatu rencana penelitian atau seperti metode. Peneliti bisa mendapatkan data yang akurat dan otentik yang dikarenakan peneliti telah berhadapan langsung dengan informan, sehingga bisa langsung mewawancarai dan berdialog dengan informan. Sesungguhnya peneliti mendeskripsikan tentang objek yang diteliti secara sistematis dan kemudian mengorganisir data-data yang diperoleh sesuai dengan fokus pembahasan penelitian. Adapun metode-metode yang diterapkan dalam penelitian ini antara lain sebagai berikut:

3.1 Pendekatan Penelitian