Pendekatan Penelitian Jenis Penelitian

3.1 Pendekatan Penelitian

Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan penelitian kualitatif hukum. Pendekatan penelitian kualitatif hukum adalah penelitian yang sebenarnya merupakan tata cara penelitian yang menghasilkan data deskriptif, yaitu apa yang dinyatakan oleh responden secara tertulis atau lisan, dan perilaku nyata. Yang diteliti dan dipelajari adalah objek penelitian yang utuh, sepanjang hal itu mengenai manusia. Dengan demikian, maka dengan menggunakan pendekatan kualitatif, seorang peneliti memiliki tujuan untuk mengerti atau memahami gejala yang diteliti Soekanto, 1986: 32 Dalam penelitian ini, peneliti mengkaji implementasi terhadap Asas-Asas Umum Pemerintahan Yang Baik AAUPB sebagai wujud praksis pasal 53 ayat 2 UU No 51 tahun 2009 di PTUN Semarang. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sebuah perhatian baik dalam kajian yuridis maupun keseluruhan implementasi terhadap Asas-Asas Umum Pemerintahan Yang Baik AAUPB sebagai wujud praksis pasal 53 ayat 2 UU No 51 tahun 2009 di PTUN Semarang. Yang kemudian hal tersebut nantinya akan dianalisis menggunakan teori-teori yang relevan dengan AAUPB dalam praktek Peradilan Tata Usaha Negara.

3.2 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah yuridis sosiologis. Menurut Amiruddin 2013: 167 mengenai jenis yuridis sosiologis adalah sebagai berikut: Dimana hal tersebut menggabungkan 2 unsur penelitian hukum, dimana pada penelitian hukum yuridis atau normatif, hukum dikonsepkan sebagai apa yang tertulis dalam peraturan perundang- undangan law in books atau hukum dikonsepkan sebagai kaidah atau norma yang merupakan patokan berperilaku manusia yang dianggap pantas. Selanjutnya dikatakan oleh Amiruddin 2013: 168: Penelitian hukum sosiologi, dikonsepkan sebagai pranata sosial yang secara riil dikaitkan dengan variabel-variabel sosial yang lain. Apabila hukum sebagai gejala sosial yang empiris sifatnya, dikaji sebagai variabel bebassebab independent variable yang menimbulkan pengaruh dan akibat pada berbagai aspek kehidupan sosial, kajian itu merupakan kajian hukum yang sosiologis Sociology of Law. Namun, jika hukum dikaji sebagai variabel tergantungakibat dependent variable yang timbul sebagai hasil dari berbagai kekuatan dalam proses sosial, kajian itu merupakan kajian sosiologihukum Sociology of Law. Jenis yuridis adalah meninjau dan melihat serta menganalisa suatu masalah menggunakan prinsip-prinsip dan asas-asas hukum. Dalam penelitian ini, yuridisnya mengenai peraturan perundang-undangan yang menjadi dasar hukum bagi adanya Asas-Asas Umum Pemerintahan Yang Baik sebagai alat uji Keputusan Tata Usaha Negara di PTUN Semarang, yaitu Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945, Undang-Undang Nomor 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman, Undang-Undang Nomor 51 Tahun 2009 tentang Pengadilan Tata Usaha Negara, Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara Yang Bersih dan Bebas dari Korupsi dan Nepotisme, Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan serta JUKLAK petunjuk pelaksanaan Mahkamah Agung tertanggal 24 Maret 1992 No. 052Td.TUNIII1992. Sedangkan pengertian sosiologisnya ialah dengan menganalisa hukum bukan semata-mata sebagai seperangkat aturan perundang-undangan yang bersifat normatif saja, akan tetapi hukum dilihat sebagai perilaku masyarakat, interaksi, dan berhubungan di masyarakat. Korelasinya dalam implementasi AAUPB sebagai wujud praksis pasal 53 ayat 2 UU Nomor 51 Tahun 2009 adalah mencapai maksud dari Penyelenggaraan Negara Yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme. Oleh karena itu dalam memahami kajian yuridis mengenai implementasi AAUPB sebagai wujud praksis pasal 53 ayat 2 UU Nomor 51 Tahun 2009, peneliti akan berinteraksi langsung dengan narasumber dan informan melalui proses wawancara langsung. Proses selanjutya peneliti akan melakukan analisis yuridisnya terhadap implementasi AAUPB sebagai wujud praksis pasal 53 ayat 2 UU Nomor 51 Tahun 2009 sehingga pada akhirnya dapat disimpulkan sudah terjadi kesesuaian atau belum. Untuk itu, peneliti akan memulai meneliti data sekunder terlebih dahulu untuk kemudian dilanjutkan dengan mengadakan penelitian primer di lapangan.

3.3 Fokus Penelitian