”Lingkungan Peradilan Tata Usaha Negara ini merupakan lingkungan Peradilan yang baru, yang pembentukannya memerlukan
perencanaan dan persiapan yang matang oleh Pemerintah mengenai prasarana dan sarana baik materiil maupun personil. Oleh karena itu
pembentukan Pengadilan di lingkungan Peradilan Tata Usaha Negara tidak dapat dilakukan sekaligus tetapi secara bertahap.
Setelah Undang-Undang ini diundangkan dipandang perlu pemerintah
mengadakan persiapan
seperlunya. Untuk
mengakomodasi hal tersebut maka penerapan Undang-Undang ini secara bertahap dalam waktu selambat-lambatnya lima tahun sejak
Undang-Undang ini
diundangkan diatur
dalam Peraturan
Pemerintah.” Pengadilan Tata Usaha Negara Semarang terbentuk pada tahap kedua
bersamaan dengan terbentuknya Pengadilan Tata Usaha Negara Bandung dan Pengadilan Tata Usaha Negara Padang. Pengadilan Tata Usaha Negara Semarang
dibentuk berdasarkan Keputusan Presiden Keppres Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 1992 tanggal 19 Maret 1992, serta mulai aktif tepatnya pada tanggal 20
April 1992. Pengadilan Tata Usaha Negara Semarang dalam hal pembentukannya tidak bisa dilepaskan dari pembentukan Peradilan Tata Usaha Negara
PERATUN di Indonesia, yang dimulai pada terbentuknya Undang-Undang
Nomor 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara.
4.1.2 Penjelasan Lokasi Pengadilan Tata Usaha Negara Semarang
Pengadilan Tata Usaha Negara Semarang berlokasi di daerah Manyaran, Kelurahan Kalibanteng, Kecamatan Semarang Barat, tepatnya di Jalan
Abdulrahman Saleh Nomor 89 Semarang, daerah ini merupakan kawasan pemukiman dan pertokoan, akan tetapi aksesnya cukup mudah dijangkau apalagi
lokasinya sangat dekat dengan Bandara Ahmad Yani Semarang. Gedung Pengadilan Tata Usaha Negara Semarang merupakan gedung bekas kantor
Imigrasi yang dibangun pada tahun 1981 dan diresmikan penggunaannya oleh Menteri Kehakiman Repulik Indonesia saat itu Bapak Haji Ismail Saleh SH
tanggal 20 April 1992 bersamaan dengan mulai aktifnya Pengadilan Tata Usaha Negara Semarang untuk pertama kalinya. Dalam rangka memenuhi kebutuhan
gedung dan ruangan yang sesuai dengan standar prototype Mahkamah Agung, Pengadilan Tata Usaha Negara Semarang mengadakan pembangunan gedung
kantor yang terdiri dari 3 tahap pembangunan. Adapun data fisik lahan dan bangunan sekarang adalah sebagai berikut: Luas tanah: 3328 m2, Luas bangunan:
1815 m2 terdiri dari sebuah bangunan utama pengadilan 2 lantai serta 920 m2 untuk 3 rumah dinas, Batas-batas: sebelah timur depan yaitu Jalan Abdulrahman
Saleh, sebelah selatan kanan yaitu pertokoan dan perumahan penduduk, sebelah utara kiri yaitu perumahan penduduk, sebelah barat belakang yaitu perumahan
penduduk, Sertifikat: Sertifikat Hak Pakai No.14 tahun 1999.
4.1.3 Wilayah Yuridiksi Pengadilan Tata Usaha Negara Semarang
Sebagai badan peradilan tentu Pengadilan Tata Usaha Negara Semarang memiliki wilayah yuridiksi sendiri. Berikut adalah wilayah yuridiksi Pengadilan
Tata Usaha Negara Semarang yang terdiri dari seluruh wilayah Jawa Tengah yang terdiri dari: 29 kabupaten dan 6 kota, 573 kecamatan, 750 kelurahan dan 7809
desa Sumber: Ditjen Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kemendagri Per Semester II Bulan Desember Tahun 2014.
4.1.4 Susunan Pengadilan Tata Usaha Negara Semarang