6. Asas tertib penyelenggaraan negara Dua asas disamping merupakan asas
penambahan yang menjadi kelebihan dari AAUPB dalam UU Nomor 51
Tahun 2009. 7. Asas akuntabilitas
2.2.4 Konsep Good Governance
Isu tentang governance atau good governance muncul setelah berkahirnya perang dingin, yang merupakan isu sebagai simbol kemenangan demokrasi liberal
dan masyarakat dengan orientasi pasar. Di Indonesia sendiri isu good governance menjadi populer, salah satunya melalui Conference on Good Governance in East
Asia di Jakarta tanggal 17-18 November 1999 atas prakarsa CSIS Central for Strategic and International Studies. Tetapi hingga saat ini belum ada istilah baku
dalam Bahasa Indonesia baik tentang governance ataupun good governance. 2.2.4.1
Menurut UNDP the United Nations Development Progamme UNDP the United Nations Development Progamme merumuskan
sembilan karakteristik good governance, yaitu: 2.2.4.1.1
participation partisipasi: setiap orang atau warga masyarakat baik laki-laki ataupun perempuan memiliki hak suara yang sama
dalam proses pengambilan keputusan, baik secara langsung maupun melalui lembaga perwakilan sesuai dengan kepentingan
dan aspirasinya; 2.2.4.1.2
rule of law aturan hukum: aturan hukum baik berbentuk tertulis berupa peraturan perundang-undangan maupun berbentuk tidak
tertulis harus berkeadilan, ditegakkan dan dipatuhi secara utuh terutama aturan hukum tentang hak asasi manusia;
2.2.4.1.3 transparency transparansi: transparansi harus dibangun dalam
rangka kebebasan aliran informasi, dimana informasi yang didapat harus bisa dipahami dan dimonitoring;
2.2.4.1.4 responsiveness daya tangkap: setiap intuisi serta proses harus
diarahkan pada upaya untuk melayani berbagai pihak yang berkepentingan stakeholders;
2.2.4.1.5 concencus orientation berorientasi konsensus: pemerintah yang
baik harus bertindak sebagai penengah bagi berbagai kepentingan yang berbeda untuk mencapai consensus atau
kesempatan yang terbaik bagi masing-masing pihak, dan kebijakan serta prosedur yang ditetapkan pemerintah;
2.2.4.1.6 equity berkeadilan: pemerintah yang baik akan memberikan
kesempatan yang baik terhadap seluruh warga negaranya untuk meningkatkan kualitas hidupnya masing-masing;
2.2.4.1.7 effectiveness and efficiency efektifitas dan efisiensi: setiap
proses dan kegiatan kelembagaan diarahkan untuk menghasilkan sesuatu yang benar-benar sesuai dengan kebutuhan melalui
pemanfaatan yang sebaik-baiknya melalui berbagai sumber yang tersedia;
2.2.4.1.8 accountability akuntanbilitas: para pengambil keputusan dalam
sektor publik, swasta, dan masyarakat madani memiliki
pertanggungjawabanakuntanbilitas kepada
publik serta
stakeholders; 2.2.4.1.9
strategic vision visi starategis: para pemimpin dan masyarakatnya memiliki prespektif yang luas dan jangka panjang
tentang penyelenggaraan
pemerintah yang
baik dan
pembangunan manusia,
bersamaan dengan
dirasakannya kebutuhan untuk pembangunan tersebut.
2.2.4.2 Menurut Pendapat Ahli
Menurut Philipus M Hadjon FH Unair Surabaya, Seminar Good Governance dan Good Enviromental Governance 2008 good governance
berkenaan dengan tiga tugas dasar pemerintah, yaitu: 2.2.4.2.1
Menjamin keamanan setiap orang dan masyarakat; 2.2.4.2.2
Mengelola suatu struktur yang efektif untuk sektor publik, sektor swasta, dan masyarakat;
2.2.4.2.3 Memajukan sasaran ekonomi, sosial, dan bidang lainnya sesuai
kehendak rakyat. Philipus M Hadjon berpendapat pula tentang unsure-unsur dalam UNDP
pada hakikatnya bersumber pada dua landasan yaitu: asas negara hukum Indonesia, asas demokrasi atau kedaulatan rakyat.
Menurut Philipus M Hadjon Semarang, Seminar Nasional Aspek Pertanggungjawaban Pidana dalam Kebijakan Publik dari Tipikor 2004 dalam
Praktik penyelenggaraan pemerintahan, AAUPB mengandung arti, antara lain
sebagai berikut: larangan penyalahgunaan wewenang detournement de pouvir serta larangan sewenang-wenang willekeur.
Hubungan implementasi Pasal 53 Ayat 2 Undang-Undang Nomor 51 Tahun 2009 dengan konsep Good Governance dijabarkan oleh Philipus M Hadjon
yaitu asas-asas umum pemerintahan yang baik dewasa ini telah dikaitkan dengan general principle of good governance Semarang, Penyelenggaraan House Legal
Training Hukum Administrasi dan PTUN Pegawai Bank Indonesia 2004.
2.2.5 Logika Hukum