dengan kokoh, bertumbuh dan berkembang dengan pesat dan menjadi besar. Oleh karena itu diperlukan kerjasama yang baik antara semua karyawan dan pemimpin
perusahaan [2].
Operator yang dibahas pada penelitian ini adalah operator yang berhubungan langsung dengan teknisi petugas lapangan. Operator berkoordinasi dengan teknisi
dalam memonitoring mengawal gangguan melalui aplikasi yang telah ada. Proses pemilihan karyawan terbaik dalam hal ini operator tersebut bukan merupakan hal
yang mudah. Selama ini pemilihan memiliki banyak kekurangan terutama dari segi objektifitas serta belum adanya kriteria yang terukur yang digunakan untuk
menentukan siapa yang menjadi operator terbaik. Banyak kriteria sebagai penilaian yang digunakan dalam proses pemilihan, dimana kriteria tersebut didasarkan pada
persepsi seseorang. Kendala yang lain yang timbul dalam pemutusan pemilihan operator terbaik adalah sering kali pimpinan sebagai pengambil keputusan masih
mengandalkan intuisi subjektif. Hal ini tentu saja menjadi sebuah kekurangan untuk menentukan tepat atau tidaknya seseorang terpilih sebagai operator terbaik.
Oleh karena itu perlu dirancang dan dibangun sebuah sistem yang dapat mengatasi permasalahan diatas, yaitu dengan menerapkan metode TOPSIS pada
sistem yang dapat memberikan solusi yang tepat dalam menentukan pemilihan operator terbaik. Hal ini disebabkan pada metode TOPSIS memiliki alternatif terhadap
data yang tidak tepat atau tidak pasti. Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis membuat judul “Sistem Pendukung Keputusan Menentukan Operator Terbaik
Menggunakan Metode TOPSIS Studi kasus: CBOC Regional 1 PT. Telekomunikasi, Tbk.
”.
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana cara membangun suatu aplikasi yang berfungsi sebagai pendukung pengambilan keputusan dalam
menentukan operator terbaik dengan menggunakan Metode TOPSIS.
Universitas Sumatera Utara
1.3 Batasan Masalah
Adapun ruang lingkup dalam penelitian ini dibatasi pada beberapa hal yaitu sebagai berikut:
1. Kriteria yang digunakan dalam sistem pendukung keputusan adalah jumlah keterlambatan, work rate, dan tanggung jawab dari seorang operator gangguan.
2. Sampel data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebanyak 26 operator gangguan.
3. Bahasa pemrograman yang digunakan adalah berupa Microsoft Visual Basic 6.0. 4. Database yang digunakan adalah Ms Access 2007.
1.4 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk membuat aplikasi serta menerapkan metode TOPSIS dalam sistem pendukung keputusan menentukan operator terbaik.
1.5 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagi penulis, penelitian ini berguna untuk menambah wawasan mengenai metode
TOPSIS beserta penerapannya. 2. Bagi perusahaan, penelitian ini dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif dalam
menentukan operator terbaik sesuai dengan kriteria yang ada dalam perusahaan tersebut.
1.6 Metode Penelitian
Adapun penelitian ini menerapkan beberapa metode penelitian, yaitu sebagai berikut: 1. Studi Literatur
Pada tahap ini dilakukan pengumpulan referensi yang diperlukan dalam penelitian. Hal ini dilakukan untuk memperoleh informasi dan data yang diperlukan untuk
penulisan skripsi ini. Referensi yang digunakan dapat berupa buku, jurnal, artikel,
Universitas Sumatera Utara
situs internet yang berkaitan dengan penelitian ini yaitu sistem pendukung keputusan TOPSIS.
2. Pengumpulan data Pengumpulan data dilakukan dengan kunjungan langsung ke PT. Telekomunikasi
Indonesia, Tbk. yang beralamat di Jl. Gaharu no 1 Medan. 3. Analisis dan Perancangan Perangkat Lunak
Pada tahap ini dilakukan pembuatan flowchart, DFD, perancangan sistem, pengolahan data untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan yang diharapkan.
4. Implementasi dan Pengujian Sistem. Pada tahap ini dilakukan proses implementasi system dengan metode trial dan
error, setelah itu dilakukan pengujian terhadap system yang telah dikembangkan. 5. Dokumentasi Sistem
Tahap ini merupakan pembuatan laporan hasil analisis dan perancangan serta hasil pengujian sistem.
1.7 Sistematika Penulisan