7595 ,
0385 ,
1216 ,
1216 ,
C
3
Dari perhitungan yang ada di atas, maka hasil keputusan diperoleh dengan mengurutkan nilai C yang terbesar hingga yang terkecil. Berdasarkan pada
perhitungan TOPSIS di atas, maka operator terbaik adalah Nedia Utami dengan nilai kedekatan yang terbesar yaitu sebesar 0,7595.
3.6 Flowchart Proses Perhitungan TOPSIS
Mulai
Selesai Menampilkan data operator gangguan
Melakukan ranking kecocokan Membuat matriks keputusan
normalisasi Memasukkan nilai
bobot masing- masing kriteria
Membuat matriks keputusan normalisasi bobot
Menentukan solusi ideal positif dan negatif
Menghitung jarak pisah Menghitung kedekatan relatif
Mengurutkan alternatif Menampilkan
operator terbaik Memilih bulan
dan tahun
Gambar 3.2 Flowchart Proses Perhitungan TOPSIS
Universitas Sumatera Utara
3.7 Data Flow Diagram DFD
Diagram konteks atau diagram level 0 merupakan diagram paling dasar yang menggambarkan masukan yang diterima oleh suatu sistem dan keluaran yang
dihasilkan dari sistem tersebut. Diagram konteks memperlihatkan gambaran sistem secara garis besar.
Pemilihan Operator Terbaik
data_operator_terbaik data_waktu
bobot_kriteria User
data_operator
Gambar 3.3 DFD Level 0
Pada Gambar 3.3 ditampilkan DFD Level 0 dari sistem pemilihan operator terbaik. User memberikan masukan berupa data_operator, data_waktu, dan
bobot_kriteria ke
dalam sistem
dan memperoleh
keluaranhasil berupa
data_operator_terbaik.
1 Input data
operator
tbKaryawan
2 Perhitungan
TOPSIS data_operator
data_operator
data_waktu
data_operator bobot_kriteria
User
data_operator_terbaik
Gambar 3.4 DFD Level 1
Universitas Sumatera Utara
Pada Gambar 3.4 ditampilkan DFD Level 1 dari sistem pemilihan operator gangguan terbaik. Dalam DFD Level 1, sistem dibagi menjadi dua bagianproses,
yaitu proses “Input data operator” dan proses “Perhitungan TOPSIS”. Pada proses “Input data operator”, user memberikan masukan berupa data_operator dan kemudian
disimpan oleh sistem ke dalam database dengan nama tabel tbKaryawan. Pada proses “Perhitungan TOPSIS”, user memberikan masukan berupa data_waktu bulan dan
tahun dan sistem mengambil setiap data operator dari tabel tbKaryawan berdasarkan bulan dan tahun tersebut. User juga memasukkan bobot_kriteria yang dibutuhkan
dalam proses perhitungan TOPSIS. Hasil dari perhitungan TOPSIS tersebut kemudian ditampilkan kepada user berupa data_operator_terbaik.
Pada Gambar 3.5 ditampilkan DFD Level 2 yang merupakan perluasan dari proses perhitungan TOPSIS yang terdapat pada DFD Level 1. User memberikan
masukan berupa data_waktu bulan dan tahun pada bagian “Pemilihan data operator”. Pada bagian tersebut, sistem mengambil data operator berdasarkan bulan dan tahun
dan kemudian menampilkan data operator tersebut. Selanjutnya proses perhitungan TOPSIS dilakukan berdasarkan pembagian langkah-langkah metode TOPSIS, yaitu
“Penentuan Ranking Kecocokan”, “Perhitungan Normalisasi”, “Perhitungan Normalisasi Berbobot”, “Penentuan Solusi Ideal”, “Perhitungan Jarak Pisah”, dan
“Perhitungan Kedekatan Relatif”. Pada bagian “Perhitungan Normalisasi Berbobot”,
user terlebih dahulu memasukkan bobot_kriteria pada masing-masing kriteria penyeleksian. Proses penyeleksian operator gangguan terbaik diakhiri pada bagian
“Tampil Hasil Seleksi” yang menampilkan data_operator_terbaik kepada user.
Universitas Sumatera Utara
2.1 Pemilihan data
operator
2.2 Penentuan
Ranking Kecocokan
2.3 Perhitungan
Normalisasi 2.4
Perhitungan Normalisasi
Berbobot 2.5
Penentuan Solusi Ideal
2.6 Perhitungan
Jarak Pisah
2.7 Perhitungan
Kedekatan Relatif
tbKaryawan User
data_waktu data_operator
data_operator data_ranking
Bobot_kriteria
data_normalisasi_bobot
data_solusi_ideal
data_jarak_pisah tbRanking
tbNormalisasi
tbNormalisasiBobot
tbJarak tbKedekatan
2.8 Tampil Hasil
Seleksi data_ranking
data_normalisasi
data_normalisasi_bobot data_operator
data_normalisasi
data_normalisasi_bobot
data_jarak_pisah data_kedekatan
data_kedekatan
data_operator_terbaik
Gambar 3.5 DFD Level 2 Proses Perhitungan TOPSIS
Universitas Sumatera Utara
3.8 Entity Relationship Diagram ERD