3. Konsep Aktivitas
Aktivitas wisata yang akan dikembangkan adalah aktivitas yang sesuai dengan sumber daya yang ada pada tapak, yaitu sebagai berikut :
1. Aktivitas objek dan atraksi budaya Aktivitas yang dikembangkan adalah aktivitas yang memberikan
pengetahuan dan pengalaman berbeda melalui pelatihan pembuatan gerabah dan pertunjukan kesenian tradisional. Selain itu pengunjung
diajak untuk lebih mengenal kehidupan masyarakat dengan mengikuti aktivitas sehari- hari masyarakat setempat.
2. Aktivitas belanja Aktivitas belanja, yaitu melalui produk -produk lokal yang ditawarkan
berupa produk gerabah. 3. Aktivitas sight seeing pemandangan alam pedesaan
Aktivitas yang dikembangkan adalah berkeliling kawasan dengan menonjolkan kekayaan dan nuansa alam pedesaan yang ada pada tapak.
DATA DAN ANALISIS
Lokasi
Tapak yang akan dikembangkan merupakan daerah penghasil gerabah yang sudah memiliki keahlian kerajin an membuat gerabah selama beberapa generasi.
Secara geografis, tapak terletak pada ketinggian 40 mdpl dengan koordinat antara 8 12’ - 8
55’ LS dan 115 46’ - 116 28’ BT. Secara administratif tapak berada pada wilayah Desa Banyumulek, Kecamatan Kediri, Kabupaten Lombok Barat.
Desa Banyumulek berbatasan dengan Desa Rumak disebelah timur, Sungai Babak disebelah barat dan utara, dan Desa Gapuk disebelah selatan Gambar 8. Luas
Kecamatan Kediri secara keseluruhan adalah 21.64 k m
2
, sedangkan luas Desa Banyumulek adalah 2.43 km
2
atau 11.23 dari total luas kecamatan. Pada awal berdirinya 1860 Desa Banyumulek terdiri atas 5 dusun, dan
selanjutnya berkembang menjadi 10 dusun Tabel 3. Dari 10 dusun yang terdapat di Desa Banyumulek, 5 dusun diantaranya adalah pusat penghasil kerajinan
gerabah Gambar 8. Tabel 3. Nama Dusun yang terdapat di Desa Banyumulek
No Nama Dusun
Keterangan 1.
Banyumulek Barat Dusun lama, pusat penghasil gerabah
2. Banyumulek Timur
Dusun lama, pusat penghasil gerabah 3.
Kerangkeng Dusun lama , pendukung kerajinan gerabah
4. Lelede
Dusun lama , pendukung kerajinan gerabah 5.
Dasan Baru Dusun lama , pendukung kerajinan gerabah
6. Muhajirin
Dusun pemekaran, pusat penghasil gerabah 7.
Pengodongan Dusun pemekaran, pusat penghasil gerabah
8. Gubuk Baru
Dusun pemekaran, pusat penghasil gerabah 9.
Lelede KB. Daya Dusun pemekaran , pendukung kerajinan gerabah
10. Lelede Dasan
Dusun pemekaran , pendukung kerajinan gerabah
Dusun Muhajirin dan Dusun Pengodongan merupakan pemekaran dari Dusun Banyumulek Barat, sedangkan Dusun Gubuk Baru merupakan pemekaran dari
Dusun Banyumulek Timur. Tapak yang direncanakan untuk kawasan wisata budaya meliputi 10 dusun yang ada di Desa Banyumulek.
cm 6250
SKALA ORIENTASI
0 8
NOMOR GAMBAR DISETUJUI
DR. Ir. SITI NURISJAH, MSLA RINRIN KODARIYAH
A 34201017
DIGAMBAR JUDUL GAMBAR
PERENCANAAN LANSKAP KAWASAN WISATA BUDAYA BERBASIS INDUSTRI KERAJINAN
GERABAH DI DESA BANYUMULEK KECAMATAN KEDIRI LOMBOK BARAT
JUDUL STUDI DEPARTEMEN ARSITEKTUR LANSKAP
FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2005
LEGENDA
1. DUSUN MUHAJIRIN 2. DUSUN BANYUMULEK BARAT
3. DUSUN KERANGKENG 4. DUSUN LELEDE KB. DAYA
5. DUSUN DASAN BAWA 6. DUSUN PENGODONGAN
7. DUSUN BANYUMULEK TIMUR
8. DUSUN GUBUK BARU 9. DUSUN LELEDE DASAN
10. DUSUN LELEDE
KECAMATAN GERUNG
DESA RUMAK
SUNGAI BABAK KECAMATAN LABUAPI
PETA KECAMATAN KEDIRI PETA LOMBOK BARAT
PENDUKUNG GERABAH PUSAT GERABAH
AKSES MASUK SUNGAI
U
PETA ADMINISTRATIF
Aksesibilitas dan Sistem Transportasi
Tapak berjarak 5 km menuju ibukota kecamatan, Kediri, dan 12 km menuju ibukota kabupaten, Mataram
Gambar 9. Tapak yang direncanakan dapat dengan mudah dijangkau baik melalui udara, laut maupun darat. Melalui Bandar Udara
Selaparang wisatawan sudah dapat menuju Pulau Lombok. Sedangkan transportasi laut dapat dilakukan melalui Pelabuhan Lembar atau Labuhan Haji.
Pelabuhan Lembar terletak di Kabupaten Lombok Barat sebelah barat laut Kota Mataram. Pelabuhan ini menghubungkan Pulau Lombok dan Ba li. Labuhan Haji
berada di Kabupaten Lombok Timur sebelah timur Kota Mataram, menghubungkan Pulau Lombok dan Sumbawa. Dengan mempergunakan jasa
ferry, wisatawan sudah dapat mengunjungi Pulau Lombok. Ferry biasa, melakukan perjalanan setiap 2 jam sekali. Sedangkan ferry cepat melakukan
perjalanan satu kali sehari. Dilanjutkan dengan transportasi darat, kendaraan umum yang terdapat di Terminal Mandalika Bertais dapat digunakan.
Luar Pulau Bandar Udara Selaparang
± 6 Km Kota Mataram
±12 Km Luar Pulau Pelabuhan ±24 Km
±144 Km Labuhan Sumbawa Bali Lembar
Haji Poto Tono
Gambar 9. Akses menuju Tapak Dari Kota Mataram, Desa Banyumulek dapat ditempuh dengan
menggunakan kendaraan pribadi maupun kendaraan umum selama kurang lebih 15 menit. Jenis kendaraan yang dapat digunakan menuju tapak dapat dilihat pada
Tabel 4 berikut ini.
Kawasan Wisata Budaya Gerabah
Desa Banyumulek
Tabel 4. Jenis dan Tarif Kendaraan Umum menuju Desa Banyumulek
Jenis Kendaraan Tarif
Keterangan Bemo
Rp. 1500,00orang Kendaran umum dalam kota, di Pulau jawa biasa
dikenal dengan sebutan Angkot Angkutan Perkotaan. Kendaraan umum melewati jalan
lokal dengan lebar 5 m. Jarak tempuh antar desa kurang lebih sampai 15 Km.
Taksi ±Rp. 10.000,00unit
Kendaraan umum
Bus Wisata Biasa digunakan oleh wisatawan dalam jumlah
besar kurang lebih 50 penumpang
Cidomo cikar dokar motor
Rp. 1000,00orang Kendaraan tradisional, digunakan untuk
perjalanan jarak dekat dalam hal ini digunakan dalam tapak. Cikar artinya tempat duduk, dokar
artinya kuda, dan motor pada bagian ban yang menggunakan ban motor. Cidomo melewati
jalan lokal, dengan kualitas jalan baik dan lebar jalan 4 m.
Letaknya yang strategis berada dekat Kota Mataram merupakan suatu potensi bagi berkembangnya kawasan ini sebagai kawasan wisata budaya. Salah
satu persyaratan pendukung suatu kawasan untuk dapat dikembangkan menjadi suatu kawasan wisata adalah terdapatnya kegiatan-kegiatan masyarakat yang
sesuai dengan potensi yang dimiliki kawasan tersebut. Keterampilan masyarakat dalam membuat kerajinan gerabah yang merupakan warisan budaya, masih
dilestarikan hingga saat ini, dapat menjadi daya tarik utama sebagai kawasan wisata budaya. Sehingga dari segi kepariwisataan, pemilihan kawasan ini sebagai
kawasan wisata budaya mempunyai nilai positif yaitu pelestarian warisan budaya melalui wisata. Selain itu, dengan berbagai kemudahan transportasi menuju tapak
dan relatif murahnya tarif kendaraan yang diberlakukan, dapat menjadi faktor pendukung untuk menarik wisatawan, selain karena komoditas utamanya, yaitu
gerabah. Secara umum aksesibilitas menuju tapak baik dengan jalan beraspal dan
tidak adanya kemacetan lalu lintas, memberikan kemudahan me nuju tapak Gambar 10. Panjang jalan propinsi 6 km dan jalan desa adalah 16 km dengan
jalan beraspal 5 km, jalan diperkeras 5 km dan jalan tanah 12 km. Jalur sirkulasi di kawasan ini terpusat pada satu jalur utama, yaitu jalur kendaraan umum. Pada
kedua sisi jalan terdapat pedestrian ± 1 m yang disediakan bagi kenyamanan pengguna jalan, yang multifungsi sebagai tempat untuk menjemur bahan baku
ataupun produk gerabah Gambar 11 dan 12. Melalui perencanaan yang akan dibuat, tapak akan dibagi menjadi area-area yang memiliki fungsi masing- masing
sehingga baik secara visual maupun secara fungsional dapat berjalan secara semestinya.
Gambar 10. Kondisi Jalan dalam Tapak
Gambar 11. Model Pedestrian dalam Tapak
Gambar 12. Multifungs i Pedestrian Sirkulasi yang ada pada jalan di sekitar kawasan merupakan sirkulasi dua
arah. Jalan utama di sekitar kawasan biasanya selain dilalui oleh kendaraan pribadi, setiap harinya dilalui juga oleh truk pengangkut sampah, truk pengangkut
produk gerabah, dokar pengangkut tanah liat sebagai bahan baku gerabah, cidomo, sepeda motor dan sepeda Gambar 13. Dengan lebar jalan sekitar 5 m,
tingkat kenyamanan pengguna jalan masih kurang sehingga diperlukan penataan jalur sirkulasi sesuai dengan konsep yang akan dikembangkan sehingga tingkat
kenyamanan pengguna terpenuhi, terutama para wisatawan. Pada tapak yang akan direncanakan jalur sirkulasi untuk wisatawan berbeda dengan jalur produksi dan
jalur masyarakat sehingga sirkulasi lebih teratur. Pada Gambar 14 dapat dilihat alternatif jalur wisata yang direncanakan.
Truk pengangkut gerabah Dokar pengangkut tanah liat
Gambar 13. Kendaraan dan Alat Angkut Industri
M edian jalan
5 m 1.8 m
Sirkulasi cidomo Sirkulasi pejalan kaki
Artshop Alternatif 1
Sirkulasi cidomo 1.8 m 5 m
Sirkulasi pejalan kaki Artshop
Alternatif 2
Sirkulasi cidomo Sirkulasi pejalan kaki
1.8 m Tempat penjemuran gerabah
1.8 m 5 m Artshop
Alternatif 3
Gambar 14. Alternatif Jalur Sirkulasi Wisata
Tata Guna Lahan, Pola Permukiman dan Arsitektur Rumah 1. Tata Guna Lahan