dan Oikopleura yang hampir ditemukan pada seluruh stasiun Zona B sebesar 14.750 indm
3
. Sedangkan pada Gambar 11 terlihat bahwa kelimpahan total rata-rata
zooplankton semakin menjauh kepantai semakin meningkat. Diduga dikarenakan nilai kecerahan semakin mendekati pantai semakin rendah,
dengan rendahnya kecerahan akan meningkatkan fitoplankton sebagai sumber makanan zooplankton, dengan sumber makanan yang meningkat akan
meningkatkan kelimpahan dari zooplankton. Kesuburan pada daerah yang dekat dengan pantai juga disebabkan karena adanya pengaruh dari daratan
yang membawa zat hara.
C. Analisis Keanekaragaman H’, Keseragaman E dan Dominansi Jenis C Zooplankton
Keanakaragaman jenis dapat didefinisikan sebagai suatu ukuran dari suatu komposisi jenis dalam suatu ekosistem, yang dinyatakan dengan jumlah dan
kelimpahan relatif dari jenis tersebut Legendre and Legendre 1983. Untuk mengetahui keanekaragaman jenis tersebut, maka digunakan indeks
keanekaragaman H’, sedangkan untuk mengetahui penyebaran individu tiap jenis zooplankton dan juga untuk mengetahui apakah ada jenis yang
mendominasi, maka digunakanin indeks keseragaman E dan Dominansi D Kisaran nilai indeks keanekaragaman H’, indeks keseragaman E dan
indeks dominansi C pada seluruh bulan pengamatan di 23 stasiun disajikan pada Gambar 8 di bawah ini.
0.5 1
1.5 2
Zona A
Zona B Zona C
Zona D H
E C
Gambar 12 Nilai indeks keanekaragaman H’, keseragaman E dan Dominansi C pada setiap stasiun selama pengamatan
Nilai indeks keanekaragaman selama pengamatan berkisar antara 1,341 sampai 1,581 atau rata-rata sebesar 1,457, dimana nilai tertinggi pada Zona C
sebesar 1,581 dan yang terendah pada Zona A sebesar 1,341. Dengan demikian perairan Teluk Jakarta memiliki keanekaragaman zooplankton yang rendah.
Untuk nilai indeks keseragaman selama pengamatan memiliki nilai rata- rata sebesar 0,478 atau berkisar antara 0,438 sampai 0,518, dimana nilai tertinggi
pada Zona C sebesar 0,518 dan yang terendah pada Zona A sebesar 0,438. Sedangkan nilai indeks dominansi berkisar antara 0,267 sampai 0,342, dimana
nilai tertinggi pada Zona A sebesar 0,342 dan yang terendah pada Zona C sebesar 0,267. Disini terlihat untuk nilai indeks keseragaman berbanding terbalik dengan
nilai indeks dominansi yaitu pada zona yang memiliki nilai indeks keseragaman yang tinggi maka nilai indeks dominansinya memiliki nilai yang rendah. Pada
perairan Teluk Jakarta memiliki nilai keseragaman yang sedang dan nilai dominansi yang kecil.
Dari nilai indeks keanekaragaman, keseragaman dan dominansi secara umum bahwa perairan Teluk Jakarta memiliki keanekaragaman zooplankton yang
rendah 2,30, keseragaman yang terjadi relatif sedang dalam arti bahwa jumlah individu setiap jenis tidak jauh berbeda atau dengan kata lain tidak ada individu
yang mendominasi. Perairan Teluk Jakarta juga dapat dikatagorikan perairan yang labil, dimana bila terjadi perubahan lingkungan perairan maka beberapa dari
spesies yang kena dampak perubahan lingkungan perairan tersebut.
Tabel 4 Indeks Keanekaragaman H’, Keseragaman E, dan Dominansi C, di Perairan Teluk Jakarta, Oktober 2003
Stasiun H
E C
A1 1.50
0.55 0.28
A2 1.30
0.48 0.37
A3 1.06
0.39 0.36
A4 1.39
0.51 0.30
A5 1.60
0.59 0.24
A6 1.49
0.55 0.24
A7 1.35
0.50 0.37
B1 1.67
0.62 0.25
B2 1.30
0.48 0.35
B3 1.58
0.58 0.23
B4 1.86
0.69 0.18
B5 1.14
0.42 0.43
B6 1.80
0.67 0.24
B7 1.78
0.66 0.20
C2 1.57
0.58 0.26
C3 1.60
0.59 0.22
C4 1.32
0.49 0.28
C5 1.65
0.61 0.21
C6 1.40
0.52 0.29
D3 1.50
0.55 0.31
D4 0.94
0.35 0.42
D5 1.67
0.62 0.21
D6 1.50
0.55 0.24
Dari nilai indeks keanekaragaman, keseragaman dan dominansi pada Oktober 2003 bahwa perairan Teluk Jakarta memiliki keanekaragaman
zooplankton yang rendah karena nilai keanekaragaman berkisar 0,94 – 1,88; keseragaman yang terjadi relatif sedang berkisar antara 0,35 – 0,69 dalam arti
bahwa jumlah individu setiap jenis tidak jauh berbeda atau dengan kata lain tidak ada individu yang mendominasi karena nilai indeks dominasi rendah antara 0,18 -
0,37.
Tabel 5 Indeks Keanekaragaman H’, Keseragaman E , dan Dominansi C, di Perairan Teluk Jakarta, Mei 2004.
Stasiun H
E C
A1 1.62
0.43 0.33
A2 1.54
0.41 0.30
A3 1.30
0.35 0.36
A4 0.71
0.19 0.68
A5 1.57
0.42 0.33
A6 1.36
0.36 0.37
A7 1.57
0.42 0.24
B1 1.60
0.43 0.26
B2 1.52
0.41 0.35
B3 1.94
0.52 0.21
B4 0.39
0.10 0.82
B5 0.96
0.26 0.46
B6 0.85
0.23 0.66
B7 1.54
0.41 0.30
C2 1.87
0.50 0.29
C3 1.15
0.31 0.38
C4 1.50
0.40 0.27
C5 1.45
0.39 0.28
C6 2.02
0.54 0.15
D3 1.89
0.51 0.19
D4 1.19
0.32 0.38
D5 1.42
0.38 0.35
D6 1.66
0.44 0.24
Dari nilai indeks keanekaragaman, keseragaman dan dominansi pada Mei 2004 bahwa perairan Teluk Jakarta memiliki keanekaragaman zooplankton yang
rendah karena nilai keanekaragaman berkisar 0,23– 2,02; keseragaman yang terjadi relatif rendah berkisar antara 0,35 – 0,54 dalam arti bahwa jumlah individu
setiap jenis cukup jauh berbeda sedangkan nilai indeks dominasi antara 0,15 - 0,82 tergolong rendah sampai sedang yang berarti tidak ada individu tertentu
yang mendominasi perairan Teluk Jakarta.
Tabel 6 Indeks Keanekaragaman H’, Keseragaman E , dan Dominansi C, di Perairan Teluk Jakarta, Oktober 2004.
Stasiun H
E C
A1 1.92
0.66 0.17
A2 1.52
0.53 0.29
A3 1.32
0.46 0.28
A4 0.64
0.22 0.56
A5 1.01
0.35 0.39
A6 1.24
0.43 0.32
A7 1.16
0.40 0.40
B1 1.91
0.66 0.21
B2 1.54
0.53 0.28
B3 1.69
0.59 0.27
B4 1.03
0.36 0.46
B5 1.28
0.44 0.31
B6 1.66
0.57 0.25
B7 1.79
0.62 0.22
C2 1.33
0.46 0.34
C3 1.88
0.65 0.24
C4 1.69
0.59 0.23
C5 1.70
0.59 0.26
C6 1.59
0.55 0.30
D3 1.34
0.46 0.27
D4 1.12
0.39 0.46
D5 1.45
0.50 0.35
D6 1.58
0.55 0.25
Dari nilai indeks keanekaragaman, keseragaman dan dominansi pada Oktober 2004 bahwa perairan Teluk Jakarta memiliki keanekaragaman
zooplankton yang rendah karena nilai keanekaragaman berkisar 0,64 - 1,92; keseragaman yang terjadi relatif sedang berkisar antara 0,22 – 0,66 dalam arti
bahwa jumlah individu setiap jenis tidak jauh berbeda sedangkan nilai indeks dominasi antara 0,17 - 0,46 tergolong rendah yang berarti tidak ada individu
tertentu yang mendominasi perairan Teluk Jakarta.
D. Kesamaan Antar Stasiun Pengamatan Berdasarkan Kelimpahan Zooplankton