Struktur Komunitas Zooplankton TINJAUAN PUSTAKA A. Kondisi Umum Perairan Teluk Jakarta

II. TINJAUAN PUSTAKA A. Kondisi Umum Perairan Teluk Jakarta

Teluk Jakarta adalah perairan yang terletak di sebelah Utara Jakarta yang memiliki luas + 514 km 2 , dengan garis pantai sepanjang 80 km Pariwono et al, 1988. Menurut Pardjaman 1977 posisi geografis Teluk Jakarta dibatasi oleh garis 106 40’45” - 107 1’19” Bujur Timur dan garis 6 0’40” - 5 54’40” Lintang Selatan. Teluk Jakarta mempunyai panjang pantai + 89 km membentang dari Tanjung Kait di bagian Barat hingga Tanjung Karawang di bagian Timur. Pada wilayah perairan ini mengalir beberapa sungai antara lain sungai Cisadane dibagian Barat, sungai Ciliwung di bagian Tengah serta sungai Citarum dan sungai Bekasi di bagian Timur. Dari dasar perairannya tumbuh pulau-pulau karang yang sebagian besar terletak di sebelah Barat membujur dari arah Utara ke Selatan, diantaranya pulau Bidadari, pulau Damar, pulau Anyer, pulau Lancang dan sebagainya. Pulau-pulau tersebut muncul dari kedalaman 5 – 50 m. Berdasar analisis peta Batimetri, sudut lereng perairan bagian Timur lebih landai dibandingkan lereng dasar di perairan sebelah Barat Suyarso 1995. Kedalaman perairan Teluk Jakarta umumnya kurang dari 30 meter sehingga dapat dikatagorikan sebagai perairan dangkal. Dasar perairannya melandai kearah utara menuju Laut Jawa. Kedalaman perairan dekat pantai kurang dari 10 meter, tetapi kearah tengah kedalamannya kurang lebih menjadi 10 sampai 30 meter. Kondisi geografis perairan Teluk Jakarta yang dangkal dan sempit menyebabkan pasang surut yang terjadi merupakan pasang surut rambatan dari Samudera Pasifik dan Samudera Hindia bukan pasang surut astronomis langsung Ariyanti 2003.

B. Struktur Komunitas

Struktur komunitas adalah susunan individu dari beberapa jenis atau spesies yang terorganisir membentuk komunitas. Struktur komunitas dapat dipelajari dengan mengetahui satu atau dua aspek khusus tentang organisme komunitas yang bersangkutan seperti keragaman, zonasi atau stratifikasi Brower dan Zar 1977. Menurut Krebs 1972 struktur komunitas mempunyai 5 karakteristik, yaitu : 1 keanekaragaman jenis; 2 bentuk petumbuhan dan struktur; 3 dominansi; 4 kelimpahan relatif; dan 5 struktur trofik. Kelayakan suatu habitat untuk sebuah komunitas dapat diukur secara matematis dengan analisis spesies diversitas. Hal ini didasarkan atas pemikiran bahwa baik populasi maupun komunitas dari waktu ke waktu dan antar habitat yang satu dengan yang lainnya akan mempunyai pola struktur komunitas yang spesifik sesuai dengan faktor lingkungan yang mempengaruhinya. Perbedaan tersebut pada dasarnya dicirikan oleh komposisi spesies dan kelimpahan individu penyusun populasi yang bersangkutan Basmi 1988. Suwignyo 1986 dalam Basmi 1988 menambahkan bahwa dari berbagai teori tentang indeks diversitas yang dikembangkan oleh para ahli yang paling sering digunakan dan yang paling realistis adalah indeks diversitas oleh Shannon-Wienner.

C. Zooplankton

Zooplankton adalah hewan air yang renik yang gerakannya aktif. Zooplankton dibedakan menjadi dua, berdasarkan siklus hidupnya antara lain : Holoplankton dan Meroplankton. Holoplankton merupakan kelompok organisme yang seluruh hidupnya berupa plankton, sedangkan Meroplankton merupakan kelompok organisme yang sebagian fase hidupnya berupa plankton, seperti berbagai larva ikan, crustacea dan moluska Newell dan Newell 1977. Kelompok zooplankton meliputi hewan Protozoa, Coelenterata, Ctenophiera, Chaetognatha, Annelicla, Artropeda, Urochordata dan Moluska, serta berbagai larva hewan-hewan vertebrata. Kelas-kelas yang ada pada zooplankton adalah Chcysomonodea, Rhizopodea, Ciliata, Hidrozoa, Scyphozoa, Crinoidea, Asteroidea, Ophiuroidea, Echinoidea dan Holothuroidea dan Clidominan oleh Crustacea baik jumlah maupun spesies Newell dan Newell 1977.

D. Kelimpahan dan Komposisi Zooplankton