Derajat Keasaman pH Biological Oxygen Demand BOD

4. Oksigen Terlarut DO

Kisaran oksigen terlarut pada Oktober 2003 di stasiun-stasiun pengamatan sebesar 3,60 mgl – 10,60mgl. Oksigen terlarut tertinggi didapat pada stasiun B3 sebesar 10,60 mgl yang terletak + 19 – 15 km dari Muara Sunter., oksigen terlarut terendah pada stasiun B1 sebesar 3,60 mgl yang terletak + 5 km dari Tanjung Kait. Kisaran oksigen terlarut pada Mei 2004 di stasiun-stasiun pengamatan sebesar 1,97 mgl – 5,25 mgl, oksigen terlarut tertinggi pada stasiun A3 sebesar 5,25 mgl yang terletak + 15 – 20 km dari Muara Ancol sedangkan yang terendah pada stasiun B1 sebesar 1,97 mgl yang terletak + 5 km dari Tanjung Kait. Untuk kisaran oksigen terlarut Oktober 2004 pada stasiun-stasiun pengamatan sebesar 2,47 mgl - 5,96 mgl. Oksigen terlarut tertinggi pada stasiun D5 sebesar 5,96 mgl yang terletak + 5 km dari Muara Sunter, oksigen terlarut terendah pada stasiun D4 sebesar 2,47 mgl yang terletak + 5 km dari Tanjung Priok. Oksigen teralarut terendah didapat dari stasiun yang berjarak + 5 km dari pantai, kelimpahan zooplankton pada stasiun-stasiun juga lebih sedikit dibandingkan pada stasiun-stasiun yang memiliki nilai oksigen terlarut tertinggi yaitu pada stasiun-stasiun yang berjarak + 10 – 15 km dari pantai. Hal ini sesuai dengan pernyataan NTAC 1960 dalam Wardoyo 1975 bahwa kandungan oksigen terlarut di perairan tidak boleh kurang dari 3 mgl karena dapat menyebabkan kematian.

5. Derajat Keasaman pH

Kisaran pH bulan Oktober 2003 pada stasiun-stasiun pengamatan sebesar 7,30 – 8,34 pH, tertinggi didapat di stasiun A3 sebesar 8,34 yang terletak +15 – 20 km dari Muara Ancol, pH terendah didapat di stasiun D3 sebesar 7,30 yang terletak + 5 km dari Muara Ancol. Kisaran pH bulan Mei 2004 pada stasiun-stasiun pengamatan sebesar 7,46 – 8,22. pH tertinggi didapat pada stasiun B7 sebesar 8,22 yang terletak + 5 km dari Tanjung Gembong. Kisaran pH bulan Oktober 2004 pada stasiun-stasiun pengamatan sebesar 7,63 – 8,26, pH tertinggi didapat pada stasiun A1 sebesar 8,26 yang terletak + 5 km dari Tanjung Kait, pH terendah pada stasiun A5 sebesar 7,63 yang terletak + 15 – 20 km dari Muara Sunter. Derajat keasaman pH perairan Teluk Jakarta pada bulan-bulan pengamatan di seluruh stasiun, kisarannya masih cukup baik untuk kehidupan zooplankton, sebagaimana dinyatakan oleh Odum 1971 bahwa pH perairan yang cocok untuk pertumbuhan organisme air berkisar antara 6 – 9.

6. Biological Oxygen Demand BOD

Kisaran nilai BOD Oktober 2003 pada stasiun-stasiun pengamatan sebesar 2,41 mgl – 24,55 mgl, nilai tertinggi pada stasiun C2 sebesar 24,55 mgl yang terletak + 5 – 10 km dari Muara Angke. Nilai terendah pada stasiun A6 sebesar 8,41 mgl yang terletak + 15 – 20 km dari Muara Marunda. Kisaran BOD Mei 2004 pada stasiun-stasiun pengamatan sebesar 6 mgl – 15 mgl, nilai tertinggi pada stasiun D6 sebesar 15 mgl yang terletak + 5 km dari Muara Marunda, nilai terendah pada stasiun C3 sebesar 6 mgl + 5 – 10 km dari Muara Ancol. Kisaran BOD Oktober 2004 pada stasiun-stasiun pengamatan sebesar 0,7 mgl – 15,1 mgl, nilai tertinggi pada stasiun C2 sebesar 15,1 mgl yang terletak + 5 km dari Muara Angke, nilai terendah pada stasiun A2 sebesar 0,7 mgl yang terletak + 10 – 15 km dari Muara Angke. Perairan Teluk Jakarta pada seluruh bulan pengamatan di tiap-tiap stasiun, secara umum nilai rata-rata BOD hasil pengukuran mempunyai nilai kisaran sedang sebesar 8,10 mgl – 19,15 mgl, tidak melebihi baku mutu yang ditetapkan pemerintah, yaitu 20 mgl. Nilai BOD tertinggi di dapat pada stasiun yang berjarak sekitar + 5 km dari pantai diduga karena pada stasiun tersebut mendapat bahan organic dari daratan disekitarnya melalui Muara Marunda dan Muara Angke. Sedangkan nilai BOD terendah pada stasiun- stasiun yang jauh dari pantai. Kelimpahan zooplankton yang sedikit kemungkinan disebabkan fitoplankton sebagai bahan makanan zooplankton sedikit karena belum memanfaatkan bahan organik.

F. Analisis Regresi Hubungan kelimpahan dengan Kondisi Fisika Kimia