termasuk memberikan pembinaan dan edukasi, baik dalam kepentingan partai politik maupun kehidupan berbangsa dan bernegara. Sampai saat ini, belum
ditemukan adanya model kaderisasi partai politik yang sistematis, kecuali kegiatan temporal menjelang pemilu maupun pemilukada Rifai, 2010: 72.
Dalam sistem kaderisasi terjadi transfer pengetahuan politik, tidak hanya yang terkait dengan sejarah, visi, misi dan strategi partai politik tetapi juga
mengenai hal-hal yang berkaitan dengan permasalahan bangsa dan negara. Dalam kaderisasi juga terjadi transfer keterampilan dan keahlian berpolitik. Partai politik
bertanggungjawab menghasilkan calon pemimpin yang berkualitas yang mampu bersaing dengan partai lain dalam pemilu.
Sistem kaderisasi perlu dilaksanakan secara transparan kepada semua kader yang berpotensi. Perlu juga diciptakan persaingan sehat demi terciptanya
calon pemimpin yang jauh dari korupsi, kolusi dan nepotisme.
3. Formulasi Kebijakan Umum
a. Pengertian Kebijakan Umum
Istilah kebijakan publik telah sering kita dengar dalam kehidupan sehari-hari, misalnya kebijakan penaikan Tarif Dasar Listrik TDL oleh
Pemerintah RI belum lama ini. Secara umum, kebijakan digunakan untuk menunjuk perilaku seorang aktor misalnya pejabat maupun lembaga
pemerintah atau sejumlah aktor dalam suatu bidang kegiatan tertentu Winarno, 2007: 16.
Salah satu definisi mengenai kebijakan publik diberikan oleh Robert Eyestone yang dikutip oleh Jones Wahab, 2004. Ia mengatakan bahwa
secara luas kebijakan publik dapat didefinisikan sebagai hubungan suatu unit pemerintah dengan lingkungannya.
Dye Indiahono, 2009: 17 mendefinisikan kebijakan publik sebagai whatever government choose to do or not to do yang berarti apapun
kegiatan pemerintah baik eksplisit maupun implisit. Interpretasi kebijakan pemerintah dimaknai dengan dua hal penting yaitu kebijakan harus
dilakukan oleh badan pemerintah dan kebijakan tersebut mengandung pilihan dilakukan atau tidak dilakukan oleh pemerintah.
Sementara itu, menurut Anderson kebijakan merupakan arah tindakan yang mempunyai maksud yang ditetapkan oleh seorang aktor atau sejumlah
aktor dalam mengatasi suatu masalah atau suatu persoalan. Konsep ini membedakan kebijakan dari keputusan yang merupakan pilihan di antara
berbagai alternatif Winarno, 2007: 18. Kebijakan policy adalah suatu kumpulan keputusan yang diambil
oleh seorang pelaku atau kelompok politik, dalam usaha memilih tujuan dan cara untuk mencapai tujuan itu. Pada prinsipnya, pihak yang membuat
kebijakan –kebijakan itu mempunyai kekuasaan untuk melaksanakannya.
Jadi, ada pihak yang menguasai dan ada pihak yang dikuasai. Setiap masyarakat mempunyai beberapa tujuan bersama. Tujuan
bersama ini ingin dicapai melalui usaha bersama, untuk itu perlu ditentukan rencana
–rencana yang mengikat, yang dituang dalam kebijakan policies oleh pihak yang berwenang, dalam hal ini Pemerintah Budiardjo,
2008:20. Sama halnya dengan Pemerintah yang membuat kebijakan umum
maka partai politik juga mempunyai kebijakan partai bahkan juga mampu menghasilkan kebijakan umum melalui pengaruh yang ia berikan melalui
kader-kadernya di badan perwakilan rakyat.
Ideologi politik dari suatu partai dapat tercermin dari kebijakan- kebijakan yang dibuat partai baik yang berlaku bagi intern partai maupun
ekstern bagi masyarakat umum. Kebijakan partai tak lepas dari platform partai, agar apa yang diperjuangkan sesuai dengan ideologi partai.
b. Tahap-Tahap Perumusan Kebijakan Umum.