BAB II LANDASAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR
A. Landasan Teori
1. Partai Politik
a. Partai Politik sebagai Lembaga Politik
Partai politik merupakan sesuatu yang tidak terpisahkan dalam suatu negara demokrasi. Partai politik dapat didefinisikan sebagai suatu kelompok yang
terorganisir yang anggota –anggotanya mempunyai orientasi, nilai-nilai dan cita–
cita yang sama Budiardjo, 2008:403. Partai politik menurut definisi Prof. Mirriam Budiardjo, dibentuk dengan tujuan memperoleh kekuasaan politik dan
merebut kedudukan politik untuk melaksanakan kebijakan-kebijakan mereka. Motif utama dalam berpolitik adalah mendapatkan kekuasaan yang
terlegitimasi. Melalui kekuasaan, mereka akan memiliki kewenangan untuk menentukan arah dan kebijakan umum baik tingkat lokal maupun
nasional. Kekuasaan ini didapatkan melalui mekanisme pemilu. Lord Acton Sunarto, 2004: 3 menjelaskan dalam teori sistem
bahwa partai politik memang mempunyai peran dalam menjembatani kepentingan-kepentingan dalam masyarakat dengan cara mempengaruhi
kebijakan publik. Partai politik berperan dalam menyatukan berbagai aspirasi dari
masyarakat untuk diperjuangkan menjadi kepentingan bersama agar kebijakan publik benar-benar mencerminkan kehendak masyarakat.
Masyarakat dalam sistem politik juga berperan tidak hanya memberikan
9
aspirasi tetapi juga mendukung pemerintah sehingga pemerintah mampu melaksanakan fungsinya dengan baik. Dalam sistem politik berlaku
mekanisme umpan balik feedback, artinya jika kebijakan pemerintah ini sesuai dengan aspirasi rakyat maka dukungan dari masyarakat kepada
pemerintah akan semakin besar. Namun, jika kebijakan pemerintah tidak sesuai dengan yang dikehendaki masyarakat maka akan muncul penolakan
sehingga, masyarakat akan menarik dukungannya terhadap pemerintah dan legitimasi pemerintahpun akan lemah. Hal ini dapat digambarkan sebagai
berikut. Lingkungan
Penolakan Lingkungan
Cochran mengatakan bahwa keterlibatan dalam dunia politik dilatarbelakangi oleh faktor yang berkaitan dengan semua kebijakan yang
dapat meningkatkan kesempatan untuk pemenuhan kebutuhannya, misalnya untuk mendapatkan kesempatan menentukan arah dan kebijakan
politik Firmanzah, 2008. Salah satu peran politikus adalah membuat kepentingan individu
atau kelompok individu yang bersifat privat dan self-interest menjadi urusan yang menyangkut kepentingan publik melalui argumen-argumen
INPUT: aspirasi dan
dukungan SISTEM
POLITIK OUTPUT:
Kebijakan Umum
FEEDBACK
Bagan 1. Teori Sistem Lord Acton
yang rasional dan objektif Firmanzah, 2008: 53. Pemilu merupakan sarana menjadikan gagasan agar aspirasi kelompok itu bisa menjadi
kepentingan bangsa dan negara. Pemenang dari pemilu akan mendapatkan kekuasaan
yang terlegitimasi sehingga mempunyai kewenangan menentukan arah kebijakan umum.
Partai politik adalah suatu lembaga formal yang merupakan sarana mengorganisasikan dukungan dan aspirasi masyarakat melalui mekanisme
pemilihan umum untuk menempatkan wakil atau kadernya di dalam lembaga perwakilan rakyat.
Partai politik memang mempunyai influence atau pengaruh terhadap kebijakan umum Firmanzah, 2008. Oleh karena itu, partai
politik harus bersifat independent, tidak terpengaruh oleh pemerintah sehingga partai politik sebagai lembaga politik mampu melaksanakan
fungsinya dengan baik, salah satunya mampu mempengaruhi kebijakan umum sesuai aspirasi rakyat bukan atas tekanan pemerintah.
b. Fungsi Partai Politik