Ideologi politik dari suatu partai dapat tercermin dari kebijakan- kebijakan yang dibuat partai baik yang berlaku bagi intern partai maupun
ekstern bagi masyarakat umum. Kebijakan partai tak lepas dari platform partai, agar apa yang diperjuangkan sesuai dengan ideologi partai.
b. Tahap-Tahap Perumusan Kebijakan Umum.
Partai politik berusaha memperoleh kekuasaan melalui mekanisme pemilihan umum dengan berusaha mendapatkan dukungan massa yang
banyak sehingga kader-kadernya dapat menduduki jabatan baik jabatan legislatif maupun jabatan eksekutif. Harapannya, ketika para pejabat itu
membuat kebijakan untuk masyarakat maka kebijakan itu dapat dipengaruhi oleh kepentingan yang diperjuangkan oleh partai politik yang
bersangkutan. Pengaruh ini ditekankan mengingat peran partai politik hanyalah sebagai pemeran tambahan serta tidak resmi dalam perumusan
kebijakan. Sementara itu, wewenang formal tetap berada pada pejabat- pejabat pemerintahan, seperti anggota legislatif, kalangan eksekutif, dan
lain sebagainya. Untuk mengetahui bagaimana suatu kebijakan dirumuskan adalah
sebagai berikut Winarno, 2007: 1
Perumusan masalah defining problem. Mengenali masalah dan merumuskannya merupakan langkah
paling dasar dalam perumusan kebijakan. Masalah publik harus dikenali dan dirumuskan dengan baik agar dapat dihasilkan kebijakan yang baik
pula. Namun demikian, pemecahan masalah memuaskan atau tidak atas
masalah-masalah tersebut tergantung pada tepat tidaknya masalah publik itu dirumuskan.
2 Agenda kebijakan
Tidak semua masalah publik akan masuk ke dalam agenda kebijakan. Suatu masalah masuk ke dalam agenda kebijakan harus
memenuhi syarat-syarat tertentu, misalnya dampak dari masalah publik itu besar bagi masyarakat dan membutuhkan penanganan segera.
Masalah publik yang telah masuk ke agenda akan dibahas oleh perumus kebijakan berdasarkan tingkat urgensi penyelesaiannya.
3 Pemilihan alternatif kebijakan
Para perumus kebijakan mempunyai beberapa alternatif pilihan kebijakan untuk menyelesaikan masalah. Pada tahap ini, perumus
kebijakan akan dihadapkan pada bentrokan kepentingan antarberbagai aktor yang terlibat dalam perumusan kebijakan. Oleh karena itu,
kebijakan akan didasarkan pada kompromi dan negosiasi yang terjadi antaraktor yang berkepentingan dalam pembuatan kebijakan tersebut,
misalnya antara Bupati dan DPRD Kabupaten. 4
Penetapan kebijakan Setelah salah satu alternatif kebijakan diambil untuk memecahkan
masalah, maka tahap paling akhir adalah menetapkan kebijakan yang telah dipilih agar mempunyai kekuatan hukum yang mengikat.
c. Peran Serta Partai Politik dalam Perumusan Kebijakan Umum.