Gender Tinjauan Gender dan Feminisme
yang ingin menghormati perempuan sehingga hak-hak dan peranan mereka lebih optimal dan setara, tidak ada diskriminasi, marginalisasi
dan subordinasi. Sejalan dengan pendapat tersebut, Bashin dan Khan dalam Mustaqim
2008:4 mengatakan bahwa feminisme didefinisikan sebagai suatu kesadaran akan penindasan dan pemerasan terhadap perempuan dalam
masyarakat, di tempat kerja dan dalam keluarga, serta tindakan sadar oleh perempuan maupun laki-laki untuk mengubah keadaan tersebut
sehingga terjadi suatu kondisi kehidupan harmoni antara laki-laki dan perempuan, bebas dari segala bentuk subordinasi, marginalisasi, dan
diskriminasi. Tujuan pokok dari teori feminisme adalah memahami penindasan
perempuan secara ras, gender, kelas dan pilihan seksual, serta bagaimana mengubahnya. Teori feminisme mengungkap nilai-nilai penting individu
perempuan beserta pengalaman-pengalaman yang dialami bersama dan perjuangan yang mereka lakukan. Feminisme menganalisis bagaimana
perbedaan seksual dibangun dalam dunia sosial dan intelektual, serta bagaimana feminisme membuat penjelasan mengenai pengalaman dari
berbagai perbedaan tersebut. Terrell Carver mengatakan dalam teorinya bahwa ia lebih fokus terhadap
teori feminis yang didefinisikan sebagai penindasan perempuan dan studi gender yang didefinisikan sebagai cara-cara jenis kelamin laki-laki dan
perempuan serta seksualitas prilaku seksual menjadi kekuatan
hubungan antar masyarakat. Selain itu telah muncul dalam benaknya dari kedua perspektif tersebut maka ia memfokuskan kepada permasalahan
pada laki-laki dalam dua hal antara lain kekuasaan mereka terhadap perempuan dan bagaimana mereka memandang gender dalam
masyarakat. Feminisme menurut Cott mengandung tiga komponen penting, antara
lain:
a. Keyakinan bahwa tidak ada perbedaan hak berdasarkan seks Sex
Equality yang menentang adanya posisi hierarkis diantara jenis kelamin. Persamaan bukan hanya kuantitas, tapi juga mencakup
kualitas. Posisirelasi hierarkis menghasilkan posisi superior dan inferior, di sini terjadi kontrol dari kelompok superior terhadap
inferior.
b. Suatu pengakuan bahwa dalam masyarakat telah terjadi konstruksi
sosial yang merugikan perempuan. Relasi laki-laki dan perempuan yang ada sekarang, merupakan hasil konstruksi sosial, bukan
ditentukan oleh nature kodrat Ilahi.
c. Berkaitan dengan adanya identitas dan peran gender. Feminisme
menggugat perbedaan yang mencampuradukan seks dan gender sehingga perempuan dijadikan sebagai kelompok tersendiri dalam
masyarakat.
Berdasarkan beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa inti dari gerakan feminisme adalah kesadaran akan diskriminasi,
ketidakadilan dan subordinasi perempuan serta usaha untuk mengubah usaha tersebut menuju suatu sistem masyarakat yang adil dan seimbang
antara laki-laki dan perempuan. Feminisme masa kini adalah perjuangan untuk mencapai kesetaraan harkat dan kebebasan perempuan dalam