demokrasi dan dengan adanya otonomi daerah, diharapkan masyarakat dapat berupaya secara optimal untuk memperbaiki kesejahteraannya
melalui berbagai program pembangunan sesuai dengan kepentingan dan potensinya, serta pemerintah bertindak sebagai katalisator.
Untuk itu anggota DPRD perempuan di Kota Metro yang
berkewajiban untuk menyerap aspirasi dan lebih dekat lagi dengan kaum perempuan agar dapat membuat program yang bisa
memecahkan masalah dan bukan memperbanyak masalah yang ada mengenai perempuan di Kota Metro.
3. Tahapan Pembentukan Peraturan Daerah
Salah satu fungsi DPRD yang sangat penting dalam rangka
mendukung pelaksanaan otonomi luas di daerah adalah fungsi legislasi. Untuk melaksanakan fungsi legislasi DPRD diberi
bermacam-macam hak yang salah satunya ialah hak mengajukan rancangan peraturan daerah dan hak mengadakan perubahan atas
Raperda atau implementasi dari fungsi legislasi harus ditindak lanjuti dengan Peraturan Daerah Perda. Istilah perwakilan rakyat seringkali
digantikan dengan istilah legislatif atau sebaliknya. Dalam sejarahnya lembaga perwakilan berkembang dalam dua tahap. Para anggota
legislatif tidak hanya sebagai pembuat Undang-Undang, tetapi bertambah fungsinya sebagai badan perwakilan rakyat representatif
untuk mewakili dan memperjuangkan segala kepentingan rakyat dari berbagai aspek. Seorang wakil rakyat dituntut berkemampuan :
a. Menampung dan merumuskan kepentingan rakyat
b. Agregasi berbagai kepentingan yang akan disalurkan c. Menyalurkan dan memperjuangkan kepentingan tersebut dan
d. Evaluasi dan pertanggungjawaban kepada rakyat. Dalam penelitian ini, anggota DPRD perempuan telah memiliki
kemampuan dari penampungan aspirasi masyarakat hingga evaluasi pertanggungjawaban kepada rakyat khususnya perempuan, sehingga
mereka dapat memperjuangkan kepentingan perempuan nantinya.
F. Kerangka Pikir
Fungsi legislasi merupakan fungsi paling dasar yang dimiliki oleh sebuah
lembaga legislatif. Fungsi legislasi ini bertujuan agar DPRD dapat membentuk peraturan perundang-undangan yang baik. Kegiatan legislasi
selalu identik dengan proses pembentukan sebuah undang-undang. Melalui DPRD aspirasi masyarakat ditampung, kemudian dari kehendak rakyat
tersebut diimplementasikan dalam undang-undang yang dianggap sebagai representasi rakyat banyak. Sesuai dengan dasar kewenangan penyusunan
Perda, perancang Perda adalah aparat Pemerintah Daerah dan anggota DPRD. Dalam pembuatan peraturan setidaknya pihak-pihak tersebut
mengerti dasar-dasar teknik pembuatan peraturan perundang-undangan. Permasalahan yang sering timbul di tingkat perancangan Perda adalah