Penentuan Dosis Propolis Pada Pakan Pembuatan Pakan Pemeliharaan Induk dan Larva

3.3 Metode Penelitian 3.3.1 Pengujian Lethal Dosis Sebanyak 6 ekor ikan betina ditempatkan ke dalam akuarium berukuran 20 x 20 x 20 cm. Ikan betina diberi makan dengan pellet yang telah disemprot propolis lebah dengan dosis 20,40,60,80,100,300,500 μLkg pakan yang telah dilarutkan dengan alkohol teknis 70 sebanyak 250 mlkg pakan. Pemberian pakan dilakukan hingga 10 hari pemeliharaan ikan. Pengujian ini dilakukan berdasarkan pengamatan kematian total ikan secara gradual dari dosis terbesar ke dosis terkecil.

3.3.2 Penentuan Dosis Propolis Pada Pakan

Berdasarkan lethal dosis yang telah diujikan selama 10 hari, maka dosis propolis perlakuan ditentukan yaitu 20, 40, dan 60 μl kg pakan dan kontrol tanpa propolis.

3.3.3 Pembuatan Pakan

Dosis propolis yang digunakan untuk penelitian adalah 0 kontrol, 20, 40, dan 60 μl kg pakan. Pakan ditimbang untuk masing-masing perlakuan adalah 20 gram. Alkohol 70 sebagai pelarut dimasukkan ke dalam botol semprot dengan pipet 250 mlkg pakan, sehingga untuk semua perlakuan menggunakan alkohol sebanyak 5 mL. Propolis dimasukkan ke dalam alkohol dengan menggunaan mikropipet sebanyak masing-masing 0 μL, 0,40 μL, 0,60 μL dan 0,80 μL untuk perlakuan 0, 20,40,dan 60 μl kg pakan. Botol semprot ditutup dan dihomogenkan dengan vortex. Pakan disemprot hingga rata dan dikering udarakan hingga alkoholnya menguap. Pakan siap untuk disimpan dan digunakan. Pemberian pakan perlakuan dilakukan secara ad satiation sekenyangnya. Tabel 4. Dosis dan jumlah bahan untuk perlakuan Dosis Jumlah pakan gram Propolis μL Alkohol ml 0 20 5 20 20 0,40 5 40 20 0,60 5 60 20 0,80 5

3.3.4 Pemeliharaan Induk dan Larva

Persiapan untuk perakitan alat-alat yang digunakan dilakukan selama satu bulan yaitu meliputi penyiapan akuarium dan pemasangan aerasi. Air yang akan digunakan diberi treatment Metilen blue sebanyak 10 ppt untuk menghindari tumbuhnya mikroba yang mnyebabkan penyakit pada ikan dan diaerasi kuat selama 3 hari sebelum digunakan. Masa adaptasi ikan dilakukan selama 4 hari dengan pemberian pakan berupa pelet Mangalindo 2-3 kali perhari dan cacing beku pada siang hari. Pemeliharaan induk dilakukan sampai 2 bulan hingga induk betina hamil siap memijah. Ikan jantan dan betina kemudian dipasangkan dalam satu akuarium dengan perbandingan jantan dan betina 1:2 selama 4 hari. Untuk proses fertilisasi, ikan jantan segera dipisahkan pasca perkawinan dari induk betina agar tidak memakan larva yang akan lahir. Ikan betina kemudian diberi pakan yang mengandung propolis dengan dosis 0, 20, 40, 60 μLkg pakan selama 10 hari dalam pengarahan kelamin dan setiap perlakuan diulang sebanyak 3 kali. Pasca perlakuan, pakan pelet dan cacing diberikan tanpa perlakuan propolis sampai induk betina melahirkan anaknya larva. Larva dipelihara selama ± 2 bulan sampai menunjukkan ciri kelamin sekunder dan diberi makan pelet serta cacing. Air yang dimasukkan ke dalam akuarium adalah air yang berasal dari tandon pengendapan. Aerator dipasang pada setiap akuarium untuk meningkatkan difusi udara. Pembuangan kotoran pada dasar akuarium dengan menggunakan selang penyifonan dilakukan sekali setiap hari.

3.3.5 Sampling