Dari diagram
scatterplot menunjukkan bahwa titik-titik yang
menggambarkan data menyebar secara acak, tidak membentuk pola tertentu yang jelas, serta tersebar baik diatas maupun dibawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini
berarti tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi, sehingga model regresi layak dipakai.
4.2.3 Uji Regresi Berganda
Uji regresi berganda dalam penelitian ini digunakan untuk menguji pengaruh dana alokasi umum X
1
dan pendapatan asli daerah X
2
secara simultanbersama-sama terhadap belanja daerah Y. Hasil perhitungan uji regresi
berganda dilakukan dengan menggunakan program bantu SPSS ver. 15.0 lampiran 5.
Tabel 4.11 Uji pengaruh dana alokasi umum X
1
dan pendapatan asli daerah X
2
terhadap belanja daerah Y
Coefficients
a
-140862197333,89 5E+010
-2,890 ,007
1,090 ,173
,665 6,294
,000 5,356
1,828 ,309
2,930 ,006
Constant Dana alokasi umum X1
Pendapatan asli daerah X2 Model
1 B
Std. Error Unstandardized Coefficients
Beta Standardized
Coefficients t
Sig. Dependent Variable: Belanja daerah Y
a.
Sumber : Data sekunder yang diolah lampiran 5 Berdasarkan Tabel 4.11 dapat dijelaskan sebagai berikut:
Y = a + b
1
X
1
+ b
2
X
2
Y = -140.862.197.333,89 + 1,090X
1
+ 5,356X
2
Dimana : Y = Belanja daerah
a = Konstanta
b
1
,b
2
= Koefisien regresi dari variabel X
1
dan X
2
X
1
= Dana alokasi umum X
2
= Pendapatan asli daerah Persamaan regresi berganda yang diperoleh, menunjukkan variabel
dana alokasi umum X
1
, dan pendapatan asli daerah X
2
memiliki pengaruh positif terhadap belanja daerah Y. Kondisi tersebut mengindikasikan semakin
tinggi dana alokasi umum X
1
dan pendapatan asli daerah X
2
, maka belanja daerah Y akan semakin meningkat. Artinya setiap kenaikan sebesar satu satuan
pada dana alokasi umum dan pendapatan asli daerah, maka belanja daerah akan meningkat.
4.2.4 Uji Hipotesis
Uji hipotesis dalam penelitian ini terdiri dari dua, yaitu uji hipotesis simultan dan uji hipotesis secara parsial.
4.2.4.1 Uji F Uji Hipotesis Simultan
Uji F uji hipotesis simultan digunakan untuk menguji pengaruh dana alokasi umum X
1
dan pendapatan asli daerah X
2
secara simultanbersama-sama terhadap belanja daerah Y. Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan
program bantu SPSS ver. 15.0 lampiran 5. Hipotesis yang dapat dirumuskan adalah sebagai berikut :
Ho : b1=b2= 0, tidak ada pengaruh antara dana alokasi umum DAU dan pendapatan asli derah PAD terhadap
belanja daerah di Karesidenan Pekalongan Ha : b1
≠b2≠ 0, ada pengaruh antara dana alokasi umum DAU dan pendapatan asli derah PAD terhadap belanja
daerah di Karesidenan Pekalongan Hasil uji F dengan SPSS dapat dilihat pada Tabel 4.12.
Tabel 4.12
Hasil uji F
ANOVA
b
2,036E+024 2
1,018E+024 92,314
,000
a
3,529E+023 32
1,103E+022 2,389E+024
34 Regression
Residual Total
Model 1
Sum of Squares df
Mean Square F
Sig.
Predictors: Constant, Pendapatan asli daerah X2, Dana alokasi umum X1 a.
Dependent Variable: Belanja daerah Y b.
Sumber : Data sekunder yang diolah lampiran 5 Berdasarkan hasil perhitungan SPSS lampiran 5 diperoleh nilai F
hitung 92,314 signifikansi F sebesar 0,000. Dengan menggunakan DF1 degree of freedom
= 2 dan DF2 = 32 35-2-1 diperoleh nilai F tabel 3,29. Hasil F hitung sebesar 92,314 F tabel 3,29 menunjukkan adanya pengaruh dana alokasi umum
dan pendapatan asli daerah secara bersama-sama terhadap belanja daerah. Sedangkan hasil signifikansi sebesar 0,000 0,05
α=5. Dengan demikian Ho ditolak dan Ha diterima, sehingga dinyatakan hipotesis “ada pengaruh antara dana
alokasi umum DAU dan pendapatan asli derah PAD terhadap belanja daerah di Karesidenan Pekalongan” dapat diterima.
4.2.4.2 Uji t Uji Hipotesis Parsial
Uji t dalam penelitian ini digunakan untuk menguji hipotesis secara parsial. Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan program bantu SPSS ver.
15.0 lampiran 3 dan 4. a.
Pengaruh dana alokasi umum DAU X
1
terhadap belanja daerah Y Rumusan Hipotesis :
Ho : b
2
= 0, tidak ada pengaruh antara dana alokasi umum DAU terhadap belanja daerah di Karesidenan Pekalongan
Ha : b
2
0, ada pengaruh antara dana alokasi umum DAU terhadap belanja daerah di Karesidenan Pekalongan
Hasil pengujian menggunakan program SPSS ver. 15.0 dapat dilihat pada Tabel 4.13
Tabel 4.13 Hasil uji t pengaruh dana alokasi umum DAU
terhadap belanja daerah Y
Coefficients
a
-68446121653,9 5E+010
-1,469 ,151
1,478 ,124
,901 11,964
,000 Constant
Dana alokasi umum X1 Model
1 B
Std. Error Unstandardized Coefficients
Beta Standardized
Coefficients t
Sig. Dependent Variable: Belanja daerah Y
a.
Sumber : Data sekunder yang diolah lampiran 3 Hasil perhitungan statistik lampiran 3 variabel dana alokasi umum
X
1
diperoleh nilai t hitung sebesar 11,964 dan nilai signifikansi sebesar 0,000. Dengan menggunakan df degree of freedom sebesar 34 35-1 diperoleh nilai t
tabel sebesar 1,691. Dari hasil ini menunjukkan bahwa nilai t hitung 11,964 t tabel 1,691 yang mana nilai ini mengindikasikan adanya pengaruh positif dana
alokasi umum X
1
terhadap belanja daerah Y. Sedangkan nilai signifikansi
sebesar 0,000 menunjukkan nilai yang lebih kecil dari 0,05 α=5
menggambarkan pengaruh yang signifikan dana alokasi umum X
1
terhadap belanja daerah Y. Dengan demikian Ho ditolak dan Ha diterima, sehingga
hipotesis yang menyatakan “ ada pengaruh antara dana alokasi umum DAU terhadap belanja daerah di Karesidenan Pekalongan” dapat diterima.
b. Pengaruh pendapatan asli daerah PAD terhadap belanja daerah
Rumusan Hipotesis : Ho : b
3
= 0, tidak ada pengaruh antara pendapatan asli daerah PAD terhadap belanja daerah di Karesidenan Pekalongan
Ha : b
3
0, ada pengaruh antara pendapatan asli daerah PAD terhadap belanja daerah di Karesidenan Pekalongan
Hasil pengujian menggunakan program SPSS ver. 15.0 dapat dilihat pada Tabel 4.14.
Tabel 4.14 Hasil Uji t Pengaruh Pendapatan Asli Daerah PAD
Terhadap Belanja Daerah Y
Coefficients
a
-105744194126,5 7E+010
-1,483 ,148
14,165 1,733
,818 8,174
,000 Constant
Pendapatan asli daerah X2 Model
1 B
Std. Error Unstandardized Coefficients
Beta Standardized
Coefficients t
Sig. Dependent Variable: Belanja daerah Y
a.
Sumber : Data sekunder yang diolah lampiran 4 Hasil perhitungan statistik lampiran 4 variabel pendapatan asli daerah
X
2
diperoleh nilai t hitung sebesar 8,174 dan nilai signifikansi sebesar 0,000. Dengan menggunakan df degree of freedom sebesar 34 35-1 diperoleh nilai t
tabel sebesar 1,691. Hasil ini menunjukkan bahwa nilai t hitung 8,174 t tabel 1,691 yang mana nilai ini mengindikasikan adanya pengaruh positif pendapaan
asli daerah X
2
terhadap belanja daerah Y. Sedangkan nilai signifikansi sebesar 0,000 menunjukkan nilai yang lebih kecil dari 0,05
α=5 menggambarkan pengaruh yang signifikan pendapatan asli daerah X
2
terhadap belanja daerah Y. Dengan demikian Ho ditolak dan Ha diterima, sehingga hipotesis yang
menyatakan “ ada pengaruh antara pendapatan asli daerah PAD terhadap belanja daerah di Karesidenan Pekalongan” dapat diterima.
4.2.5 Koefisien Determinasi
Dari hasil perhitungan dengan menggunakan program SPSS ver. 15.0 lampiran 5, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 4.15.
Tabel 4.15 Hasil Uji Koefisien Determinasi
Model Summary
,923
a
,852 ,843
1,050E+011 Model
1 R
R Square Adjusted
R Square Std. Error of
the Estimate Predictors: Constant, Pendapatan asli daerah X2,
Dana alokasi umum X1 a.
Sumber : Data sekunder yang diolah lampiran 5 Berdasarkan Tabel 4.15, diketahui bahwa nilai R square R
2
sebesar 0,852. Hal ini berarti bahwa 85,2 belanja daerah Y dapat dijelaskan oleh
variabel dana alokasi umum X
1
, dan pendapatan asli daerah X
2
. Sedangkan selebihnya 100-85,2 = 14,8 dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diteliti
dalam penelitian ini.
4.3 Pembahasan
4.3.1 Pengaruh Dana Alokasi Umum X
1
terhadap Belanja Daerah Y
Hasil penelitian dengan menggunakan uji regresi menunjukkan adanya pengaruh positif dana alokasi umum X
1
terhadap belanja daerah Y. Kondisi tersebut mengindikasikan semakin tinggi dana alokasi umum, belanja daerah akan
semakin meningkat. Artinya setiap kenaikan dana alokasi umum sebesar satu satuan, akan meningkatkan belanja daerah. Hasil ini diperkuat dengan hasil
hipotesis dengan uji t dimana dari hasil uji hipotesis mengindikasikan adanya pengaruh positif dan signifikan, dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000 0,05
α=5, sehingga Ho ditolak dan Ha diterima, yang artinya hipotesis yang menyatakan “ada pengaruh antara dana alokasi umum DAU terhadap belanja
daerah di Karesidenan Pekalongan” dapat diterima. Hasil penelitian ini selaras dengan penelitian yang dilakukan Kesit
Bambang P. 2004 dimana besarnya belanja daerah dipengaruhi jumlah dana alokasi umum yang diterima dari pemerintah pusat. Abdul Halim 2003
mengemukakan dana perimbangan dari pemerintah pusat diharapkan dapat digunakan secara efektif dan efisien oleh pemerintah daerah untuk meningkatkan
layanan kepada masyarakat.
4.3.2 Pengaruh Pendapatan Asli Daerah X
2
terhadap Belanja Daerah Y
Hasil penelitian dengan menggunakan uji regresi menunjukkan adanya pengaruh positif pendapatan asli daerah X
2
terhadap belanja daerah Y. Kondisi tersebut mengindikasikan semakin tinggi pendapatan asli daerah, belanja daerah