Dana Alokasi Umum Deskripsi Variabel

45

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab ini akan menganalisis hasil penelitian mengenai pengaruh dana alokasi umum DAU dan Pendapatan Asli Daerah PAD terhadap belanja daerah di eks Karesidenan Pekalongan. Sebelum melakukan analisis tersebut, terlebih dahulu akan dijelaskan deskripsi dari masing-masing variabel independen dan variabel dependen yang digunakan.

4.1 Deskripsi Variabel

4.1.1 Dana Alokasi Umum

Dana alokasi umum merupakan dana yang berasal dari pendapatan APBN yang dialokasikan dengan tujuan pemerataan kemampuan keuangan antar daerah untuk membiayai kebutuhan pengeluaran dalam rangka pelaksanaan desentralisasi. Data gambaran dana alokasi umum eks Karesidenan Pekalongan dari tahun 2004 sd 2008 dapat dilihat pada Tabel 4.1. Tabel 4.1 Gambaran Dana Alokasi Umum Eks Karesidenan Pekalongan Tahun 2004 sd 2008 Kota Kab. Dana Alokasi Umum X1 2004 2005 2006 2007 2008 Brebes 375.145.860.000 402.905.000.000 609.597.000.000 657.982.000.000 716.426.000.000 Pemalang 397.938.411.000 442.153.791.000 491.281.990.000 530.443.000.000 577.864.687.000 Batang 200.543.400.000 222.826.000.000 333.434.000.000 362.659.000.000 401.574.876.000 Kota Tegal 160.445.700.000 178.273.000.000 199.665.760.000 219.632.336.000 243.791.892.960 Kab. Tegal 397.893.242.493 344.868.890.000 310.889.230.000 330.774.664.000 606.452.130.000 Kab. Pekalongan 225.474.380.445 253.342.000.500 231.810.500.000 249.577.965.000 465.324.091.000 Kota Pekalongan 117.778.150.000 132.335.000.000 145.568.500.000 161.581.035.000 264.051.790.000 Tabel 4.2 Pergerakan Dana Alokasi Umum Eks Karesidenan Pekalongan Tahun 2004 sd 2008 Kota Kab. Tahun 2005 2006 2007 2008 Brebes 6,89 33,91 7,35 8,16 Pemalang 10,00 10,00 7,38 8,21 Batang 10,00 33,17 8,06 9,69 Kota Tegal 10,00 10,71 9,09 9,91 Kab. Tegal -15,38 -10,93 6,01 45,46 Kab. Pekalongan 11,00 -9,29 7,12 46,36 Kota Pekalongan 11,00 9,09 9,91 38,81 Sumber : Data sekunder yang diolah. Secara grafis, tingkat pertumbuhan dana alokasi umum eks Karesidenan Pekalongan tahun 2004 sd 2008 dapat dilihat pada Gambar 4.1. -20,00 -10,00 0,00 10,00 20,00 30,00 40,00 50,00 2005 2006 2007 2008 Tahun N il a i P e rt umbu ha n D A U Brebes Pemalang Batang Kota Tegal Kab. Tegal Kab. Pekalongan Kota Pekalongan Gambar 4.1 Grafik Tingkat Pertumbuhan Dana Alokasi Umum Eks Karesidenan Pekalongan tahun 2004 sd 2008 Berdasarkan Tabel 4.2 dan Gambar 4.1 dapat dilihat bahwa dari tahun 2005 sampai dengan tahun 2008 nilai dana alokasi umum eks Karesidenan Pekalongan mengalami fluktuatif. Dari ketujuh kotakabupaten di eks Karesidenan Pekalongan yang memiliki kecenderungan pergerakan stabil adalah Kota Tegal dan Pemalang. Sedangkan yang mengalami kenaikan paling pesat adalah Kabupaten Tegal. Sedangkan deskripsi statistik dana alokasi umum eks Karesidenan Pekalongan tahun 2004 sd 2008 dapat dilihat pada Tabel 4.3. Tabel 4.3 Deskripsi Dana Alokasi Umum Eks Karesidenan Pekalongan Tahun 2004-2008 2004 2005 2006 2007 2008 Mean 267.888.449.134 282.386.240.214 331.749.568.571 358.950.000.000 467.926.495.280 Median 225.474.380.445 253.342.000.500 310.889.230.000 330.774.664.000 465.324.091.000 Standard Deviation 119.533.639.740 116.690.798.567 165.924.239.680 177.934.329.740 177.594.241.000 Minimum 117.778.150.000 132.335.000.000 145.568.500.000 161.581.035.000 243.791.892.960 Maximum 397.938.411.000 442.153.791.000 609.597.000.000 657.982.000.000 716.426.000.000 Sumber : Data sekunder yang diolah lampiran 2 Berdasarkan Tabel 4.3 mengenai deskripsi dana alokasi umum di eks karesidenan Pekalongan tahun 2004 sd 2008 yaitu Brebes; Pemalang; Batang; Kota Tegal; Kab. Tegal; Kab. Pekalongan; serta Kota Pekalongan menunjukkan jumlah rata-rata alokasi terbanyak terjadi pada tahun 2008 sebanyak Rp. 467.926.495.280; sedangkan untuk rata-rata dana alokasi umum terendah terjadi pada tahun 2004 sebesar Rp. 267.888.449.134. Untuk nilai alokasi terendah, yaitu pada tahun 2004 sebesar Rp. 117.778.150.000, dan nilai alokasi dana tertinggi terdapat pada tahun 2008 sebesar Rp. 716.426.000.000. Dari hasil tersebut menggambarkan dana alokasi umum dari masing-masing KabupatenKota di Eks Karesidenan Pekalongan tersebut dari tahun 2004 sd 2008 fluktuatiftidak stabil. Hal ini kemungkinan disebabkan oleh ketidakstabilan perekonomian yang terjadi di Pekalongan, sehingga jumlah danaanggaran yang ada jumlahnya dari tahun ke tahun tidak sama.

4.1.2 Pendapatan Asli Daerah

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Alokasi Umum (DAU), dan Dana Alokasi Khusus (DAK) terhadap Belanja Modal pada Kota di Pulau Sumatera

3 155 93

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Alokasi Khusus (DAK) Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Dengan Belanja Modal Sebagai Variabel Intervening Di Kabupaten Dan Kota Provinsi Aceh

5 75 107

Pengaruh Dana Alokasi Umum (DAU), Pendapatan Asli Daerah (PAD), dan Pendapatan lain-lain yang Dianggap Sah Terhadap Belanja Pemerintahan Daerah : Studi Kasus Kabupaten/ Kota di Propinsi Sumatera Utara.

7 108 82

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, Jumlah Penduduk Dan Pertumbuhan Ekonomi Terhadap Belanja Daerah Pada Pemda Di Sumatera Utara

0 46 101

Pendapatan Asli Daerah (PAD), Pengaruh Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Alokasi Khusus (DAK), dan Lain-lain Pendapatan terhadap Belanja Daerah (Studi Kasus Kabupaten/ Kota di Propinsi Sumatera Utara)

1 39 84

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Alokasi Umum (DAU), Dan Dana Bagi Hasil (DBH) Terhadap Belanja Langsung Pada Pemerintahan Kabupaten/Kota Di Provinsi Jambi

1 37 98

Pengaruh Sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) Terhadap Dana Alokasi Umum (DAU) Pada Pemerintahan Kota Tanjung Balai

2 42 103

Pengalokasian Dana Alokasi Umum dan Pendapatan Asli Daerah Dalam Belanja Pemerintah Kota Di Sumatera Utara

3 30 131

Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, Terhadap Belanja Modal pada Pemerintah Provinsi se Indonesia

0 36 72

The influence of original local government revenues, general allocation funds and special allocation funds to local government expenditures

0 12 99