Uji Pengaruh Simultas F test Uji Pengaruh parsial t test Uji Koefisien Determinasi SimultanR

3.6.3.1 Uji Pengaruh Simultas F test

Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen secara bersama-sama atau simultan mempengaruhi variabel dependen. Uji ini dapat dilihat jika F hitung F tabel maka Ho ditolak, artinya ada pengaruh antara DAU dan PAD terhadap Belanja Daerah, sebaliknya apabila F hitung F tabel, maka Ho diterima, artinya tida ada pengaruh antara DAU dan PAD terhadap Belanja Daerah.

3.6.3.2 Uji Pengaruh parsial t test

Uji parsial digunakan untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen. Uji ini dapat dilihat jika t hitung t tabel, maka Ho ditolak artinya ada pengaruh antara DAU dan PAD terhadap Belanja Daerah. Sebaliknya apabila t hitung t tabel maka Ho diterima artinya tidak ada pengaruh antara DAU dan PAD terhadap Belanja Daerah.

3.6.3.3 Uji Koefisien Determinasi SimultanR

2 Koefisien Determinasi R 2 digunakan untuk mengetahui koefisien determinasi atau sejauh mana kontribusi variabel independen terhadap variabel dependen dengan adanya regresi linier berganda. Jika R 2 yang diperoleh mendekati 1 maka dapat dikatakan semakin kuat model tersbut menerangkan variabel independen terhadap variabel dependen. Koefisien determinasi R 2 pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen Ghozali, 2001:45. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Jika nilai R 2 mendekati 1 satu, maka dapat dikatakan semakin kuat model tersebut dalam menerangkan variasi variabel independen terhadap variabel dependen. Sebaliknya, jika R 2 mendekati 0 nol maka semakin lemah variasi variabel independen menerangkan variabel dependen amat terbatas. Sedangkan untuk mengetahui berapa besarnya sumbangan masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikatnya digunakan R 2 parsialnya. Selain R 2 untuk menguji determinasi variabel bebas X terhadap variabel terikat Y akan dilakukan dengan melihat pada koefisien korelasi parsial R 2 , nilai R 2 varibel bebas yang paling tinggi akan menunjukkan tingkat hubungan dan pengaruh yang dominan terhadap variabel terikat.

3.6.3.4 Uji Koefisien Determinasi Parsial r

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Alokasi Umum (DAU), dan Dana Alokasi Khusus (DAK) terhadap Belanja Modal pada Kota di Pulau Sumatera

3 155 93

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Alokasi Khusus (DAK) Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Dengan Belanja Modal Sebagai Variabel Intervening Di Kabupaten Dan Kota Provinsi Aceh

5 75 107

Pengaruh Dana Alokasi Umum (DAU), Pendapatan Asli Daerah (PAD), dan Pendapatan lain-lain yang Dianggap Sah Terhadap Belanja Pemerintahan Daerah : Studi Kasus Kabupaten/ Kota di Propinsi Sumatera Utara.

7 108 82

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, Jumlah Penduduk Dan Pertumbuhan Ekonomi Terhadap Belanja Daerah Pada Pemda Di Sumatera Utara

0 46 101

Pendapatan Asli Daerah (PAD), Pengaruh Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Alokasi Khusus (DAK), dan Lain-lain Pendapatan terhadap Belanja Daerah (Studi Kasus Kabupaten/ Kota di Propinsi Sumatera Utara)

1 39 84

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Alokasi Umum (DAU), Dan Dana Bagi Hasil (DBH) Terhadap Belanja Langsung Pada Pemerintahan Kabupaten/Kota Di Provinsi Jambi

1 37 98

Pengaruh Sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) Terhadap Dana Alokasi Umum (DAU) Pada Pemerintahan Kota Tanjung Balai

2 42 103

Pengalokasian Dana Alokasi Umum dan Pendapatan Asli Daerah Dalam Belanja Pemerintah Kota Di Sumatera Utara

3 30 131

Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, Terhadap Belanja Modal pada Pemerintah Provinsi se Indonesia

0 36 72

The influence of original local government revenues, general allocation funds and special allocation funds to local government expenditures

0 12 99