Uji Multikolinearitas Uji Autokorelasi Uji Heteroskedastisitas

kolmogorov smirnov z , dari hasil pengujian menggunakan program SPSS lampiran 7, dapat dilihat pada Tabel 4.8. Tabel 4.8 Uji normalitas menggunakan kolmogorov smirnov z One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test 35 35 35 3,4178E+011 38295028469 4,4E+011 1,6169E+011 15311884129 2,7E+011 ,142 ,180 ,102 ,142 ,180 ,102 -,083 -,072 -,074 ,839 1,065 ,606 ,482 ,207 ,856 N Mean Std. Deviation Normal Parameters a,b Absolute Positive Negative Most Extreme Differences Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. 2-tailed Dana alokasi umum X1 Pendapatan asli daerah X2 Belanja daerah Y Test distribution is Normal. a. Calculated from data. b. Sumber : Data sekunder diolah lampiran 7 Tabel 4.8 dapat memperlihatkan nilai signifikansi dari masing-masing variabel yaitu variabel dana alokasi umum X 1 , pendapatan asli daerah X 2 , dan belanja daerah Y masing-masing memiliki nilai signifikansi lebih tinggi dari 0,05, sehingga dapat disimpulkan ketiga variabel tersebut berdistribusi normal.

4.2.2 Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik ini digunakan untuk melakukan pengujian terhadap penyimpangan asumsi klasik, dalam penelitian ini digunakan beberapa metode yaitu uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas, dan uji autokorelasi.

4.2.2.1 Uji Multikolinearitas

Berdasarkan hasil perhitungan statistik menggunakan SPSS ver. 15.0 lampiran 6, diperoleh hasil perhitungan multikoleniaritas untuk variabel dana alokasi umum X 1 , dan pendapatan asli daerah X 2 dapat disajikan seperti pada Tabel 4.9. Tabel 4.9 Hasil Perhitungan Multikolinearitas Collinearity Statistics Variabel Tolerance VIF ‐ Dana alokasi umum X 1 ‐ Pendapatan asli daerah X 2 0,414 0,414 2,415 2,415 Sumber : Data sekunder yang diolah lampiran 6 Berdasarkan Tabel 4.9, menunjukkan bahwa model regresi tidak mengalami gejala multikolinearitas. Hal ini tampak pada nilai tolerance untuk kedua variabel independen tidak ada variabel bebas yang memiliki nilai tolerance kurang dari 1. Jadi hasil perhitungan nilai Variance Inflation Factor VIF juga menunjukkan hal yang sama tidak ada satu variabel yang memiliki nilai VIF lebih dari 10 Ghozali, 2005. Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolinearitas antar variabel bebas dalam model regresi.

4.2.2.2 Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi dilakukan dengan uji mapping Durbin Watson DW. Dari regresi diperoleh angka DW sebesar 1,934 lihat lampiran 6. Dengan jumlah data n sama dengan 35 dan jumlah variabel k sama dengan 2 serta α= 5 diperoleh angka d L = 1,28 dan d U = 1,65. Tabel 4.10 Hasil Pengujian Durbin Watson Model Summary b ,923 a ,852 ,843 1,050E+011 1,934 Model 1 R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin- Watson Predictors: Constant, Pendapatan asli daerah X2, Dana alokasi umum X1 a. Dependent Variable: Belanja daerah Y b. Sumber : Data sekunder yang diolah lampiran 6 Berdasarkan Tabel 4.10, pada uji autokorelasi dengan menggunakan uji mapping Durbin Watson DW. Karena nilai DW Durbin Watson = 1,934 terletak antara 4-dU dan dU maka model persamaan regresi yang diajukan tidak terdapat autokorelasi baik positif maupun negatif.

4.2.2.3 Uji Heteroskedastisitas

Hasil perhitungan menggunakan SPSS ver. 15.0 lampiran 8 dapat disajikan pada Gambar 4.5. Regression Standardized Residual 2 1 -1 -2 -3 -4 Re gr es si on St an dar di zed Pr ed ic te d Valu e 3 2 1 -1 -2 Scatterplot Dependent Variable: Belanja daerah Y Gambar 4.5 Diagram Heterokedastisitas Dari diagram scatterplot menunjukkan bahwa titik-titik yang menggambarkan data menyebar secara acak, tidak membentuk pola tertentu yang jelas, serta tersebar baik diatas maupun dibawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini berarti tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi, sehingga model regresi layak dipakai.

4.2.3 Uji Regresi Berganda

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Alokasi Umum (DAU), dan Dana Alokasi Khusus (DAK) terhadap Belanja Modal pada Kota di Pulau Sumatera

3 155 93

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Alokasi Khusus (DAK) Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Dengan Belanja Modal Sebagai Variabel Intervening Di Kabupaten Dan Kota Provinsi Aceh

5 75 107

Pengaruh Dana Alokasi Umum (DAU), Pendapatan Asli Daerah (PAD), dan Pendapatan lain-lain yang Dianggap Sah Terhadap Belanja Pemerintahan Daerah : Studi Kasus Kabupaten/ Kota di Propinsi Sumatera Utara.

7 108 82

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, Jumlah Penduduk Dan Pertumbuhan Ekonomi Terhadap Belanja Daerah Pada Pemda Di Sumatera Utara

0 46 101

Pendapatan Asli Daerah (PAD), Pengaruh Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Alokasi Khusus (DAK), dan Lain-lain Pendapatan terhadap Belanja Daerah (Studi Kasus Kabupaten/ Kota di Propinsi Sumatera Utara)

1 39 84

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Alokasi Umum (DAU), Dan Dana Bagi Hasil (DBH) Terhadap Belanja Langsung Pada Pemerintahan Kabupaten/Kota Di Provinsi Jambi

1 37 98

Pengaruh Sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) Terhadap Dana Alokasi Umum (DAU) Pada Pemerintahan Kota Tanjung Balai

2 42 103

Pengalokasian Dana Alokasi Umum dan Pendapatan Asli Daerah Dalam Belanja Pemerintah Kota Di Sumatera Utara

3 30 131

Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, Terhadap Belanja Modal pada Pemerintah Provinsi se Indonesia

0 36 72

The influence of original local government revenues, general allocation funds and special allocation funds to local government expenditures

0 12 99